55

88.5K 17K 1.9K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

"Mas Duke,"

"Hem,"

"Mas Dukeeeee,"

"Heeeeeemmm,"

"Maass Dukeeeeeee,"

"Nuraaa, aku masih mengantuk." Sebal Arsen dan menaikkan selimutnya sampai menutupi wajahnya.

"Udah mau siang ini, gak kerja?"

"Persetan dengan pekerjaan, Nura."

"Tapi ya jangan gini juga kali! Aku gak bisa gerak!" Pekik Elle karena saat ini ia bagaikan guling pria itu. Kaki besar Arsen mengunci pergerakan kedua kakinya dan lengan kekarnya memeluk tubuhnya dengan begitu erat membuatnya tidak bisa bergerak. Serta wajah Arsen yang berada di ceruk lehernya membuatnya kegelian.

Bukannya melepaskannya, Arsen justru malah mengecupi leher Elle dengan mata terpejam dan sesekali menghisapnya meninggalkan bekas kemerahan di sana. Elle mendesis pelan karena itu, dia menggigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat agar suara laknat itu tak keluar dari mulutnya.

"Mas Duke--" suara Elle tertahan begitu Arsen menurunkan kecupannya yang semula di leher beralih ke belahan dadanya yang terekspos karena model piyama miliknya yang v-neck nya keterlaluan.

Elle sangat lega saat aksi gila Arsen terhenti, tapi berakhir dengan wajah pria itu yang berada tepat di belahan dadanya. Sepertinya pria itu kembali tertidur karena Elle bisa merasakan nafas Arsen yang kembali teratur.

Elle memilih mengalah, dia akan menunggu Arsen bangun beberapa saat lagi. Tapi, mata laknatnya yang sudah tak suci lagi itu malah ikutan terpejam membuat kedua sepasang suami istri itu tertidur kembali.

Beberapa saat setelahnya, mata tajam bernetra merah itu terbuka. Dia mendongak menatap wajah damai istrinya yang sudah kembali tertidur. Senyumannya tercetak, memperbaiki posisinya sedikit dan menarik Elle ke dalam dekapan hangatnya.
"Kau tau? Aku sangat mencintaimu. Jangan pernah meninggalkan ku atau kau akan tahu akibatnya." Bisiknya lalu mengecup lama kening istrinya.

"Sekalipun kau meninggalkan ku, akan ku tarik kau kembali dengan cara apapun."

"Mas Duke," Elle melenguh dengan mata yang masih terpejam, dia menggeliat di dalam pelukan Arsen.

Setelah mengecup kembali kening Elle, Arsen melepaskan pelukannya membuat Elle bisa bergerak bebas.

"Pengen susu coklat." Gumam Elle, matanya sedikit terbuka sebab nyawanya belum terkumpul sempurna.

Alis Arsen naik sebelah,
"Susu coklat? Memangnya ada?" Tanyanya bingung.

Elle menatap Arsen dengan binar di matanya.
"Ada, susu murni yang dicampur dengan lelehan coklat maka itu akan menjadi susu coklat."

Mengacak gemas puncak kepala Elle, Arsen bangkit berdiri.
"Akan ku minta pelayan membuatkannya."

"Emmm, kalau begitu aku juga ingin buah melon dengan lelehan coklat."

Lagi, Arsen bingung tapi dia tetap mengangguk lalu melenggang pergi dari sana.

Sedangkan Elle, dia kembali memejamkan matanya dan tertidur. Dasar kebo.

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang