35. minta maaf

9.5K 759 77
                                    

Tandai typo!
Vote!
Komen!

Happy reading ~

***
terhitung sudah hampir 1 minggu Alex tidak masuk sekolah. Tentu saja hal itu memberi tanda tanya besar bagi Keysa. Pasalnya, pria itu tiba tiba hilang bak di telan bumi. Tetapi keysa berusaha untuk tidak memperdulikan hal itu. Toh, dia sekarang sedang Berpura pura marah kepada pria itu.

Saat ini dia sedang duduk termenung di kamarnya. Memikirkan ucapan Raka seminggu yang lalu. Ya, dia sama sekali belum mengabari Aurel perihal hal itu. Sekarang dia sedang menimang nimang, apakah dia perlu membahas soal Raka kepada Aurel atau tidak perlu.

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu hal itu kepada Aurel. Lalu dia mulai mengetik pesan kepada Aurel.

'rel, temen gue ada yang mau minta nomor lo. Boleh gak gue kasih?'

Setelah mengetik hal itu, ia kemudian menekan tombol 'kirim'

5 menit, 10 menit, dan 20 menit lamanya ia menunggu, ia tak kunjung mendapatkan balasan. Keysa kemudian meletakan handphone nya ke atas meja. Lalu berbaring di atas kasur sambil menatap langit langit kamarnya.

"Bosan banget" ia bergumam kepada dirinya sendiri.

"Gue ini masih waraskan? Gimana kalau ternyata semua ini hanya halusinasi gue aja?"

Mengangkat bahu tak acuh
"Ya udah lah. Selagi masih ada di tempat ini, gue nikmatin aja. Gak perlu terlalu mikirin hal yang gak penting"

Saat sedang merenung. Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Keysa, ada Alex tuh nyariin kamu di luar" terdengar suara dari arah luar kamarnya.

"Iya, aku keluar" Keysa menyahut dengan perasaan sedikit terkejut.

Keysa langsung membuka pintu, dan berlari kecil menuju ruang tamu. Dan benar saja, sesampainya diruang tamu dia melihat Alex, yang saat itu juga sedang menatapnya. Pria itu langsung berdiri, dengan langkah lebarnya dia berjalan mendekati Keysa.

Keysa terdiam, dia sedang di landa rasa bingung dan terkejut saat ini, dia tidak menyangka pria itu akan datang menghampirinya.

Setelah beberapa saat hening, Keysa hendak bersuara. Tetapi tindakan pria itu selanjutnya semakin membuat nya tidak bisa berkata kata lagi. Dengan mata terbelalak, dan mulut yang sedikit terbuka karena terkejut, lalu dia melihat ke arah pria itu.

Pria yang sekarang tengah memeluknya.

Badan jangkung pria itu menutupi hampir seluruh badan Keysa, tangan besarnya melingkar dengan sempurna di pinggang ramping milik Keysa.

"Maaf," hanya kata itu yang terucap dari bibir pria itu, sejak awal kedatangannya.

"Gue- aku minta maaf" Alex berucap sekali lagi, dan segera meralat ucapannya saat tanpa sengaja mengatakan 'gue'

"Aku.." Keysa menggantungkan ucapannya. Masih merasa bingung, karena ini pertama kalinya Alex bersikap seperti ini. Saat masih di landa kebingungan, Alex tiba tiba saja melepaskan pelukannya. Lalu dia mengeluarkan sekotak coklat dari dalam tas nya.

"Ini untuk aku?" Keysa bertanya saat Alex menyodorkan sekotak coklat itu ke arahnya.

Alex mengangguk kecil.
"Iya, untuk kamu,"

Keysa mengambil coklat itu, lalu terkekeh. Alex terdengar sangat kaku saat mengucapkan 'kamu' mungkin karena dia tidak terbiasa berbicara menggunakan 'aku-kamu' sebelumnya.

Kekehan yang keluar dari mulut Keysa tanpa sadar mengundang senyum di bibir Alex.

"Kamu maafin aku?" Alex bertanya sambil menatap mata gadis itu.

Keysa membalas tatapan Alex, senyum di bibirnya menghilang,

"Aku belum maafin kamu!" Keysa berucap dengan menyilangkan tangan di dada, lalu mengalihkan wajahnya ke samping. Dia berencana mengerjai Alex.

Alex menghela napas.
"Oke" ucapnya singkat.

Keysa sedikit kesal mendengar Jawaban Alex. Hei, apa pria itu tidak berencana membujuknya lagi?

Tapi pemikiran itu seketika hilang saat dia merasakan Alex yang tiba tiba mengambil dan menggenggam tangannya, kemudian menarik tangannya dengan lembut keluar rumah.

Alex melepaskan genggamannya saat mereka berdua sudah berada di hadapan mobil pria itu. Alex membukakan pintu mobilnya untuk Keysa.

Keysa terlihat bingung, tetapi tetap masuk kedalam mobil. Kemudian dia mendudukkan dirinya di dalam mobil.

Alex menutup pintu milik Keysa sebelum mendudukkan dirinya di dalam mobil.

"Kita mau pergi kemana?" Keysa bertanya dengan wajah bingung.

Alex tidak menjawab, pria itu malah mencondongkan dirinya kearah Keysa. Keysa memundurkan dirinya saat wajahnya dan wajah Alex yang semakin dekat. Hei, apa yang akan di lakukan pria ini? Apakah pria ini akan menciumnya? Keysa menutup matanya saat pemikiran itu terbesit di pikirannya.

Beberapa saat berlalu, dan dia tidak merasakan apapun dibibirnya. Dia kemudian membuka matanya saat merasakan ada yang mencubit pipinya dengan pelan. Ternyata Alex sedang mencubit pipinya dengan senyum kecil yang terukir di bibir pria itu.

Keysa melihat ke arah tubuhnya yang kini terpasang sabuk pengaman. Ah, Ternyata pria itu tadi mendekatkan dirinya kepadanya hanya untuk memasangkan sabuk pengaman untuknya.

"Kenapa tutup mata, hm?" Alex bertanya setelah menjauhkan tangannya dari pipi gadis itu.

Keysa terkekeh, berusaha menyembunyikan rasa malunya.
"Eh, gak papa, kok. Tadi mata aku kelilipan, hehe" ucap gadis itu sambil mengucek matanya dengan senyum canggung.

Alex mengelus kepala Keysa dengan lembut. Lalu terkekeh mendengar alasan yang gadisnya katakan. Dia tentu mengetahui apa yang di pikiran Keysa saat dia mencondongkan dirinya tadi. tapi dia akan tetap berpura pura tidak mengetahuinya, dia tidak ingin membuat gadisnya merasa tidak nyaman jika dia membahas hal itu.

Keysa terpaku dengan tindakan yang di lakukan pria itu. Dia tidak menyangka pria dingin seperti Alex akan bisa bersikap lembut seperti ini. Dia kemudian menatap kearah pria itu yang kini sedang terkekeh. Dia semakin tak dapat berkata kata saat melihat pria itu sedang tertawa seperti ini.

Alex terlihat berkali kali lipat lebih tampan saat dia sedang tertawa. Keysa berdehem, lalu berucap dengan nada yang di buat seolah olah sedang kesal.

"Kenapa ketawa?" Dia berkata dengan menaikkan salah satu alisnya.

Alex membalas dengan menggelengkan kepalanya juga senyum kecil. Kemudian dia menggerakkan badannya untuk kembali ke posisi semula. Setelah itu dia mulai menjalankan kendaraan beroda empatnya itu.

Suasana mobil sangat sepi. Hanya keheningan yang menyelimuti tempat itu. Setelah beberapa saat terisi dengan keheningan. Keysa akhirnya mulai memutar musik daru playlist nya.

Alex sekali lagi tersenyum tipis mendengar selera musik gadisnya. Dia diam diam mengingat setiap lagi yang di putar oleh gadis itu. Rencananya, setelah pulang nanti, dia akan mencari dan memasukan lagu itu ke playlist nya. Dia ingin memiliki selera musik yang sama seperti gadisnya. Mungkin saja dia dapat semakin dekat dengan gadis itu, melalui selera lagu.

Ah, sepertinya gadis itu hampir memecahkan hati beku milik pria itu.

******

Haloo, hehehe. Maaf aku baru update. Awalnya aku mau hiatus bentar, eh keterusan.

Pas mau lanjut lagi, tiba tiba wattpad aku gak bisa login. Rencananya mau lanjut ngetik, tapi gak jadi. Soalnya aku ulangan semester. Dan sekarang aku baru ada waktu lagi buat ngetik.

Masih ada yang baca cerita ini gak yaa. Aku gak tauu, heheh

Jangan lupa vote!

antagonistic fiancéOnde histórias criam vida. Descubra agora