prolog

2.7K 168 14
                                        

Rema sedang menatap layar laptopnya yang menyala tanpa minat, ia memegang ponselnya lalu membaca pesan dari grup kelasnya. Tugas yang diberikan pak wawan benar-benar membuat kemalasannya terhibur.

"ga bisa apa gue tenang sejenak, makalah, makalah dan makalah." Rema memejamkan matanya sejenak.

"gue malas kerjakan biarin aja, tugas sih caper banget ngejar gue mulu, udah tau gue gak suka."

Rema kembali menatap layar ponselnya, membaca lagi penjelasan tentang tugasnya. Lalu tersenyum dengan terpaksa.
"hehe yang tadi bohong, pasti tetap gue kerjakan kok, gue mau cepat lulus."

tapi yang gadis itu lakukan sekarang bukanlah mencari materi untuk makalahnya, ia malah mematikan laptopnya lalu. Mengambil novel yang baru ia baca separuh, novel nerjudul "Anantara marry me" menceritakan tentang kisah percintaan anak Sma, tokoh utama pria yang jatuh cinta dengan gadis pindahan. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama dan berusaha mendekati sang gadis, tapi agak sedikit susah untuk mendekati sang gadis dikarenakan ada satu tokoh gadis antagonis yang selalu mengganggu aksi pdktnya itu.

yuranada bumi, gadis yang tergila-gila dengan abrinu nartalau sang tokoh utama pria, ia akan melakukan segala cara agar bisa bersama abri. Termasuk menyingkirkan anantara materia murid baru disekolahnya.

Tapi malah dia yang terkena sial, niatnya hanya ingin mendorong tara kekolam Cuma untuk menggertak saja agar tidak berani dekat-dekat dengan abri, malah ia yang terpeleset dan jatuh ke kolam yang ternyata ada kabel listrik menyebabkan ia kesetrum dan mati dengan mengenaskan.

Cerita pun tamat, dengan abrinu nartalau dan anantara maretia pada akhirnya menikah dan hidup bahagia.

Rema menutup novelnya. "kasian juga si yura, tapi siapa suruh lu ngeselin sih."

"Niat Baca novel biar bisa lupain tugas, malah bikin gue tambah pusing. Mending healing lah kepantai."

Membayangkan dirinya kepantai duduk dibawah pohon kelapa, dan angin yang bergerak membuat rambutnya melayang-layang adalah hal yang sempurna bagi rema. Ia bisa merasakan ketenangan sejenak dan melupakan tugasnya.

Gadis itu sudah berdiri dari kursinya, dan beranjak keluar dari kamar, menuju keruang tengah yang ternyata ada bundanya disana sedang menonton tv.

"bundaaa, aku mau healing sebentar kepantai. Byee muach" Rema berbisik dari belakang lalu berlari setelah mencium bundanya.

Bundanya hanya tersenyum sambil geleng-geleng melihat anak gadisnya itu, yang tengah berlari keluar menaiki sepedanya.

Jarak dari rumahnya tidak terlalu jauh dari pantai, maka dari itu rema memilih memakai sepeda sekalian olahraga kaki karna selama ini dia selalu olahraga otak.

Setelah sampai dipantai dan memakirkan sepedanya, Rema lalu berjalan menuju pohon kelapa yang tidak ada orang disana. Suasana pantai sore itu lumayan sepi hanya ada beberapa anak-anak yang sedang membangun istana pasir dan beberapa orangtua yang sedang bersantai sambil mengawasi anak mereka.

Duduk dibawah pohon dan bersandar sambil memejamkan mata menikmati angin yang menyejukkan, tapi itu tidak juga membuat dirinya merasa tenang seperti biasanya. Tugas yang ada sekarang benar-benar telah mengganggu pkirannya.

"gue mau pindah ke pluto aja, yang ga ada namanya kuliah!" ucapnya sambil menaruh dagunya dikedua lututnya, sambil menatap kearah lautan yang sedang bergoyang membuat gelombang-gelombang kecil.

PUKK, tiba-tiba saja buah kelapa jatuh mengenai tepat diatas kepala Rema.

Kepalanya terasa sakit, dan ia menoleh kearah kelapa yang sudah menggelinding disampingnya, lalu pandangannya mengabur dan setelah itu gelap.

Kepalanya terasa sakit, dan ia menoleh kearah kelapa yang sudah menggelinding disampingnya, lalu pandangannya mengabur dan setelah itu gelap

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

___________


Komenn kalau lanjut wkwk

Rema be like

Rema be like

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
𝑴𝒆𝒆𝒕 𝑰𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝑵𝒐𝒗𝒆𝒍Onde histórias criam vida. Descubra agora