Prolog

22 13 0
                                        

Dalam dunia tak sepenuhnya terdapat sesuatu yang selalu berguna bagi mereka, cantik, baik, dan mungkin masih banyak lagi. Dalam dunia ini hidup seorang anak yang lahir dengan kesempurnaan yang luar biasa akan tetapi tanpa tahu apa yang telah terjadi tiba - tiba kesempurnaan yang ia miliki telah hilang. Dan dikucilkan oleh semua orang tanpa terkecuali.

Ia kehilangan kespurnaannya dan berubah menjadi buruk rupa. Dari kenyataannya ia tumbuh di keluarga yang bahagia, tumbuh dengan penuh kasih sayang. Sekarang ia hanya seseorang yang tak berdaya hidup sendiri tanpa orang tua. Ia hanya menumpang di rumah bibinya yang kejam kepadanya dan yang selalu menyiksanaya tanpa belas kasih.

"Andaikan aku bisa secantik dia", kata Lena dalam hati.

"Andaikan aku tak kehilangan kesempurnaanku".

"Apakah aku juga bisa mendapatkan teman dan bercanda gurau seperti mereka?" .
Katanya lagi dalam hati sambil melihat temannya yang ada di kelas yang sedang bercanda gurau.

"Aku sungguh muak dengan kehidupanku ini!", Lena. Katanya lagi dari hati yang penuh kesal.

"Seperti Ingin aku berpindah ke suatu tempat yang tak seorangpun mengenalku".

"Memulai hidup baru sesuai keinginanku dan mencoba mengembalikan kesempurnaan yang seharusnya ku miliki itu", Lena. Katanya lagi di dalam hati.

" Hei... "
"Apakah kau ingin  pergi ke suatu tempat? ", dewa dunia lain.
Suara itu  membuat Lena terkaget dan sejenak Lena menghentikan  kegiatannya saat itu.

"Kau benar ingin pergi atau tidak???" , tanya dewa dunia lain lagi.

Karena masih kaget Lena masih berfikir dan belum menjawab pertanyaan yang diberikan. Dan ia juga berfikir apakah yang lain juga dapat mendengar apa yang akan ia bicarakan dengan suara yang tiba tiba muncul di telinganya itu.

Tiba-tiba suara itu terdengar lagi dan berkata.

"Tenang saja kau tidak usah khawatir yang lain tidak akan ada yang mendengarnya kecuali kamu. Baiklah sekarang jawab pertanyaanku tadi, apakah benar kau ingin pergi ke suatu tempat? ".

Setelah beberapa saat akhirnya Lena pun menjawabnya.

" Iya, aku ingin pergi ke tempat tanpa seorang pun dapat mengenalku untuk menjalani hidup baruku di sana".

"Kalau kau mau aku bisa mengabulkan peintaanmu itu" Kata dewa dunia lain.

"Benarkah? Kau bisa mengabulkan permintaanku ini?", kata Lena yang bertanya untuk meyakinkannya.

" Tentu saja, kenapa tidak bisa? Nantinya aku akan memindahkanmu ke dunia lain bukan dimana tempat yang seperti kau tinggali ini. Tetapi aku memiliki 1 syarat untuk mu", kata dewa dunia lain lagi.

"Apa syarat yang harus saya penuhi itu? " Tanya Lena.

" Syaratnya kamu harus mengorbankan nyawamu itu, agar kau dapat berpindah dimensi, apa kau bisa memenuhinya? " Kata dewa dunia lain.

"Tetapi apakah aku harus mati terlebih dulu, agar aku dapat berpindah dimensi demi mencari kebahagiaanku itu? "

"Iya jika tidak akan sulit untuk memindahkanmu kesana".

"Emm.... Baiklah aku akan mengorbankan nyawaku ini demi bisa berpindah dunia agar aku bisa hidup sesuai keinginanku" Lena, yang berkata dengan  sungguh-sungguh.

"Baiklah akan ku berikan waktu untukmu menyiapkan dirimu hingga sore ini, saat matahari terbenam kau harus mengakhiri hidupmu bagaimanapun caranya. Dan gunakanlah waktu yang tersisa ini sebaik-baiknya. Setelah itu kau akan langsung berpindah dimensi setelah kau mengakhiri nyawamu itu...", kata dewa dunia lain.

Lanjut kata dewa dunia lain yang belum selesai itu.
"Dan hidup barumu akan dimulai..."

RESTORE BACKWhere stories live. Discover now