📌IlaGas-08📌

Start from the beginning
                                    

"Assalamualaikum,"

"Waalaikum sallam."

Mereka yang ada di dalam langsung menoleh, dan tebak reaksi mereka?

"GILA MATA SI RAGAS BAGUS DAD!"

"Hm kamu benar, gadis ini agak mirip mommy kalian, dari segi Aura nya."

"Boleh jadi selir kamu gak? Aku rela jadi yang kesekian."

"AAAAAAAA AKHIRNYA RAGAS BAWA CEWEK YANG SESUAI SAMA KRITERIA MOMMY AAAAAAAA!"

Ilara hanya tersenyum saat wanita berambut hitam itu memeluknya erat.

"Tante, ini Ilara ada bawa sesuatu buat tante."

"Aduh gausah repot-repot gitu Ila, kamu bawa apa?"

"Heska pernah cerita kalau Tante itu suka buat kue, nah kebetulan adik dari mommy Ila punya Bakery dan Ila bawa kue paling spesial dari Bakery nya untuk tante."

Wajah Clesya, mommy Ragas langsung berbinar amat cerah begitu melihat box berisi kue yang memang sudah dia incar dari lama.

Matanya sampai berkaca-kaca "Terima kasih sayang, tante suka barangnya, kamu bisa buat kue gak?"

Ilara tersenyum lagi "Dulu Ila pernah mau coba buat, cuma jadinya gosong, bantet dan gak mateng, jadi Ilara gak pernah nyoba lagi, tante mau ajarin Ila gak?"

"Tentu dong! Besok kamu kesini lagi ya, kita belajar buat kue bareng."

"Heheh iya tante."

Anggota Inti sekaligus keluarga Ragas cengo melihat betapa akrabnya kedua orang berbeda usia itu, tak menyangka Tante Clesya yang biasanya cuek kini malah begitu ceria.

"Ilara memang jago ngambil hati orang." bisik Johan.

"Ya, cuma kekurangannya dia tukang atur dan pengekang, coba kalau dia penurut, pasti bakal beuh, damage nya."

"Justru yang kaya Ilara ini yang bagus, dia bisa jaga diri, dia pintar walau Mtk bodoh, terus dia ini tegas tau gak, jadi cewek penurut gak selalu baik, ntar jadi berabe sendiri."

"Iya juga, bener kata Egal budiman."

"Nama gue Egal Satrian, bukan Egal budiman!"

"Suka-suka gue dong!"

"Kamu gak bawa untuk kami juga?" tanya Daddy Ragas, namanya Ravin.

Ilara mengangguk "Heska gak pernah cerita apa kesukaan om atau saudaranya, jadi Ila cuma mau makanan dan cemilan aja."

"Gak papa, makasih ya Ila."

"Sama-sama Om."

"Oh ini kedua saudara Ragas, mereka kembar, namanya Qahil dan Cahil."

"Hai ceweknya Ragas."

"Hai calon pacar."

Ilara tersenyum mendengar sapaan itu, terlebih sapaan dari Cahil yang wajahnya imut dan manis, sementara Qahil lebih ke tampan dan manly.

"Hai Bang Qahil, bang Cahil."

Setelah selesai dibawa, Ilara langsung izin ke kamar Ragas karena nampaknya itu perlu.

Cklek.

"Heska, aku datang little boy."

Ragas yang tadinya lagi ngomong sama tembok sontak menoleh, senyum lebar terlihat diwajah tampannya yang manis.

"Aya! Akhirnya lo dateeeengggg! Peyuk gue dong, kangen nih."

Ilara gemas, aduh, tahan dan sabar Ilara.

Berjalan agak cepat mendekati ranjang, Ilara menarik Ragas masuk ke pelukannya dan mengelus rambutnya lembut.

Ragas menikmati sentuhan lembut Ilara, nyaman, sesekali dia akan mengecup ceruk leher Ilara pelan.

"Kangen...." cicit Ragas dengan suara seraknya yang bergetar.

"Baru juga sehari gak ketemu.."

"Ya..hiks..tetep aja kangen.."

"Ulu-ulu sayang aku, udah jangan nangis, ini aku bawain susu coklat."

"Mau tidur aja..hiks..kepala gue pusing, lo harus tanggung jawab, soalnya nenen gue jadi bengkak gara-gara lo plintir."

Ragas melepas pelukan Ilara lalu membuka piyama ironman nya, memperlihatkan nenen kanannya yang memang agak bengkak.

Ilara tersenyum, dia menunduk kemudian mengecup singkat area bengkak di dada Ragas, sempat merasakan tubuh Ragas tegang.

Perlahan Ilara mengelus dada Ragas yang bengkak itu lembut "Maaf yah, makanya kamu jangan ngelanggar aturan yang aku buat kalau gak mau dihukum,"

Ilara mengapit dagu Ragas dan menatap matanya dengan sorot sayu namun menuntut "Paham, Little boy?"

Ragas mengangguk patuh, dengan sisa air mata dipipi dan hidung merah, dia sangat lucu.

"Nah, sekarang kamu tidur, biar aku puk-puk."

"Puk-puk yang lembut ya."

"Iya Heska."

Ragas mengangguk, dia menidurkan dirinya dikasur lalu menarik Ilara masuk ke pelukan Ragas, mereka tak sadar kalau sedari tadi mereka ditonton.

Clesya sudah berlari mengejar Ravin yang tampak melarikan diri darinya, kalau udah melihat adegan kaya gitu pasti Clesya akan menerjangnya di kasur.

"CLES INI MASIH SIANG SAYANG!"

"GAK MAU TAU AKU!"

Anggota inti Rageon hanya menonton saja, mereka mah lebih baik makan saja daripada meladeni keabsurd an ini.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now