THIO - Pernikahan Dadakan Macam Tahu Bulat 1.2

46.5K 4K 288
                                    

#QOTD Media sosial yang kalian pakai apa aja?


🌟

Dada Jesse mengembang lalu cowok itu mengeluarkan napas perlahan dari antara bibir yang terbuka. "Tahu Andini pergi dari kapan?" Jesse berdiri tegak di tempat seakan kabar baru ini tidak mengguncang dunianya. Suaranya masih sama tajam, dan sama seperti biasanya memiliki serak yang dalam dan selalu mencuri perhatian dari orang-orang sekitar.


"Kami baru tahu tiga jam yang lalu," jawabku.

"Tiga jam dan saya baru tahu ini satu jam sebelum pemberkatan?" Kini kedua tangan cowok itu berada di pinggang dan amarah tidak lagi dapat bersembunyi dari rona wajahnya yang merah padam. Kepala Jesse menoleh bolak-balik ke arah aku dan orang tuaku yang masih berdiri di dekat jendela. Matahari sudah bertengger di atas langit dengan cahaya yang tidak lagi sedikit untuk hitungan pagi hari.

"Kamu nggak lihat kalau mereka juga mencoba cari Andini?"

"Dan kamu duduk di sana dengan riasan wajah serta baju pengantin yang disiapkan bukan untukmu?"

Situasi ini tidak ideal untuk ditertawai, tapi aku tidak dapat menahan semburan tawa keluar dari mulut. Aku benar-benar tidak menyangka akan bangun pagi dan menggantikan Andini untuk menikah, lalu ditambah dengan calon suami kakakku yang menuduhnya seakan ia berniat mencuri hari bahagia mereka. Kalau Jesse berniat melampiaskan kekesalan padaku, aku akan melawan dengan sekuat tenaga. Enam pasang mata menatap horor ke arahku dan tawa tidak lagi berbekas di wajahku. Aku berdeham.

"Kamu pikir saya mau ada di posisi ini? Saya melakukan ini untuk menyelamatkan muka dua keluarga," ketusku. Siapa coba yang mau menikah dengan orang yang hanya dikenalnya sepintas saja. Dikata dia juga ganteng banget kali, batinku.

Tapi seakan tidak mendengar ucapanku, Jesse melengos.


"Saya nggak mau menikah kalau bukan dengan Andini," tegas Jesse lalu isakan baru menarik perhatian mereka semua. Terutama aku yang baru saja akan bersorak kegirangan karena lepas dari beban ini.

Aku baru melihat ada dua orang di dekat pintu kamar Andini yang terbuka. Satu perempuan tua yang tengah menangis, dan satu lagi pria dengan uban memenuhi kepala yang berusaha menenangkan. Sudah pasti itu adalah orang tua Jesse. This is getting interesting, pikirku. Aku duduk menyender pada kursi dan memandang drama yang baru akan dimulai lagi.Kegaduhan mulai terdengar. Jesse yang menolak untuk menikah dengan kedua orang tuanya yang tidak mau kehilangan muka lantaran calon istri anaknya kabur.

"Ini sama saja dengan dilempari sampah ke muka!" sentak ayah Jesse.

Aku masih memandangi dari cermin sambil menganggukkan kepala. Menyetujui beberapa hal yang logis sementara ibuku mengkeret di ujung ruangan dan rasanya wajah ayahku semakin gelap dari menit ke menit. Tidak mungkin marah karena mereka merasa pantas mendapatkannya. Aliyah kembali mengangguk kecil dengan ujung bibir tertarik kebawah, memaklumi kemarahan dari sisi keluarga Jesse.

"Banyak tamu yang sudah datang, Jesse. Keluarga dan rekan kami datang semua." Ayah Jesse balas berteriak setelah Jesse lagi-lagi menolak untuk menikah hari ini. Suara tangisan dari ibunya dan juga Jesse menjadi latar dari keributan ini.

Aku merasa kasihan dengan makeup artist yang mendandaninya, terjebak di antara teriakan hingga tangannya tremor hebat.

"Saya nggak peduli. Saya nggak mau nikah apalagi dengan adiknya Andini."

"Lalu kamu mau menikah dengan siapa? Ibuku?" Suaraku yang tenang dan kalimatku lagi-lagi membuat semua orang menoleh ke arahku. "Aries terlalu kecil untuk menikah dengan orang yang cocok jadi ayahnya. Kecuali kamu memang punya kecenderungan itu," imbuhku.Aku tahu kalau kalimatnya tadi seperti melemparkan bensin pada api yang menyala. Tapi apa lagi yang dapat aku lakukan kalau cowok itu saja tidak dapat berpikir jernih?

Wajah Jesse semakin berang tapi aku tidak peduli. Apa yang cowok itu bisa lakukan di ruangan yang penuh dengan mata seperti ini? "Apa yang kamu harapkan? Andini kembali dan kalian akhirnya menikah? Kalau di hari bahagia ini aja dia bisa pergi, apa yang bikin kamu berpikir kalau hal ini nggak akan terulang lagi? Kamu mau orang tuamu menghadapi malu yang serupa? Kehilangan muka lagi untuk yang kedua kalinya? Sebelum kamu berpikir yang tidak-tidak, saya juga nggak mau menikah sama kamu. Kamu nggak rasional dan hanya memikirkan diri sendiri. Mungkin itu sebabnya Andini pergi meninggalkan kamu."

Oh, aku juga tahu kalau ini lebih parah dari sebelumnya. Ini seperti menabrakkan tangki Pertamini yang penuh dengan bensin ke api. Nothing to lose. Jesse yang mengamuk dan kabur hanya akan membuatku lega karena sudah pasti pernikahan ini batal. Pernikahan ini tetap terjadi pun aku akan merasa menang karena berhasil mengeluarkan unek-unek langsung di depan Jesse. Yang mana pun, aku sudah cukup senang dengan hasilnya.

Wedding Organizer yang lagi-lagi aku tidak tahu sudah berdiri di depan pintu kamar yang terbuka membaca ketegangan di kamar ini dan ragu-ragu masuk ke dalam. "Pengantin sudah siap untuk pergi?"

Jesse menggigit bibir dan menutup matanya erat. Satu embusan napas besar nan berat keluar dari bibir yang sedikit berwarna hitam itu. "Lima belas menit lagi kita jalan."

Aku hanya mengedikkan bahu sekali lalu kembali fokus pada si Wedding Organizer yang mencoba tegar itu. "Ada pergantian pengantin. Namanya jadi Aliyah Sadie, pastiin pendetanya tahu," ucapku sambil tersenyum senang ketika mendapati cewek dengan earphone menempel di telinganya itu bengong dengan mulut terbuka lebar. Untuk detail lainnya yang tidak penting, aku membiarkan WO itu mengurusnya sendiri. 

13/6/22

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw.Thank you :)

BTW yang mau baca cerita Jessica sudah tamat ya di judul The honeymoon Is Over (marriage life, romcom gemes). Cerita lain yang sudah tamat dan masih lengkap di WPku juga ada Every Nook and Cranny (fake dating metropop, bf to lover), Love OR Whatnot (marriage life angst), dan Rumpelgeist (romantasy).

 Cerita lain yang sudah tamat dan masih lengkap di WPku juga ada Every Nook and Cranny (fake dating metropop, bf to lover), Love OR Whatnot (marriage life angst), dan Rumpelgeist (romantasy)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Honeymoon Is Over [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang