My Sweet Calvin [TERBIT]

2. Sah

"Saya terima nikahnya Ayla Khumaira binti Adam Alghazali dengan mas kawin sebuah pondok pesantren, emas logam mulia dua ratus gram dan seperangkat alat salat dibayar tunai."

Calvin mengucapkan kalimat tadi dalam satu tarikan napas. Sedikit bingung karena istrinya meminta pondok pesantren? Yang benar saja. Tapi, tunggu, apa baru saja Calvin menyebutnya istri? Bahkan, Calvin tidak tau siapa itu Ayla Khumaira. Dan, sekarang di mana dia? Bukankah jika seorang menikah maka kedua mempelai akan duduk berdampingan? Calvin benar-benar tidak tau dengan situasi saat ini.

"Bagaimana saksi?" tanya Penghulu.

"Sah!" jawab mereka serempak.

Sementara itu, gadis cantik dengan balutan gaun putih dan cadar yang menutupi wajahnya menitikkan air mata, sekarang dia sah menjadi istri orang. "Bunda," ucapnya pelan, kemudian memeluk ibunya yang sejak tadi berdiri di hadapanya.

"Selamat, ya, Sayang. Jangan nangis, dong. Yuk, kita turun, suami kamu sudah menunggu di bawah."

"Malu," cicitnya.

"Nggak usah malu. Ayo, sama Bunda."

Semua pasang mata kini tertuju ke arah tangga, di sana seorang wanita dengan gaun putih dan balutan cadar turun bersama wanita paruh baya. Semua pasti tau bahwa itu mempelai wanita dan ibunya.

Merasa penasaran, Calvin pun melihat ke arah tangga, pria itu mengerutkan kening bingung. Astaga, apa dia yang akan menjadi istri Calvin? Kenapa bisa Vei menikahkan Calvin dengan wanita seperti itu? Bukan tipe Calvin sama sekali.

Calvin terus memperhatikan wanita tadi yang terus menunduk, sampai akhirnya wanita itu sampai di hadapanya.

"Silakan, pengantin wanita mencium tangan pengantin pria," instruksi sang penghulu.

Calvin merasakan tangan nya diambil seseorang, ya, dia istri nya, Ayla Khumaira. Tapi, tunggu, kenapa tangan perempuan ini bergetar? Apa dia, ah, tidak, jangan berpikir macam-macam, Calvin.

"Sekarang, silakan pengantin pria mencium kening pengantin wanita."

Shit! Apalagi, ini, batin Calvin kesal.

Calvin melirik Vei yang sudah menunjukan mata berkaca kaca, terharu mungkin. Tak ingin merusak suasana, Calvin mengecup kening perempuan di hadapannya itu.

Jantung Calvin berdetak cepat, ada apa dengannya? Ayolah, ini bukan pertama kalinya untukmu Calvin, bahkan kamu sudah pernah melakukan hal yang lebih dari ini dengan para mantanmu. Eh?

 Sementara itu, Ayla? Jangan ditanya lagi, jantungnya berdetak tak karuan karena ini merupakan hal pertama kali baginya.

***

Malam harinya acara mewah diselenggarakan di salah satu hotel terkenal di ibu kota. Calvin terlihat tampan dengan jas dan dasi kupu-kupu di lehernya, sedangkan di sampingnya, Ayla tampak anggun dengan gaun berwarna gold tak lupa dengan cadar yang menutupi wajahnya.

Satu per satu para undangan menaiki panggung untuk mengucap selamat pada kedua pengantin.

"Selamat, ya, Bro," ucap Aaron menjabat tangan Calvin.

Yang diberi ucapan selamat hanya menampilkan wajah datarnya, Calvin tahu Aaron sedang mengejeknya saat ini. Lihatlah, wajah tengil dan cara pria itu menaik turunkan kedua alisnya.

"Selamat, ya, Ayla."

Bagaimana Aaron bisa tahu nama Ayla? Jelas, karena di belakang sana tertulis dekorasi besar, Happy Wedding Calvin & Ayla.

Istilahnya, Aaron ini sedang sksd dengan Ayla, kurang kerjaan. Aaron hendak menjabat tangan Ayla, tapi gadis itu terlebih dahulu menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Calvin tak kuasa menahan tawanya.

Sumpah demi apa pun, Aaron merasa malu sekarang. Tangan tak dijabat, sksd gagal.

"Makasih."

Kalimat pertama yang keluar dari mulut Ayla sejak tadi.

Calvin menoleh ke samping. Suaranya lembut banget, batin Calvin takjub.
Mata gadis itu menyipit menandakan dia tersenyum di balik cadar. Aaron tersenyum kemudian mengangguk, menggeser tubuhnya ke arah Calvin, membisikkan sesuatu pada pria itu.

"Percaya sama gue, bini lo cakep. Asli!" ucap Aaron, kemudian menuruni panggung, menyisakan Calvin yang kini melirik ke arah Ayla melalui ekor matanya.

"Cantik atau enggak, semoga lo nggak ngrepotin gue nanti," batin Calvin.

Tbc