"Hyung juga akan bertemu teman, kita pulang bersama" ucapku final
"Aku akan mengabari hyung lokasi dan waktunya"
"Mengenai client mu, apa ada masalah?"
"Tidak... Hanya seperti client kebanyakan banyak permintaan"
"Hyung kira kau sudah fokus ke lukis saja"
"Hanya beberapa, aku masih ingin mengejar target pameran lukisanku"
"Kalau tidak salah kau ingin menyelenggarakannya di akhir musim semi atau sekitar awal musim panas?" Aku coba menginggat apa yang Renjun pernah utarakan
"Seharusnya, tapi aku menambah satu bagian hingga aku menggeser tanggalnya menjadi akhir musim panas"
"Kau yakin? Cuaca mulai dingin saat itu"
"Mungkin aku akan sakit setelah pameran" ucapannya bercanda tapi bagiku menjadi peringatan tersendiri
"Jangan menyepelekan kondisi tubuhmu Ren"
"Tenang saja hyung, aku tau kapan waktu beristirahat. Lagipula melukis tak akan membuatku lelah"
Kami mengakhir sarapan kami, Renjun mengambil alih untuk mencuci piring. Aku masuk kedalam kamar untuk mengambil berkas yang aku tinggal di dekat ranjang
Aku mengantarnya ke sebuah rumah minimalis yang disulap menjadi kantor olehnya. Jiwa seninya tertuang dengan baik di rumah minimalis ini, orang bahkan tak akan sadar jika rumah ini merangkap sebagai kantor
"Hati-hati Hyung.... Terima kasih sudah mengantarku" ucapnya mencium pipiku singkat sebelum ia keluar dari mobilku
Aku menjalankan mobil menuju perusahaanku, beberapa staff menyapaku. Sekretarisku sudah siap di mejanya, aku menyapanya sebentar sebelum kembali tenggelam dalam tumpukkan berkas
"Tuan Jung saya ingin mengkonfirmasi mengenai makan siang dengan Tuan Seo" ucap sekretarisku
"Baik, pesankan di Hotel 127"
"Baik tuan"
.
.
.
.
Hotel 127
"Maaf menunggu lama" ucapku
"Hanya 10 menit, bukan masalah besar. Tak biasanya kau mengajakku bertemu lebih dulu"
"Aku ingin meminta saranmu" ucapku yang hanya dibalas dengan tatapan binggung oleh Johnny
"Dalam hal? Ini tentang perusahan bukab?" Ujarnya tak yakin
"Aku ingin melamar Renjun"
"Wow.... Tunggu sebentar... Kau salah orang brother"
"Aku ingin sesuatu yang sedikit berbeda"
"Kau harusnya membicarakan hal ini dengan Taeil hyung"
"Aku kehabisan ide untuk melamarnya dengan special"
"Sungguh Jae... Aku bukan orang yang tepat untuk kau mintai saran"
"Aku yakin kau bisa, setidaknya aku bisa bertukar ide denganmu"
"Apa yang ia suka?"
"Ia suka makanan manis, melukis, musim gugur...."
"Cukup... Salah satu saja yang kau pilih"
"Melukis" ucapku memilih diantara semua kesukaanya
"Kau ajak saja ia ke pameran lukisan"
"Ia sedang sibuk mengurus pameran lukisannya sendiri" ucapku menghancurkan wajah sumringah Johnny
YOU ARE READING
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...
Dreamer
Start from the beginning
