Sebuah sedan hitam melintas dengan kecepatan tinggi.
Bright si pengendara mobil itu sedang di kuasai dengan pikiran yang tidak baik baik saja.
Bagaimana pun ia sudah berjanji dengan Riska untuk jalan-jalan.
Tanpa sepengetahuan win ia memutuskan untuk bertemu Riska sesudah gadis itu pamit dari apartemennya.
Se sampai di apartemen gadis itu.
Ia heran mengapa gadis itu belum bersiap siap.
"Aku sedang tidak mood untuk jalan-jalan, bagaimana kalau kamu nginap disini,kalau kita keluar pasti kita tidak akan bebas"
Bright hanya mengangguk.
Saat Riska ingin tidur di paha pria itu , seseorang dari luar mengetuk pintu dengan keras.
Membuatnya bergegas membuka pintu tanpa melihat interkom apartemen nya.
Ceklek.....
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi gadis itu.
Tanpa disuruh, tamu tersebut dengan lancang memasuki apartemen gadis itu.
Saat ia berada di hadapan pria itu.
Betapa terkejutnya pria itu melihat keberadaan mamanya.
"Ma.."
Plak...
"Mama kecewa sama kamu, sudah sampai sejauh mana nak, berduaan diruangan,tanpa mengingat status mu,Ya Tuhan ...nak apa yang sedang kau pikirkan..kenapa pikiran mu sampai sejauh ini"
Bright terbungkam ia tak bisa berkata apa-apa.
"Sebelum ke jenjang pernikahan mama selalu bertanya apakah kamu sudah siap,dan kamu selalu mengangguk nak,ibu tidak memaksa mu,mama memberi kamu waktu dan pilihan"
Namthan merasa bersalah pada menantunya.
Ia sangat merasa bersalah.
"Win,semoga win tidak mengetahuinya,mama harus menelepon anaknya teman mama agar ia tak memberikan informasi ini, karena ia yang mengantar mama dan melihat kamu disini"
Dengan tangan yang gemetar ia menghubungi yang di maksud.
Namun win lah yang menghubungi nya duluan.
Ia tak berani untuk mengangkatnya,ia sangat takut win mengetahuinya.
Bright melihat mamanya dengan badan yang gemetar sedang menghindari telepon dari istrinya.
Namthan membiarkan panggilan itu berdering tidak menjawab atau pun mematikan.
Riska bagai mati kutu.
Ia tak bergerak sama sekali dari tempatnya,ia benar-benar ketakutan.
"Bright kamu tetap disini atau ikut mama,mama gak bisa berkata apa-apa nak,jujur saja hati mama sakit nak,hal yang kamu lakukan ini sama persis apa yang papamu lakukan dulu,sakit nak..apa yang membuat mu plin plan nak.."ucap namthan dengan tangis yang pecah.
"Mah.." panggil bright lalu memeluk mamanya.
"Mama gak pernah ceritakan masa lalu mama sama papa kamu,itu ada alasannya nak,karna mama sudah berdamai sama masa lalu mama nak,saat kamu sudah lahir"
"Mah..maafin bright mah"
Riska yang mendengar bright terlihat menyerah, akhirnya berbicara.
"Maksud kamu apa bright? HAH?"
Namthan segera berdiri lalu menampar pipi gadis itu.
"Dari dulu saya sudah mengawasi kamu.
Kamu memang benar-benar tidak pantas untuk menjadi menantu saya, melihat wajah mu saya muak, saya muak dengan anak dari perusak rumah tangga saya dulu,saya tahu apa yang membuat mu antusias dengan putra saya yaitu ibumu bukan?"
Riska terdiam.
"Seharusnya ibumu mengajarkanmu untuk menjadi anak yang berhasil dengan baik,bukan berhasil merusak rumah tangga orang,satu hal lagi sampaikan pada ibumu bahwa sampai kapanpun kesalahan yang ia sengaja tidak akan termaafkan olehku,teman yang tidak tahu diri,asal kamu tahu dendam saya masih tersimpan rapat terhadap ibumu itu,rasa sakit hati saya tidak gampang untuk disembuhkan, walaupun saya berdamai dengan masa lalu rumah tangga saya tapi tidak dengan ibumu,camkan"ucap namthan dengan amarahnya.
******
"Ma.. maafin bright ma.."ucapnya dengan dada yang sesak.
"Mama juga minta maaf nak karna mama belum bisa mendidik kamu dengan baik"
Bright menggeleng dengan keras.
"Ma, sebenarnya bright mau selesaikan masalah bright sama Riska hari ini ma,tapi bright masih bingung,ma..bright bersumpah ma..bright tidak pernah berbuat lebih sama Riska,ma..jangan berpikir yang tidak-tidak ma,bright mohon.."
Namthan yang mendengar itu hanya mengangguk.
"Mama percaya sama bright,anak mama ..,tapi nak jangan beritahu win ya nak..jangan bilang mama datang dan kejadian hari ini,asal kamu tahu mike yang memberi tahu mama,lihatlah nak,temanmu sangat peduli samamu,dia memang pantas disebut teman ia menegur mu saat kamu melakukan kesalahan,dia tidak membiarkan mu salah jalan,jadi mama tolong jangan menyalahkan Mike"
Bright mengangguk sambil memeluk mamanya.
Tuk..tuk..
"Mohon maaf Bu,ini bukan area parkiran,jadi mohon pengertiannya ya Bu, untuk segera pindah"
"Oh maaf , makasih ya pak untuk tegurannya"
Sedan itu pun melaju.
********
Win terlihat sibuk melihat ponselnya tanpa menyadari suaminya sudah pulang.
Bright membiarkan win, ia tidak menegurnya ia memilih untuk membersihkan diri.
Di kamar mandi bright terlihat termenung dengan membiarkan badannya terkena pancuran shower.
Ia merasa sangat bodoh karna baru mengetahui fakta tentang keluarga nya.
Keluarga yang harmonis itu ternyata memiliki kenangan pahit di masa lalu.
30 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi.
Saat pintu terbuka ia melihat tangan istrinya terlambai seperti ingin mengetuk pintu.
Lihatlah...Win terlihat bengong, melihat tampilan suaminya.
"Astaga win,apa yang sedang kau pikirkan"gumamnya.
Sedangkan bright ia sedikit terkejut karena belum siap melihat wajah istrinya karna kejadian hari ini.
Win menurunkan tangannya dan bingung akan keadaannya,tidak dia tidak boleh melihat lama tampilan suaminya.
Hanya dengan handuk yang melilit di pinggang,rambut yang basah dan jangan lupakan tubuh atletis pria itu.
"Astaga aku bisa gila"ucap win lalu bergegas keluar dari kamar.
Bright sedang bingung melihat tingkah istrinya yang buru buru keluar.
Lalu ia sadar dengan tampilannya dan membuat ia tersenyum.
