(3)-Lawan

141 15 0
                                    

'Haah??? Kenapa iblis itu ada disini?! Kalau begini kan Shinobu dan Douma akan bertemu lebih awal? Apa ini semua karenaku? Tapi aku kan tidak melakukan--"

"Wah.. Ternyata kalian benar-benar datang sesuai dugaanku.." Douma berkata dengan nada menjengkelkannya serta wajah tersenyum yang belepotan oleh darah.

"Ara~ Apa kami mengganggu mu?" Shinobu membalas Douma dengan santai--- Tunggu! Kenapa Shinobu bisa santai saat berhadapan dengan iblis yang membunuh kakaknya itu?

Yah, didalam hutan pencahayaannya kurang bagus,  jadi mereka tidak bisa melihat wajah satu samalain dengan jelas. Apalagi jarak mereka juga tidak terlalu dekat. Tidak heran kalau Shinobu tidak mengenali Douma.

"Tidak kok~ Aku malah senang kalian kemari, apalagi gadis cantiknya ada tiga!"

'TIGA?!' Batin ketiga pilar yang ada disana. Mereka pun melihat sekitar untuk memastikan siapa gadis ketiga. Toh, tidak mungkin Obanai disebut gadis kan.. Kecuali Douma salah melihat.

Mata mereka dengan cepat melirik ke segala arah dan akhirnya terkejut melihat sang gadis ketiga yang dikatakan Douma. (Name).

Ya, mereka sedari tadi tidak menyadari kalau (Name) mengikuti mereka karena mereka terlalu tergesa gesa menuju bau iblis berasal.

"(Name)-san! Apa yang kau lakukan disini?!" Ujar Shinobu dengan nada tak santainya.

"(Name)-chan! Seharusnya kau tidak disini! Disini berbahaya!"
Ujar Mitsuri dengan nada paniknya.

'Apa dia bodoh? Tidak takut bahaya ya?" Batin Obanai.

"M-maaf! Aku tidak tahu kalau ada iblis. Aku pikir hanya orang yang butuh bantuan.." Ucap (Name) berbohong dengan nada menyesalnya.

"Duh.. Kalian jangan memarahinya begitu dong~ Dia jadi ketakutan loh~" Douma pun tiba-tiba melesat ke belakang (Name) dan hendak menyerang (Name).

Tapi baru saja sampai di belakang (Name), Douma terkejut merasakan hawa hutan yang berubah dan bau tak asing dari (Name).

Saat itu juga, bersamaan dengan ketiga pilar yang melesat bersamaan ke arahnya. Douma pun mengurungkan niatnya untuk menyerang (Name) dan melompat kebelakang guna menghindari serangan para pilar.

"Hei~ Um.. (Name). Ya kan? Namamu (Name) kan?" Setelah berhasil menghindari serangan para pilar. Douma naik ke pohon dan duduk di salah satu dahan pohon. "Bau mu agak tak asing, apa kita pernah bertemu?". 

"Apa yang kau bicarakan?! Tidak pernah!"

"Hmm.. Bau ini.. Siapa ya? ...Oh! Adachi!"

DEG

Setelah Douma mengucapkan nama asing itu. Tubuh (Name) rasanya mati rasa dan kaku tak dapat digerakkan. Jantungnya berdegup kencang. Dan kini ia telah tertelan rasa paniknya.

Shinobu yang menyadari hal itu pun langsung meminta rekan pilarnya untuk menangani Douma terlebih dahulu sedangkan ia membawa (Name) ke tempat yang aman.

----------------------------------

"(Name)-san! Apa kau tak apa?!" Ucap Shinobu ditengah larinya sambil menggendong (Name) ala bridal style.

"Wah.. Senang sekali dapat digendong seorang pilar seperti ini. Dulu aku bahkan tidak diizinkan melihat satu.."

Shinobu yang mendengar perkataan (Name) dengan suara yang tidak biasanya pun merasa sedikit janggal, lalu memutuskan untuk menurunkan name di bawah pohon yang jaraknya terbilang aman dari pertarungan.

Saat sudah menurunkan (Name) dari gendongannya, Shinobu terkejut melihat fisik (Name) yang sudah berubah entah mulai kapan.

Rambut yang memanjang sampai menyentuh tanah dengan ujung yang berubah menjadi biru tua (Kalau rambut kalian warna biru tua ganti ujungnya jadi hitam), kuku yang memanjang dan runcing, pupil mata yang berubah seperti mata kucing, tatto yang muncul di pipi kanan dan tangan kirinya, serta gigi taring yang  ikut memanjang.

Devil's Kindness ¦¦ Kimetsu no Yaiba X Readers¦¦ [Ongoing]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon