Lebih jelasnya. 'jadi jangan membodohi dirimu sendiri dengan mencoba berbohong pada pria sekuat alarick'

Ck. Wanita ini selalu ingin memoles keberadaannya dihadapan alarick, bahkan tidak segan-segan untuk memujinya didepan istri serta 'sahabatnya' sendiri

Tapi setelah kejadian ini, tara tidak ingin lagi memelihara tumor ini, dia tidak bisa lagi merawatnya untuk tetap berada disekelilingnya. Karena itulah hari ini dia harus memberantasnya agar tidak membunuhnya secara perlahan untuk kedua kalinya

"Diam! Ini masalah antara aku dan suamiku" bentakan tara membuat yoselin melihatnya tidak percaya. Apakah tara memarahinya? Wanita ini yang selalu mengikuti pantatnya seperti anjing, sekarang membentaknya? Yoselin bahkan tidak bereaksi

Berbeda dengan yoselin yang masih belum kembali dengan pikirannya, tangan alarick kini mengepal, matanya menatap tara rumit, ada ketidakpercayaan dimatanya, jika dilihat lebih teliti, mata itu kini mengandung kebahagiaan yang coba dia sembunyikan

Saat ini, alarick hanya ingin mendengar tara mengatakannya lagi. Mengatakan jika dia suaminya, mengatakan dia suaminya didepan orang-orang ini.

Alarick yang keberadaannya selalu dibenci tara, hingga selalu tak dianggap wanita itu, kini dadanya naik turun karena kebahagian yang tidak terbendung. Untuk mencoba mengendalikan dirinya, alarick mendengus sembari membuang nafas panjang.

Tara kembali menatap alarick "sayang katakan siapa yang mengatakan omong kosong itu"

"Tara!" Refleks yoselin berteriak saat mendengar panggilan tara untuk alarick. Beraninya wanita itu memanggil alarick...sialan! Yoselin tidak bisa menerimanya

Tara mengabaikan teriakan yang memekakkan telinga itu, wanita itu masih setia menatap alarick yang kini juga sedang menatapnya lamat, tenggorokan pria itu berguling, ekspresinya tidak bisa menggambarkan suasana hatinya sama sekali

Alarick membasahi bibirnya sebelum menjawab "dia" katanya sambil melirik kearah yoselin

Sontak yoselin yang belum mengendalikan amarahnya barusan, kini terkena pukulan lagi, dengan panik dia menatap tara yang kini sedang menunggu penjelasannya

"A aku..." Sebelum yoselin menyelesaikan ucapannya tara menyela dengan suara kekecewaan

"Jadi kau..." Tara melihat yoselin penuh kekecewaan tapi tiba-tiba wajah tara berubah pucat, dia menatap alarick lama lalu menunduk

"Kalian sepertinya memiliki hubungan yang sangat baik" gumamnya yang membuat yoselin menegakan tubuhnya, lalu menatap alarick penuh antisipasi

Tubuh alarick menegang seketika, bibirnya mengerut. "Tidak" ucapnya datar,  sebenarnya alarick ingin menjelaskannya, tapi dia bahkan bingung ingin menjelaskannya bagaimana, pria kaku sepertinya tidak bisa merangkai kata-kata sepanjang itu. Lebih dari itu alarick juga ingin tahu apakah tara cemburu? Tapi segera dia membuang pikiran itu, jelas tara tidak mungkin.

"Benarkah? Tapi bahkan aku tidak memilki nomor ponselmu, tapi yoselin.."

Segera alarick membantah "tidak. Aku tidak menyimpan nomornya, selain itu aku juga mempunyai nomor ponselmu" segera wajah yoselin yang tadinya bangga dan menatap tara mengejek, kini penuh kemarahan serta kebencian, jika tatapan  bisa membunuh, tara akan mati berkali-kali karena tatapan  yoselin.

Tara yang ingin membongkar wajah asli yoselin didepan alarick, kini kembali merasakan sakit dihatinya saat mendengar ucapan alarick.

Tara menatap dalam mata suaminya. Lelaki seperti ini, pantaskah dia bersamanya?

Tara memalingkan wajahnya, mencoba menghalau air matanya saat lagi-lagi ia kehilangan kendali karena rasa bersalahnya

"Kalau begitu, bolehkah aku meminjam ponselmu?"

Alarick menatap tara lama, sebelum akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada tara.

Tara menerimanya dengan senang hati. Saat melihat lock screen ponsel alarick, tara terdiam

Itu adalah gambarnya saat berusia delapan belas tahun dengan wajah polos dia tersenyum kearah kamera, tara bahkan lupa kapan foto itu diambil

Melihat tara yang hanya menatap gambar itu, tangan alerick mengepal, apa dia marah? Saat pikiran itu terlintas, tara melihat kearahnya dengan senyum yang bahkan lebih manis dari gambar yang ada di ponsel alarick, untuk sesaat alarick merasa jika tara saat ini adalah masih tara yang menghiburnya saat itu. polos, naif, dan baik hati.

Tidak ada suara diruangan itu saat melihat tara yang terlihat fokus dengan ponsel alarick.

Hanya terdengar suara renyah apel yang berasal dari bella. Vero yang keberadaannya tidak terlihat dari awal kini menghampiri brankar bella, merebut apel yang berada ditangan perempuan itu, lalu mengunyahnya seperti serigala mengunyah daging

Bella menatap ngeri kearah Vero yang memiliki tampilan seperti binatang buas, wajah marah pria itu menatap tara serta alerick secara bergantian.

Bella yang seakan sadar sesuatu bergegas kearah vero, memukul kepala pria itu "bajingan! Itu apel bekasku sialan!"

Vero menatap bella, lalu apel ditangannya "Ck. Benar saja, orang-orang yang berada disekitar wanita itu tidak ada yang bersifat baik"

"Kau! Apa maksudmu!" Wajah bella kini merah penuh amarah

"Maksudku. Kau dan temanmu itu sama kasarnya seperti ucapanmu" ucap Vero dengan wajah mengejek

"Breng..." Bella yang akan menyemburkan ucapan kasar pada vero terdiam saat melihat tatapan tajam alarick

Vero dan bella diam dengan pengertian masing-masing. Keduanya terlihat harmonis saat vero menyerahkan apel yang ada ditangannya, dan bella yang menerimanya lalu menggigitnya.

Tapi tidak lama, wajahnya kembali memerah, saat dia kembali sadar jika keduanya berbagi bolak-balik digigitan yang sama.

Kembali pada tara yang kini sudah selesai membaca pesan yang ada di ponsel alarcik. Tara berjalan menuju yoselin yang kini sudah memucat

Yoselin menatap tara dengan permohonan diwajahnya, agar mendengarkan penjelasannya. Tapi apakah tara akan melepaskannya? Tentu saja tidak, jelas ini rencananya dari awal

Bibir yoselin terbuka untuk menjelaskan sesuatu

PLAK

belum sempat bibir itu mengeluarkan suara, suara nyaring dan kebas dipipinya membuatnya ling-lung untuk sementara waktu.

Sebenarnya...
Tara menamparnya! Sudut bibirnya bahkan mengeluarkan darah!
.
.
.
.

Terimakasih yang udah sempetin vote dan komen😘
Sayang kalian banyak-banyak🖤

Mohon saran dan kritiknya👉
Tentu dengan bahasa yang sopan🤗

Paijumpa di next chap!👋

I Live Again For My HusbandWhere stories live. Discover now