48. Rumah Singgah

12.4K 2.3K 103
                                    

Satu tahun kemudian, tepatnya saat anak-anak telah menginjak umur sepuluh tahun, aku akhirnya berhasil mendirikan sebuah akademi dengan pendidikan taraf internasional jika di ibaratkan di kehidupan modern.

Jika dulu aku bertujuan hanya untuk mendirikan sebuah akademi khusus perempuan, maka sekarang akademi itu aku realisasikan untuk semua gender, sehingga anak-anak bisa menempuh pendidikan di tempat yang sama.

Saat itu telah tiba!

Anak-anak telah bersiap sejak tadi pagi untuk pergi ke akademi, dimana mereka akan tinggal di sebuah asrama yang telah ku sediakan. Hanya saja, menurut peraturan akademi, anak-anak tidak boleh membawa dayang pribadi dan di larang keras mengungkapkan identitas bangsawannya disana, sehingga tidak akan terjadi perbedaan kasta. Semua manusia memiliki hak yang sama terhadap pendidikan, dan hal itulah yang ingin ku terapkan disini. Sama seperti kehidupan modern ku, tak ada yang namanya status, tak ada yang namanya kasta. Semua orang sama di mata pendidikan. Karena sejak awal, hal prioritasku selalu tentang pendidikan.

Anak-anak sudah siap dengan seragam barunya dan hanya tinggal menunggu kereta kuda yang di kirimkan Lewis saja lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak-anak sudah siap dengan seragam barunya dan hanya tinggal menunggu kereta kuda yang di kirimkan Lewis saja lagi. Jika dayang-dayang mereka tidak di perbolehkan ikut, dayang-dayangnya harus berubah profesi sebagai pengawal mereka, yang menjaga mereka dari jauh. Itulah salah satu manfaat kriteria khusus dayang mereka. Walau bagaimanapun, perlindungan mereka tetap nomor satu. Tidak boleh terjadi pembullyan, tidak boleh ada perudungan.

Lihatlah anak-anak! Betapa menggemaskannya mereka dengan seragam barunya. Ketika mereka tahu bahwa akan menempuh pendidikan di akademi yang sama, betapa bahagianya ekspresi mereka. Elam bahkan sampai mengatakan sebuah kalimat yang mencengankan pada saat itu.

"Akhirnya aku bisa melindungi Eleah dari dekat!"

Itu adalah kalimat yang di ucapkan Elam setelah aku mengatakan pada mereka bahwa mereka akan berada di satu akademi.

Aku tahu perkataan itu memiliki arti tersembunyi, yang harus aku cari tahu maksudnya. Bukan hanya itu saja, masih banyak lagi kalimat-kalimat absurd yang keluar dari mulut mereka bertiga. Namun untuk saat ini, tidak ada yang bisa ku lakukan, selain mengikuti rute yang ada. Suatu saat, semua itu akan terbongkar juga, sama seperti teka-teki perihal sejarah dunia yang harus aku cari tahu juga.

"Mama di rumah baik-baik ya! Sering-sering kunjungin kita juga" ucap Eleah sambil memelukku ketika mereka bertiga hendak berpamitan. Karena seperti peraturan asrama akademi pada umumnya, para pelajar tidak boleh pulang atau kembali ke rumah masing-masing sebelum libur semester. Saat pergi seperti ini juga para orangtua tidak boleh datang untuk mengantar karena akan membuat kemacetan di sekeliling akademi. Jadilah Lewis yang ku percayakan untuk mengantar mereka bertiga.

"Kalau ada yang nakal, ingat selalu beri tahu Mama! Kalian mengerti kan?" Tanyaku kesekian kalinya, agar tidak ada terjadi pembullyan pada mereka.

Pembullyan adalah sebuah kenangan masa lalu yang paling tidak bisa aku lupakan hingga sampai saat ini. Adik ke tigaku yang mendapat pembullyan di sekolahnya hampir membuat adikku kehilangan nyawa. Jika pada saat itu aku tidak mengetahui tindakan itu, entah bagaimana masa depan kami. Dan aku menjaga hal itu agar tidak terjadi pada anak-anak itu sekarang.

Im Momma?    (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang