~Chapter 1.

382 40 11
                                    

Hai, Liya kembali dengan cerita baru nih, baca kuyy...
Genrenya kerajaan ya

Vote dan komen ya,
Supaya liya semangat bikin ceritanya...

Tertanda dari Author liya..
Babay... Baca ya..

____________________
*

*

*

[Li Shuo Yin]
***


||🍁01. Eksekusi pemenggalan.


Di suatu tempat yang penuh akan aroma amis darah terdapat dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda. Yang satunya sedang memutilasi 1 orangnya lagi, tidak terdengar suara apapun dari orang yang dimutilasi tersebut terlihat seperti sudah terbiasa terluka.

"Kenapa kau meracuni rong'er ku?!" Tanya orang yang sedang memutilasi tersebut dengan nada sedikit meninggi, dia seorang pemuda.

"Haruskahku jawab jika bukan aku yang meracuninya?" Jawab seorang yang tengah di mutilasi tersebut dengan nada suara yang dingin, dia perempuan.

"JANGAN BERBOHONG!! rong'er sendiri yang mengatakan bahwa kau yang meracuninya!" Bentak pemuda itu kepada perempuan dibawahnya yang terduduk.

Hahaha

Terdengar suara tawa dari tempat tersebut yang merupakan penjara bawah tanah yang seharusnya diisi dengan jeritan dan erangan kesakitan.

"Hahaha... Sungguh matamu telah buta Putra Mahkota" Ucap si perempuan tersebut setelah tertawa.

Ya, tawa tadi berasal dari perempuan tersebut setelahnya dia menjawab dengan menyeringai yang terlihat menyeramkan dengan darah yang turun deras dari kepalanya sampai seperti jalur air mata saat sedang menangis.

"APA MAKSUDMU HAH!!!" Bentak pemuda tersebut tidak mengerti.

"Haha sepertinya Putra Makota Kekaisaran ini telah buta! Dia bahkan tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah! benar-benar buta putra mahkota akibat cinta yang kau maksud!" Ucap perempuan tersebut dengan nada meremehkan

"Terbutakan hanya dengan sebuah air mata, dan ingus serta wajah! Sungguh Putra Mahkota sangat lemah dan mudah ditipu daya" Ucap perempuan itu lagi pada pemuda itu

"Dan anda tidak menyukai saya karena saya hanyalah sampah kultivasi dan memiliki wajah yang buruk rupa" Lanjut perempuan tersebut terkekeh miris dengan nasib hidupnya.

"Kamu sudah tahu bawah aku tidak menyukai kamu karena kamu lemah dan hanya bisa bergantung pada ayah dan ibumu saja yang menyayangimu" Ucap pemuda tersebut dengan nada merendahkan.

"Bukankah ucapan itu lebih cocok untuk kekasih gelap anda Putra Mahkota yang hanya bisa menangis dan meminta bantuan dari para pangeran berkuda putihnya" Jawab perempuan tersebut yang membuat pemuda tersebut naik pitam.

Plak

"Apa maksudmu rong'er tidak seperti itu! Dari pada dirimu yang tidak memiliki apapun dan hanya bisa menjadi beban keluarga Le saja. Dia lebih dari dirimu! Dasar sampah!" Bentak pemuda tersebut dan di akhiri dengan menghina perempuan tersebut.

"Anda tidak akan pernah tahu apa yang saya sembunyikan putra mahkota seperti... Semua yang saya lakukan adalah palsu..." Desis perempuan tersebut dengan gumaman di Kalimat terakhir tapi masih terdengar oleh pemuda itu.

𝐊𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Where stories live. Discover now