malam penuh cahaya

4.7K 432 5
                                    

[Lykos Pov]

"Hangat" gunamku.

Tunggu? Hangat? Aku membuka mataku, yang kulihat hanyalah kegelapan, kegelapan yang indah, langit malam penuh bintang.

"Indah.." gunamku

"Ah... Kau sudah bangun ya" aku duduk dan melihat siapa yang bicara.

"Oh kau... Ya aku sudah bangun, jam berapa sekarang?" tanyaku

"3 pagi"

Aku menyadari ada sesuatu yang menyelimutiku, saat aku lihat itu adalah jubah yang sangat familiar, jubah yang ku ketahui milik theo, saat aku hendak bertanya burung itu menjelaskannya duluan.

"Orang itu menitipkannya pada ku, dia bilang untuk menyelimutimu benda itu akan sedikit mengobati lukamu, sekarang janjiku sudah kupenuhi aku pergi" ucap burung itu sambil pergi.

"Luka ku kering" kataku sambil memegang luka di pipiku.

Aku melihat kakiku yang sudah sembuh. Aku memakai jubah theo dan berjalan pulang sambil menatap langit yang penuh bintang malam ini.

Selama sejam aku berjalan akhirnya sampai di depan area rumah, aku berjalan mengikuti sungai dan menaiki tangga rumahku. Saat di ujung tangga aku terkejut melihat theo yang tertidur sambil memeluk lututnya aku tersenyum ketika melihat ditangannya ada gelang ibu. Aku melepas jubah theo dan menyelimutinya, aku mengusap kepalanya dan masuk kerumah.

•°•°•°•

Ada sinar yang menyilaukan mataku, aku bangun. Aku tertidur diteras, merasa ada yang sesuatu menyelimutiku. Aku segera melihatnya

"Jubahku? Bukannya aku sudah memberikannya pada elang itu? Apa ini hanya mimpi?"

Aku melihat tanganku dan gelang. Dan itu ada, artinya ini dan nyata.

"I-ini bukan mimpi!" aku masuk kerumah, dimejakan ada luna dan senior, yang sedang makan roti.

"Oh.. Theo pagi" sapa senior

"Cepatlah bersiap siap sebentar lagi kita harus ke padang!" ujar luna.

Aku hanya terdiam bingung, tiba tiba pintu kamar kakak ku terbuka dan seseorang keluar dari sana

"Woaah!!! Pagi semua... Apa aku kesiangan?" tanya kakakku.

Aku masih terdiam melihatnya. Dia ada di depan ku, sambil mengusap matanya.

"Oh.. theo pagi" kata kakak kusambil berjalan kearahku.

Aku masih terpaku tak bisa bergerak. Kakak ku berjalan ke arah ku. Ia mengacak acak rambutku sambil tersenyum

"Bersiaplah" katanya saat disampingku.

Ketika ia agak menjauh ia melepaskan tangannya. Pergi keluar rumah. Aku mengejarnya, ketika ia hendak menuruni tangga aku memeluknya dari belakang. Aku tak peduli apa pun, untuk kali ini akan ku buang ego besar ku.

"Kakak..." kataku lirih

"Ya..." balas kakak ku

"Terima kasih sudah menepati janji" ucapku.

Kakak ku hanya bingung mendengar ku, tiba tiba ia mengacak acak rambut ku lagi. Dia memang suka sekali mengacak acak rambutku.

"Lebih baik kita bersiap sekarang" ucap kakak ku, aku menurutinya dan bersiap.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
[Luna Pov]

Selesai belajar hari ini theo bilang jangan pulang duluan dan ajak juga kelompok alex. Semuanya mengeluh karena permintaan theo, karena kami semua lelah.

OOD EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang