Part 5

19 9 6
                                        

"Eris, Didalam ada orang ga?" tanya Mahen

"Ada, itu si sila sama gea palingan mereka tidur" jawab eris

Mahen yang mendengar jawaban eris langsung masuk ke dalam kelas tanpa babibu. Baru saja Gea melepas baju olahraganya dan ya ia memakai tanktop dalaman tiba-tiba pintu terbuka dengan keras. "AAAA" teriak gea dengan menutupi badannya dengan baju putih abu-abunya,

Mahen yang masuk ruangan tersebut langsung memalingkan mata dan kepalanya sambil menutup telinganya mendengar suara Gea.

"Lo ngapain masuk ke dalam! Gue lagi ganti baju tau. Keluar dulu!" Ucap gea teriak dengan kesal

"Buset.. Mahen, Gea belum siap ganti baju," ucap sila

"Dih, gue mau ambil minum doang. Lagian siapa juga selera liat lu, datar gitu kayak papan depan belakang." Ucap mahen sambil keluar kelas.

"Anjirr lo! Ya suka suka gue dong, mau papan kek tete tete gue anjir!"

"Udah geww pake aja lagi baju lo, uda keluar dia"

"Si eris emang ga jaga diluar ya? Ish kesel banget gua"Keluh gea

Eris yang mendengar teriakan gea sigap langsung berdiri melihat mahen keluar dari kelas

"Kenapa si gea hen?"

"Tadi lo bilang mereka tidur. Itu si nenek sihir lagi ganti baju." Ucap Mahen agak kesal dengan eris karena jelas sekali tadi eris bilang kalau mereka tidur, mahen juga tidak mau dianggap sebagai lelaki mesum.

"Yaa-aa gu-gue pikir udah selesai ganti baju. Lagian sih, si gea lama amat ganti bajunya." Jawab eris dengan banyak alesan

"Serah lu" mahen langsung pergi melalui eris yang sedikit panik

"Mahen, mau kemana?"

"Ke atas"

Eris masih terdiam ditempatnya dan bingung apa yang akan dikatakan pada gea, karena tadi dia hanya ingin menunjukkan pada mahen kalau gea adalah gadis manja yang berlama lama saat mengganti baju atau sedikit manja. Ia hanya ingin mahen menilai gea seperti itu, tapi tampaknya malah mahen kesal padanya. "Kok jadi kesal sama ku sih hen, ishh, dasar si gea nenek sihir ini duhh, gimana lagi ngomongnya.."

"Geaa,, si Mahen masuk kelas ya tadi?"

"Udah pergi" Ucap sila

"Aku tadi ke toilet, pas aku menuju sini Nampak si Mahen keluar kelas, makanya buru-buru ke sini, sorry geww"

"Iya gapapa, tu anak aja yang gaktau santun, kalau dia ketok pintu sih ya bakal jawab gue, dahlah biarin aja" ucap gea sedikit kesal

Eris tau hal itu, iya tau kalau mahen sudah menanyakan nya terlebih dahulu dan perihal mahen tidak mengetok pintu mungkin karena berpikir orang di dalamnya sedang tidur.

"Gea, nanti abis pulang sekolah belajar main basket mau? Aku ajarin" ajak eris mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku kayaknya emang gabisa pande eris, lagian mau pake bola basket siapa?"

"Aku ada, sila kamu tau kan anak kelas sebelah yang punya bola basket yok kita pinjam dulu." Ajak eris pada sila

"Pokoknya gea jangan pulang dulu, nanti aku ajarin basket."

Gea hanya tersenyum saja, ia senang ada teman yang mau membantunya dan mensuportnya di kekurangannya.

Sepulang sekolah, mereka bertiga berlatih dilapangan sampai kira kira pukul 4 sore, ternyata mahen juga sedang ada rapat pengurus osis saat itu.

"Eris... Belum pulang?" sapa mahen sambil mendekati ke arah mereka.

Gea mendengar suara itu tetap berkutit pada bola basket yang dia pantulkan.

"Kami masih Latihan ngajarian gea juga biar bisa," ucap eris

"Udah sampe mana bisanya?" tanya Mahen

"Udah bisa" jawab Gea

"Coba liat. Gimana?" tantang Mahen.

"Oke, Nih" tapi gea masih tidak bisa memasukkan bola ke ring. Semua menertawakan gea, terutama Mahen ia yang tertawa paling keras, sampe berulang kali gea melakukan hal yang sama.

"Elo itu emang gabisa," ucap Mahen cekikikan.

"Gue bisa, Liat Aja Entar"

"Sini deh gue ajarin" Mahen kemudian melangkah maju, namun teleponnya berbunyi dan ia harus mengangkat telepon itu.

Eris melihatnya sebagai tanda tidak suka, ia kemudian mendatangi Gea, dan merebut bola basket dari gea

"Gini loh gea, aku ajarin coba kamu lempar kaya gini tangannya" lalu gea mengikuti apa yang dikatakan eris dan tiba-tiba eris memukul tangan gea dengan keras sampai berbunyi 'Klek' Bola pun terjatuh sembarang.

"AWWW" Gea memegang tangannya dan meringis kesakitan

"Aduh sori gea, aku tadi mau mukul bolanya loh,"

"Kenapa gew? Duh tangannya sakit ga?"

Mahen yang sedang bertelepon langsung lari menghampiri gea yang teriak kesakitan.

"Kenapa? Apa yang sakit? Yang mana?" ucap Mahen terlihat sedikit raut panik diwajahnya sambil memegang tangan Gea yang kesakitan

"Aku tadi ga sengaja hen, mukul tangannya padahal mau mukul bolanya, gimana nih, gea? Sakit ya?" Eris memegang tangan gea dan memasang raut wajah memelas.

"Udah lah Latihan nya, lu balik aja sekarang, lagian gue bilang apa, lu emang gakbisa kan, liat nih tangan sampe kaya gini," oceh Mahen pada gea

"Ihh awas, ya gue emang gakbisa tapi gue mau belajar,"

"Eris udahlah pulang aja udah sore lagian" Mahen yang melihat gea sedang kesal akhirnya hanya bicara pada eris.

"Yoklah gew kita pulang aja, entar lo gamasuk lagi besok pas praktikum kan berabeh urusannya" saran sila pada gea, yang akhirnya gea mau untuk pulang

"Lo masuk aja besok, kalau emang gakbisa pas praktek ya bilang aja besok, besok juga ada ulangan mapel lain" teriak Mahen dari belakang Gea

"Terserah gue" jawab gea tanpa melihat kebelakang.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

How Can I?Where stories live. Discover now