Warning : Bagian ini mengandung unsur kekerasan!
....
Build mengambil termometer dan melihat suhu pada benda tersebut, setelahnya ia menatap Bible, wajah pemuda itu sudah sangat merah. Build hanya menghela nafasnya.
"Demammu terlalu tinggi, istirahatlah. Aku akan mengambil kompresan dan obat untukmu." Ujar Build beranjak dari tepi ranjang Bible, Bible sendiri hanya menanggapinya dengan malas.
"Jangan bersikap sok baik, sikapku tidak akan berubah kepadamu. Jangan karena kau membantuku saat ini, aku akan melemah kepadamu. Dengarlah, sampai mati pun, aku tidak akan pernah bersikap baik kepadamu." Build hanya tersenyum, ia bahkan tidak terlalu menanggapinya.
"Sembuhlah dulu, setelahnya kau dapat bersikap kembali gagah. Malam ini aku akan menginap di kamarmu, tenang saja. Aku tidak akan mengganggumu sama sekali, aku akan tidur di sofa, aku hanya takut kau membutuhkan sesuatu. Ta masih Camping, jadi tidak mungkin Ta menjagamu." Tak ada jawaban dari Bible, Build hanya mengangguk kecil dan keluar dari kamar tersebut. Ia segera menuju dapur dan menyediakan air dingin untuk mengompres Bible, ia pun mencari beberapa obat di kotak obat. Sebenarnya, jika dikatakan, tubuhnya pun sangat lelah. Penyakitnya menghalangi segala aktivitasnya, ditambah lagi, semenjak ia mengandung, tubuhnya semakin melemah. Tetapi, setidaknya Build tidak ingin Bible kenapa-kenapa.
....
....
Apo hanya menatap Mile yang sedari tadi terlalu sibuk mencoba menghubungi seseorang, ia tahu siapa yang Mile hubungi, siapa lagi jika bukan Build. Bahkan wajah Mile terlihat lesu ketika Build tidak menerima panggilannya. Sebenarnya siapa kekasihnya?
"Sebaiknya kita akhiri saja semuanya." Ujar Apo, Mile menghentikan aktivitasnya dan melihat Apo.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah malas meributkan ini, kau tidak pernah berubah sama sekali. Kau selalu memperhatikan Biu dan Biu. Jika kau ingin bersamanya, silahkan. Kita sudahi saja, agar kau bebas bersamanya." Mile menghelakan nafasnya, ia meraih tangan Apo.
"Tidak ada hubungan istimewa aku dengan Biu, hubunganku dengannya hanya sebatas Phi dan adik, tidak lebih. Apa aku salah mengkhawatirkan adikku? sementara kita tahu ia hidup bersama seseorang yang sama sekali tidak mencintainya?" Apo hanya tersenyum meledek.
"Adik? Semua orang tahu awal rasa cinta karena persahabatan dan seseorang menganggap adik dan kakak, Ya mungkin kau menganggap Biu adikmu, tetapi bagaimana dengan Biu? Pikirkan Mile. Dia itu ingin merebutmu! Dia sudah bersama Bible, jadi biarkan dia."
"Karena bersama dengannya, itu yang membuatku cemas."
"Kau menyukainya? YA?!" Jujur saja Apo sudah terlalu malas meladeni ini.
"Ingat, kau hanya bertaruh dengan Bible saat itu untuk mempermainkannya, dan Bible sudah memenangkannya, lalu untuk apa lagi? Bahkan, lihat dia saja membiarkan Bible menidurinya dan kau lihat ia sudah memiliki anak haram bersama Bible, apa tidak cukup kau melihat berapa buruk Pelacur itu?"
"Apo, aku tidak menyukai kau mengatakan hal buruk tentang Biu."
"Terserahmu! terserah sekarang aku sudah tidak pedulikan lagi. Jika kau ingin bersama pelacur itu, silahkan. Aku tidak akan melarangnya." Mile hanya memejamkan matanya dan menarik nafas dalam. Setelahnya ia menatap Apo yang masih terlihat kecewa.
"Biu adalah adikku, adik kandungku. Kau ingin mendengarkan kenyataanya bukan?" Apo hanya tersenyum meledek, omong kosong apa yang Mile berikan.
"Kau pikir aku bodoh? Apa dengan kau mengarang cerita ini aku percaya begitu saja? Kau itu anak tunggal, tidak memiliki saudara!"
KAMU SEDANG MEMBACA
00:00
FanfictionHanya beri kesempatan kepadaku, setelahnya kalian bebas melakukan apapun.