part 25

31.1K 1.2K 67
                                    

Bu anna pergi, hazel tidak punya banyak waktu lagi untuk berbicara dengan reina.

"Maafkan aku" ucap hazel sambil menunduk.

Hazel sedikit kaget ketika reina tiba memeluknya.

"Maafkan aku, aku sangat plinplan, memintamu pergi lalu menahanmu, memintamu menceraikanku lalu marah ketika kamu setuju, aku sendiri bingung tidak tau harus bagaimana tapi, aku sekarang sadar, seperti apapun kamu aku tidak bisa meninggalkanmu"

"Aaanak itu" hazel bingung bagaimana harus berbicara.

"Anak kita sehat, aku sudah bertemu dengan dokter kandungan. Karena kandungan ini masih berusia 2 bulan jadi belum bisa tau apakah laki laki atau perempuan"

Hazel tidak tau bagaimana harus  ber ekspresi dia hanya bisa diam.

"Tersenyum saat senang dan menangis saat sedih kamu tidak perlu berbicara layaknya kalimat kalimat positif puitis di film film" tambah reina.

"Aku, kan berusaha bertahan, aku tidak akan menyerah walaupun harapanku hidup hanya 0%"

Itu adalah kalimat terakhir Hazel sebelum kembali masuk ke dalam sel.

Reina akhirnya pergi menuju kantor keolisian pusat, disana pengacara reina sudah menunggu dan membantunya menyerahkan langsung doucument penting dan melaporkan rico dengan berbagai tuduhan kuat atas perannya dan pengilangan nyawa kedua orang tua, penghilangan barang bukti, enganiayaan, pembunuhan, kesaksian palsu dan tindak penipuan.

####

Drrrttt

Hp reina berdering di pagi hari, sebuah telfon masuk dari sang adik yang meminta untuk pulang kerumah.

Kak reina Kamu harus kesini.. Aku memiliki vidio rekaman pembunuhan kak Hazel, jika tidak ingin vidio ini tersebar di media sosial..

Reina segera bersiap, dia harus mencegah itu terjadi, jika tidak, akan muncul masalah baru yang akan berugikan bagi Hazel.

Reina memang memilih tinggal di apartemen sebelumnya karena meras tidak nyaman bertemu dengan adiknya.

Reina pergi dengan taxi dan tiba di rumah dalam waktu 20 menit, dia membuka pintu yang tidak di kunci, namun semua terasa aneh, sang adik terikat di kursi.

"Ada apa denganmu"

BRAKKK

Sebuah benda menghantam kepala reina, dia tersungkur tidak sadarkan diri.

Ketika sadar reina sudah berada di sebuah kamar berukuran luas dengan posisi tangan dan kaki terikat.

Kepalanya terasa sangat pusing, dia kembali teringat pada perlakuan Hazel dulu saat mengikatnya.

"Tidak mungkin" ucap reina menolak fikirannya yang menduga bahwa hazel yang melakukan ini.

"Kamu sudah sadar?"

Reina mendongakkan kepalanya, dia bersyukur bahwa orang yang mengikatnya saat ini bukan Hazel.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Kenapa kamu membuatku kesal? Kamu melaporkanku pada polisi?"

"Kamu pantas untuk membusuk di penjara"

"Plakk"  rico menampar pipi reina

"Berfikirlah sebelum berbicara jika tidak ingin aku tampar"

"Kamu tau yang kamu lakukan hanya akan memperpanjang tuntutanmu"

"Karena itu.. aku tidak mau jatuh seorang diri"

"Kalau begitu bunuh saja aku" gertak reina

Rico tertawa "tidak semudah itu, aku.." memegang pipi reina "aku akan menelanjangimu, memperkosamu lalu akan kusebarkan di media sosial agar suamimu bisa melihatnya dengan jelas"

Rico mengambil ponselnya, membuat panggilan vidio entah dengan siapa.

"Aku akan menelfon kenalanku di sel penjara tempat suamimu berada"

"Jangan .." ucap reina "kumohon jangan"

"Bagaimana perasannya? Jika melihat istrinya ku nodai??"


Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang