02.fajar

33 35 10
                                    

" fajar mengajarkan kita bahwa manusia itu sama, tidak ada yang lebih buruk, serta tidak ada yang lebih baik "

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

" fajar mengajarkan kita bahwa manusia itu sama, tidak ada yang lebih buruk, serta tidak ada yang lebih baik "

● ● ○ ○ ○ ● ●

Happy reading

Ini aku seorang pemuda yang hidup bergelimang harta. Pemuda yang menjalani hidupnya untuk menyenangkan hati orang tuaku yang serakah. Bagi mereka harta adalah segalanya. Dengan uang semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Tak jarang banyak orang kaya yang menjodohkan anak anaknya untuk pekerjaan. Sama sepertiku, di paksa bertunangan dengan orang yang bahkan tak ku kenal asal usulnya.

Aku fajar aditya putra. Jika kalian pikir kisah cintaku dengan tunanganku itu akan membuahkan hasil seperti 'cinta'?. Sayangnya itu sama sekali tak terjadi. Dia Bintang aula firdhan. Tunanganku yang sempat tinggal di LA. Dia sangatlah kaku di sekolah kami tak pernah bertukar sapa kecuali jika ada orang tua kita. Tapi tentu aku tahu dia diam diam sudah tertarik padaku sejak kami pertama kali bertemu. Dia juga diam diam selalu mengikuti ku. Namun tetap saja hatiku terasa sudah beku. Aku tak dapat merasakan debaran cinta pada hati dan jantungku. Seolah aku merasa tak ada gunanya jika hubungan ini tetap berdasar pada hubungan politik semata.

Di pagi ini di mana aku memulai kegiatanku di sekolah setelah setengah bulan aku libur. Biasanya aku akan berangkat dengan sepupuku. Oh yah jika ada yang ingin tahu aku bersekolah dimana maka akan ku jawab dengan senang hati. Aku bersekolah di 'HIGH SCHOOL SKYNDICE' sekolah yang di bangun oleh pamanku.

Pukul 7 tepat aku mulai keluar kamar dengan seragam abu abu yang melekat pada tubuhku. Menuruni tangga dengan kaki jenjangku tentu akan cepat sampai ke lantai terbawah rumah.

"fajar ayo kemari dan makan sarapanmu ibu sudah memasak untukmu"

Mendengar itu aku lantas menghentikan langkahku yang berada di ujung tangga. Menoleh ke arah dapur di mana ibu dan ayahku berada. Memutar bola mataku lantas mulai kembali melangkah tanpa mempedulikan teriakan kedua orang tuaku.

Membawa kaki jenjangku ke garasi mobil yang luas itu. lalu menyambar kunci motor kesayanganku yang berada tepat di samping pintu garasi.mulai melangkah ke arah jajaran motor di sana. Lalu menaiki salah satu motor berjenis ninja dengan warna hitam legam di seluruh bodynya. Lantas aku menancapkan kunci itu dan memakai helm full face berwarna senada. Aku mulai menyalakan mesin motorku lalu mulai menarik pedal gas meninggalkan garasi dengan kecepatan sedang.

Setelah keluar dari rumah bernuansa putih itu. Aku menarik gas dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan ibu kota yang tak pernah sepi pengendara. Tanpa memperdulikan makian dan umpatan orang orang kala aku hampir menabrak mereka. Mereka menganggap kalau aku menaiki motor ugal ugalan. Padahal aku sudah setingkat dengan pembalap profesional di luaran sana.

Senja To Fajar [HIATUS]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant