Bagian 5

13.6K 1.1K 38
                                    

Budayakan vote sebelum baca. 💜

—————

Nuga sedang tantrum, pasalnya dia sedang libur sekolah karena gurunya rapat dan dia tak ingin ditinggal oleh Abi yah harus menemui klien di luar kota hari ini.

"Gamau! Mau sama Baba! Hiks hiks!" Nuga berteriak marah sembari menendangi sofa.

Ale memijat pelipisnya lelah melihat kelakuan agresif anaknya ini. Dia pun membiarkan Nuga meluapkan emosinya lebih dulu sedangkan dia hanya menatap Nuga dengan tatapan lembut, berusaha membuat kontak mata dengan anaknya.

Nuga menukik alisnya tajam melihat sang bapak yang hanya diam memandanginya. Namun hatinya menghangat saat menyadari tatapan sang bapak sangat lembut dan hangat.

"Bapak." Parau Nuga sembari mengangkat kedua tangannya minta gendong.

Ale tersenyum kecil, hal seperti ini adalah ajaran dari sang suami untuk menangani anak yang sedang tantrum. Hanya biarkan dan berikan waktu lalu berusaha membuat kontak mata seolah kita menerima apa yang sedang dirasakan oleh anak. Berusaha mengerti keadaan emosionalnya.

Ale pun menghampiri Nuga dan tak segera menggendong anaknya. Dia harus memastikan sesuatu lagi sesuai ajaran sang suami.

"Nuga udah nangisnya? Udah kesalnya Sayang?" Tanya Ale dengan lembut.

Nuga mengangguk kecil sembari mengusap bekas air matanya. Ale pun mengelus sayang kepala Nuga lalu mengangkat tubuh gempalnya untuk ia gendong.

"Ya udah Nuga istirahat dulu ya cape baru selesai nangis. Nanti Nuga cerita sama Daddy apa yang dirasain." Ujar Ale sembari menarik kepala Nuga agar bersandar di dadanya.

Nuga mengangguk samar, dia memeluk erat tubuh Ale dan menikmati elusan lembut di kepalanya. Dia merasa sangat disayang oleh sang daddy melebihi apapun, walau terkadang sang daddy pun suka mengomel namun Nuga tahu jika sang daddy sangat menyayanginya.

Beberapa menit kemudian Nuga sudah merasa tenang, dia pun mulai menegakkan tubuhnya. Kali ini Ale akan mengajak anaknya untuk berdiskusi mengenai apa yang diinginkan Nuga.

"Jadi, Nuga mau apa Sayang?" Tanya Ale dengan lembut.

"Baba." Jawab Nuga dengan cepat.

Ale mengangguk kecil, dia menangkup wajah mungil Nuga. Dia mengelus pipi tembam nya dengan ibu jari secara berulang dan lembut. Dia menatap sang anak dengan tatapan tegas namun lembut, karena sesi diskusi harus dilakukan dengan benar hingga semuanya jelas.

"Nuga tau ga Baba sedang apa?" Tanya Ale dengan memberi kecupan sayang di dahi Nuga.

"Kerja. Cari duit buat Bapak sama Nuga. Buat jajan cilor, milor, sama cilung. Bener kan?" Tanya Nuga memastikan.

Ale terkekeh geli sembari mengangguk, dia merasa sangat gemas dengan jawaban polos anaknya ini.

"Iya bener. Nah baba kan kerja Sayang. Cari duit buat kita. Terus kenapa Nuga pengen sama baba? Nuga tau kan kalo baba ga bisa pulang sekarang?" Tanya Ale sembari menyisir surai Nuga yang basah menggunakan jarinya.

Nuga terdiam sesaat, dia sedang mencerna pertanyaan sang bapak yang berbentuk sebuah pernyataan di dalamnya. Dia pun menghembuskan napasnya panjang seolah dia mengalami tekanan batin yang sangat berat.

Abi-Ale Season 4 (keluarga bahagia) ENDWhere stories live. Discover now