Aku memilih membelikan Marsha makanan lebih dulu. Membelikan spaghetti carbonara yang selalu jadi pilihannya.
"Ini makanannya. Kamu makan yaa.," Ucapku memberikan makanan pada Marsha di ruang ganti. "Aku mau showroom dulu."
"Ka git, mana buat aku? Ko cuman Marsha aja sih?" Teriak Lulu. Aku hanya tersenyum menanggapi.
Marsha POV
Aku tuh bingung sama ka Gita, katanya sayang, katanya cinta. Tapi tetep aja dingin. Dia tuh harusnya sekarang ngerti aku tuh pengen makan ditemenin dia. Ini mah malah langsung pergi.
Aku langsung melirik jam, masih ada 40 menit sebelum gladi. Aku membawa makananku, mencari keberadaan ka Gita. Ku lihat dia duduk dengan memandangi hpnya sekali-kali. Aku langsung duduk di sampingnya.
"Aku juga mau showroom dulu." Ucapku saat dia melihatku seakan bertanya keberadaan ku. Dia hanya mengangguk.
Aku showroom sambil makan. "Kak Gita mau?" Dia menggeleng, sesekali memperhatikanku.
Ini yang aku suka dari ka Gita, saat dia menatapku dalam diamnya. Aku merasa tersipu karena tatapannya. Dan sikapnya itu terkadang membuatku ingin bermanja padanya. Tapi namanya juga ka Gita, kadang ga peka atau dia ga terlalu suka dengan hal menye-menye. Jadi yaaa aku harus bersabar.
Ka Chika duduk sampingku menemaniku yang sedang makan, karena dia pun kini lagi makan. Sesekali mengobrol. Ka Gita beranjak dari kursinya, tak lama kembali membawa Tumbler hitam miliknya.
"Minum ya." Ucapnya pelan.
Inilah yang Kusuka lagi dari ka Gita, dia ngerti tanpa disuruh. Mengerti kondisiku yang sedang seret.
"Kamu sendirian aja showroom-nya?" Suara serak ka Gita terdengar. "Aku temenin." Ucapnya mengambil hpnya.