3 ; Pulang!

11.6K 1.1K 133
                                    


Reynan kembali memasuki kamarnya setelah Seyla dan Alana pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reynan kembali memasuki kamarnya setelah Seyla dan Alana pergi. Kini ia merasa kesepian, di rumah sebesar ini harus ia tempati sendirian. Meskipun banyak pekerja lain, namun tetap jika tidak ada anggota keluarga rasanya berbeda.

Tidak ada lagi orang yang akan merecoki paginya, mengganggunya saat bekerja, meminta uang darinya. Ah, rasanya Reynan lebih baik direcoki seumur hidup oleh Alana dari pada harus kesepian seperti ini.

Pria paruh baya itu berniat mengistirahatkan tubuhnya sejenak, namun matanya tak sengaja melihat sebuah kotak yang tersimpan di atas nakas.

Ia membuka kotak itu. Satu pasang sepatu hitam dengan bahan kulit itu menarik perhatiannya. Reynan tersenyum tipis saat membaca sepucuk surat yang terletak di atasnya.

To : Kakek tua
From : Alana yang cantiknya melebihi mommy.

Itu sepatu buat kakek kerja. Biar gak pake sepatu yang itu melulu, Lana bosen liatnya.
Spesial hadiah dari Lana, ya walaupun itu uangnya dari kakek, tapi kan Alana yang beli, jadi anggap aja itu dari Alana hehe.
Maaf ya, kalo Lana selama ini selalu ganggu kakek. Lana bukan cucu durhaka kok, kenapa orang² pada bilang Lana cucu durhaka ya? Lana kan bilang kakek aki-aki bangkotan itu biar kita lebih dekat dan hidup kita gak terlalu datar.
Lana sayang kok sama kakek, makasih banyak karena udah gantiin posisi Daddy buat Lana.
Sehat-sehat di sana ya, kek!
Mommy sama aku pasti sering-sering kabarin kakek.

I love you💌

"Kakek juga sayang sama Lana," lirih Reynan.

Reynan adalah salah satu orang yang melihat pertumbuhan Alana dari kecil sampai sebesar ini. Jadi wajar, jika Alana lebih menyayangi kakeknya dari pada ayahnya yang sampai saat ini pun ia tidak tahu bagaimana rupanya.

***

📍 Indonesia

Gadis dengan pakaian tomboynya terlihat berlari secepat kilat di tengah-tengah bandara. Sesekali ia melihat ke arah belakang tanpa tahu di depannya, seorang pria dewasa tengah berjalan dengan ponsel di telinganya.

Sampai akhirnya tabrakan antara keduanya tidak dapat di hindari lagi.

Gadis yang tak lain adalah Alana itu mengaduh sakit saat bokongnya membentur lantai dengan keras. Mendengar teriakan dari arah belakangnya, ia lantas berdiri. Menghampiri pria yang terduduk dengan wajah memerah menahan kesal.

"Aduh, maaf om. Saya nggak sengaja sumpah. Saya duluan ya om, mommy saya udah nunggu!" Alana berlari tunggang langgang meninggalkan pria dengan pakaian kantornya yang masih mematung di tempat, setelah tak sengaja beradu tatap dengan gadis yang tak sengaja menabraknya.

"Matanya ... mengingatkan ku pada seseorang," gumamnya.

Pria dewasa itu menggeleng pelan, tak berselang lama dua orang satpam terlihat berlarian menghampirinya dengan nafas tak beraturan. Seperti baru saja mengikuti lari maraton.

ZAVIAR and HIS STRUGGLE Where stories live. Discover now