🌟 Rainbow Pride List by WattpadLGBTQID - Februari 2023
Perbincangan yang terbilang singkat senja kala itu, nyatanya mengawali kisah percintaan di antara mereka. Ahli bedah ortopedi, Xiao Zhan dengan Wang Yibo, asisten radiologi muskuloskeletal di r...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sudah mengambil keputusan, Ge."
Xiao Zhan segera meraih segelas air dan meminumnya sebelum kembali fokus memperhatikan dan mendengarkan Wang Yibo. Piring di hadapannya sudah kosong, dua potong sandwich isi daging yang dibuat sang kekasih ludes dalam sekejap. Sementara itu, Wang Yibo masih menikmati sarapannya perlahan-lahan. Sejak mendudukkan diri, kedua manik sehitam arang itu tampak bergerak-gerak tak tentu, kepalanya terkadang menengadah terkadang menunduk, beberapa kali menoleh ke kanan dan kiri seperti ada banyak sekali hal yang tengah dipikirkan. Xiao Zhan menebak, Yibo saat ini tengah dilema soal wasiat itu.
"Aku akan mengambil tanggungjawab itu, Ge. Ya, ini mungkin tidak akan mudah, tetapi setelah berbicara dengan He Laoshi semalam, aku percaya bisa melakukanya."
"He Laoshi? Manajer He?" Xiao Zhan memastikan. Setelah mendapatkan anggukan, dia melanjutkan, "Manajer He, setahuku sudah menjadi perwakilan Direktur Wang selama bertahun-tahun. Dari yang kudengar itu bahkan sejak awal perintisan rumah sakit, jika dia mempercayaimu untuk mengambil alih kekuasaan itu artinya Direktur Wang dan Manajer He memang sudah ada pembahasan masalah ini sebelumnya.
"Dengar Yibo, ini bukan masalah kau tidak atau memiliki pengalaman, tetapi bagaimana kau mau belajar dan berusaha melakukan yang terbaik. Pada dasarnya, semua tergantung usaha, tekad, tentu dedikasi yang tinggi. Aku yakin kau pasti bisa!"
Kedua sudut bibir Wang Yibo tertarik ke atas, membentuk senyum lebar yang cerah diikuti kelopak matanya menyipit perlahan hingga tampak lengkungan garis bak bulan sabit.
Memiliki Xiao Zhan dalam hidupnya adalah sesuatu yang tidak ternilai. Lelaki yang berpikiran matang ini sungguh membuatnya nyaman. Ketika sedang dilanda kebimbangan, permasalahan dan beban yang membuatnya terperangkap dalam pikiran, Xiao Zhan mampu mengalihkan segalanya. Energi positif yang menguar, membuat apa yang dikatakan oleh lelaki 'kesayangannya' itu seolah-olah dapat melepaskan gundah yang dirasa.
"Ge! Ayo, kita menikah!"
Kalimat ajakan yang diserukan Wang Yibo berulang kali itu membuat Xiao Zhan memutar bola matanya. Dia meraih sendok di samping kanan piring kosong dan memukulkannya ke kepala Wang Yibo.
"Menikah, menikah! Kau pikir pernikahan segampang kata-kata yang meluncurkan dari bibirmu?!"
"Aku tidak mau mendengarnya. Sebelum kau menyelesaikan semua permasalahan, dari urusan wasiat rumah sakit, pekerjaanmu sendiri, dan Wang Yi Xiao, jangan bicara padaku soal pernikahan karena aku tidak akan menjawabnya."
Apa yang dikatakan Xiao Zhan memang ada benarnya. Setidaknya dia harus menyelesaikan semua dan menunggu situasi menjadi kondusif dulu, kemudian mengurus keperluan Yi Xiao. Soal apartemen baru, Yibo berniat untuk batal mengambilnya.
"Ge, aku ingin mengajakmu tinggal di rumahku. Kau mau, 'kan?"