Skipp

Ujian hari ini selesai dengan damai bagi El, ia bisa menjawab soal soal yang di dapatkan meski sedikit ada ragu ragu namun ia percaya diri saja, lagipula salah itu biasa bukan.

Hari ini sampai hari Minggu ia tidak akan masuk kerja, bang Rio memberikannya cuti selama seminggu penuh katanya jika ujian ia tidak boleh melakukan pekerjaan apapun cukup berdiam di kost dan selesaikan ujian dengan baik, itulah pesan bang Rio padanya.

Hari ini setelah pulang sekolah teman temannya mengajak untuk belajar bersama di cafe tempat biasa mereka berkumpul, memang cafe itu lebih dominan diisi oleh remaja-remaja seperti mereka, baik itu juga mahasiswa karena tempatnya yang nyaman juga tenang.

Mereka memberhentikan motornya tepat di depan cafe, lalu mereka memasuki cafe bersama sama.

"Kak biasa ya, kita berlima" pesan Ken pada barista di sana, karena terlalu sering nongkrong disana Baritsa cafe itu sudah hafal dengan pesanan mereka.

Mereka memilih salah satu meja dekat jendela tempatnya sangat tenang bagi mereka, El pun mengeluarkan buku pembelajaran yang akan di ujiankan besok begitu juga dengan teman temannya yang lain.

"Kak ini pesenannya" ujar salah satu pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.

"Oh iya Taro sini aja kak" jawab Ardy sedikit menggeser buku mereka.

"Makasih kak" ucapnya kepada pelayan itu.

Mereka pun mulai membahas materi materi di buku, serta jika ada yang tidak paham maka mereka akan mejelaskan sembari menikmati minuman dan camilan yang mereka pesan.

Entah angin bagaimana El mengajar siluet Abian bersama seseorang, seseorang yang benar benar tak pernah ia temui sejak ia bertemu dengan keluarganya kembali itu.

Ia sudah bertemu dengan David, Revan dan Ravin namun tidak dengan satu orang yaitu Zora bundanya...

"Bunda" lirih El yang hanya didengar oleh dirinya sendiri.

Ya ia sangat yakin, wanita yang saat ini berada di depan Abian adalah bundanya, ia menatap mereka berdua bagaimana canda tawa itu bisa keluar dan membuat mereka berdua tersenyum itu sungguh mengiris hatinya.
Jujurlah anak mana yang tak ingin mendapatkan kasih sayang dari wanita yang bernama ibu itu.

"Nah jadi gitu maksudnya paham kan" ujar Ardy yang baru saja mejelaskan materi yang tidak di pahami oleh teman temannya.

"Paham kan El? El?" Panggil Ardy saat mendapatkan El terlengah dengan pikirannya.

"Eh iya apa" ucap El

"Lah ni anak malah bengong, gua jelasin juga ni mulut dah berbusa ya" cerosos ardy.

"Sorry sorry gua ngak fokus, gua toilet bentar ya" pamit El beranjak menuju toilet mungkin mencuci mukanya.

El menghidupkan keran ai lalu membasahi wajahnya dengan air itu, setelah cukup ia mematikan keran dan mengelap wajahnya dengan tisu.

"Kenapa sakit hati ya ngak di perhatiin, bahkan ngak di peduliin sama bundanya" ujar seseorang yang muncul di belakang El.
Oke tak perlu di sebutkan namanya kalian pasti sudah tahu.

"Enggak usah ganggu gua" peringat El karena moodnya hancur.

"Hahah kenapa? Ngak bisa Nerima kenyataan sayang banget, udah ketemu sama keluarga tapi ibunya ngak peduli tuh eh tapi memang seharusnya sih, kan situ bukan anak kandung" ujar Abian lagi.

"Gua lagi ngak mau cari gara gara sama lo, jadi mending pergi ya daripada gua buat wajah Lo itu tambah memar" ucap El.

"Aduh takut gimana donk" jawab Abian dengan ekspresi mengejek.

"Tapi yang gua bilang memang kenyataan, Lo bukan anak kandung bunda Zora karena anak kandunya itu gua hahahh" tawa Abian, El melewati Abian biarkan bocah gila itu  tertawa sendiri di kamar mandi.

El kembali ke tempat duduknya, fokus dengan buku lagi.
Begitu juga dengan teman temannya yang lain.

Saat tengah asik asiknya dengan buku tiba tiba buku serta seragamnya basah.

Byurr

Sebuah kopi yang masih cukup panas menguyur El.
Tentu saja itu langsung membuat El dan teman temannya kaget.
El melihat pelaku yang menyiramnya dan

Dorrr

Siapa itu.

"Bunda" lirih El.

"Apa kamu lihat saya ha, dasar anak tidak tahu diri kamu bisa bisanya kamu membahasi anak saya" tunjuk Zora pada Abian yang juga basah.

Heiii tunggu apa lagi ini? Drama apa lagi ini pikir El.

"Maaf nyonya apa maksud anda" tanya El berusaha sesopan mungkin.

"Tidak usah seperti orang Bodoh, apa kau begitu iri dengan abian? Hingga dia hanya pergi ke toilet dan kau menyiramnya disana? "

"Saya tidak pernah menyiram anak anda! Jangankan menyiram menyentuk dia saja saya tidak" jawab El.

"Emm begini Tante kayaknya ini salah paham deh, teman saya cuma pergi ke toilet buat cuci muka dan saya rasa teman saya tidak akan melakukan hal yang tidak berfaedah seperti itu" tengah Ardy, ia tidak tahu siapa wanita ini.

"Bohong bund, tadi dia bilang Abi udah rebut bunda dari dia jadi dia nyiram Abi karena kesel" ujar Abi dengan tampang sok tersakiti.

"Heh tu otak mau gua cuci pake pemutih biar bening lagi, perasaan tu otak isinya busuk semua deh kotor lagi" ujar Ken sebenarnya tak tahan ingin menonjok Abian.

"Ingat kamu jangan pernah sekali kali kamu sakiti anak saya lagi, dan jangan ganggu dia lagi serta jauhi keluarga saya karena kamu bukan bagian dari kami kamu yang anak pungut bukan Abian ingat itu, ayo sayang kita pergi kamu harus ganti baju kalo ngak bisa sakit" ujar zora menarik Abian pergi meninggalkan El yang masih mematung.

Apakah kalian bisa merasakan sakitnya?

Sangat sangat perih, seakan akan dadanya di iris iris oleh pisau berkarat.

"El Lo ngak papa, mending sekarang langsung ganti baju, kulit Lo juga pasti ke bakar karena panas" ujar Ardy yang paham akan situasi.

"Gu gua baik baik aja" ucap El sedikit terbata.

"Ngak kita selesein aja beljarnya, Lo harus di obati Ken beliin kaos depan sama bintang beliin salep" perintah Ardy pada teman temannya yang di angguki oleh Kendrick dan bintang yang langsung pergi.

"El mending seragamnya buka deh" ucap Ardy.

"Enggak usah" tolak El.

"Tapi El it"

"Enggak usah Ar" tekan El lagi, okeyy Ardy tidak bisa apa apa dan begitu juga erlino mereka tahu El dalam kondisi tidak baik.

Hal yang dipikirkan El adalah dia bukan anak kandung, dan anak kandungnya adalah Abian?

Apa ini semua???

Halo halo guysss Mimin combcak lagi, makasih ya udah baca

Jangan lupa votmennya

Pay pag

Elgara Bramasta  (END)Where stories live. Discover now