ke - 26

49 24 26
                                    

9 : 30 Am.



Hari libur.....

*Bruk
Suara pintu terbanting lumayan keras, dan menampilkan seorang pria paruh baya yang kini mematung melihat putrinya yang masih tertidur nyaman di atas kasur.

"Jaeri!!" Teriaknya "Begini sekali punya anak perawan, mentang mentang libur tidur mulu" Gerutunya.

"Jaeri bangun!"

"Jaeri! Mau cepat bangun atau ayah siram?!!" Ancam ayah sontak membuat Jaeri membuka matanya dan bangun dari tidurnya.

"Iya iya bangun nih bangun!" Kesal Jaeri, padahal tadi mimpinya seru banget.

"Udah cepet mandi, katanya mau bantuin ayah beres beres" Ucap ayah Jaeri sebelum akhirnya keluar dari kamar sang putri, dengan sengaja menutup pintu dengan keras.

Jaeri mengucek kedua matanya, setelah kesadarnya terkumpul dia pergi ke kamar mandi, daripada nanti kena omel lagi.

Setelah mandi dan berganti baju dia, keluar kamarnya dan berjalan menuju dapur.

Terlihat ayah Jaeri yang sedang memasak membelakangi nya.

"Ayah" Panggil Jaeri, lalu duduk di meja makan sudah banyak lauk yang sudah ayahnya masak.

"Duduk Jaeri, Ayah masak telur buat kamu" Jawabnya.

Mereka sarapan pagi, hening hanya terdengar dentingan sendok yang mengenai piring beling. Jaeri tinggal berdua dengan ayahnya pasalnya ibunya sudah meninggal saat Jaeri berusia 7 tahun.

Ayah bangkit dari duduknya, lalu mengusap kepala Jaeri.
"Ayah ada urusan di luar, jangan lupa sama janji kamu itu ya"

Jaeri mengangguk. "Iya ayah, pokonya ayah pulang rumah udah beres"

"Bagus kalau begitu, ayah pergi dulu ya"

"Ayah hati hati!" Teriak Jaeri yang di angguki ayahnya.


















Jaeri berdiri menatap sekeliling rumahnya memastikan sudah tidak ada lagi yang perlu di bereskan, rumahnya sudah rapih. Jaeri pergi memasuki kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari menatap langit langit kamarnya.

"Beres beres? Sudah"

"Mandi? Sudah"

"Makan? Sudah"

"Ngapain lagi ya? Libur gini, bingung mau ngapain" Gumamnya.

Jaeri menyalakan ponsel, lalu mengecek dari home ke line terus seperti itu, berharap ada notif masuk tapi nyatanya tidak ada. Miris.....

Ada satu pesan yang belum dia hapus, itu pun dua hari yang lalu dari Asahi.

Seketika sekelebat wajah Asahi masuk kedalam pikirannya, mengingat saat mereka di perpustakaan.

"Sial" Gumam Jaeri, sembari menutupi wajahnya yang sudah memerah.

Jaeri jadi dilema, pengen chatt Asahi tapi malu, tapi dia pengen keluar soalnya bosen di rumah terus.

LINE

[ Hamada Asahi]


| Asahi
| P
| Oy

?? |


| Lo dimana?

knp emng? |


| Jawab aja elah, banyak tanya

Tmn kt |


| Temen kita?
| emang ada tempat yang
namanya itu?

TAMAN KOTA |


| Ooooo
| ngapain?

Abis les |


| Ooooo
| Jangan dulu pulang
| gw otw kesana ya

Jangan!!|


|Tungguin!

rbt |
























Gatau aku teh ini cerita kok makin gini, pengen cepet cepet tamat woy :{

/nangis bombay😭

I'M SORRY || Hamada Asahi [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang