Hot love 44

46.4K 906 98
                                    

Hay guys semoga suka dengan cerita ini!
-
-
Maaf banyak typo bertebaran dimana-mana, maaf jika penulisan kurang rapih.
-
-
-


"Beraninya kau bitch! Membuat gadis ku menangis!" Umpat nya disana. Dia Alden dengan tatapan tajam nya menyorot arah Caca, kedatangan nya tidak disadari oleh kedua gadis itu.

Di dalam sana Ara terus meneteskan air matanya bulir-bulir bening itu terus mengalir di pipi gadis ini. Dia kembali menatap Violet yang terbaring. "Maafin aku ya Vi, aku gak bermaksud buat membela satu pihak. Aku bingung Vi harus gimana" ucap nya dengan pelan

"Gue harus bilang ini sama Bara! Cowo lo udah keterlaluan Ra!" Bentak Caca di belakang Ara yang tengah menunduk.

"Ca aku mohon jangan, aku gak mau pertemanan mereka berdua hancur. Mereka bakal saling menyakiti Ca" ucap Ara beralih lagi menatap Caca yang sudah membuang pandangannya.

"Sorry, gue gak bisa Ra. Kasian Bara juga Violet mereka gak bakal tau pelaku nya siapa kalo disembunyikan terus, dan cowo lo bakal makin jadi tau gak kalo lo bela dia terus terusan!" Ucap Caca

"Ca aku mohon jangan, kita tunggu Vivi bangun." Ucapan gadis ini terus saja diabaikan oleh Caca.

"Maaf Ra, gue gak bisa nutupin semua ini. Ini semua udah keterlaluan tau gak?" Caca berlalu pergi dari pandangan Ara, dirinya melangkah dengan cepat ke luar meninggalkan gadis itu.

Ara menangis sendiri disana kini dirinya pasrah tidak tau harus berbuat apa.

•••••••••••••••••••••

Di halaman parkir rumah sakit yang begitu luas dan banyak nya kendaraan yang terparkir disana, Bara sedang asik menghisap rokok nya menghembuskan nya ke udara.

Dia mencari ketenangan disana. Angin berhembus kencang disertai hujan kecil yang menerpa pria itu. Suasana begitu dingin.

Terlihat seorang gadis yang hendak menghampiri nya dari arah belakang, gadis ini pun berlari kecil mengarah padanya.

"Mmhhh....emmhhh" seseorang telah membekap dirinya, Bara yang sedang asik dengan rokok nya pun tidak menyadari hal itu. Area yang cukup sepi.

"Sstt... Jangan memberontak bitch! Ikut dengan ku. Kita akan bermain bersama" ucap pria yang sedang membekap gadis ini.

Dia membawa gadis itu menggunakan mobil hitam milik nya, lalu meninggalkan area rumah sakit.

••••••••••••••••••••

"Al-Alden? Lo mau ngapain?!" Tanya Caca dengan nada takut nya itu, kini kedua tangannya pun sudah diikat dengan tali yang amat kencang.

Alden berdiri di hadapan nya dengan memainkan pisau kesayangan milik nya itu, dirinya lah yang telah menculik Caca saat gadis itu ingin menghampiri Bara tadi.

"Don't ask too much. Apa tujuan mu ingin menemui Bara? Kau mau memberitahu kan nya bahwa aku yang telah menyiksa sahabat mu itu!?" Tanya Alden diakhir ucapan nya dengan nada yang tinggi.

"Dia pantes tau, Violet pacar nya. Dia harus tau siapa yang udah buat Violet kaya gitu!" Ucap Caca tanpa rasa takut. Alden hanya tersenyum smirk licik nya yang meledek, lalu dirinya semakin mendekat pada Caca yang tengah duduk di atas kursi rapuh.

"Mari bermain terlebih dahulu bitch!" Alden mendekati gadis itu mengsejajarkan wajah nya tepat di depan wajah Caca, lalu menajan tengkuk nya dan

Cup

Mendarat sempurna. Bibir Alden kini menyatu pada bibir gadis itu, Caca memberontak menggeleng kan kepalanya dia berusaha menghindari pria gila ini

Alden memberikan nya lumatan kecil pada bibir itu dengan gaya sensual nya, tangan besar nya semakin menahan tengkuk gadis ini. Dan tangan satunya sibuk meraba paha gadis itu.

Caca pun gak tinggal diam kaki nya menendang arah sensitif Alden dengan keras, pria ini tersungkur jatuh dan meringis pelan disana.

"Berani nya kau bitch!" Bentak Alden menatap tajam Caca.

"GILA!! BASTARD! LO GAK MIKIR GIMANA KALO SAHABAT GUE ARA TAU INI HA?! BAJINGAN LO, CIH!" Teriak Caca dengan lantang nya

"Lo bagai seorang pria yang gak punya harga diri, rendah. Brengsek banget lo, gue sahabat cewe lo! Kalo lupa. LO BENER BENER GILA!!" bentak nya lagi dengan tatapan tak kalah tajam dengan Alden.

Pria ini berdiri. Kemudian tanpa rasa bersalah nya dirinya hanya menanggapi Caca dengan senyuman.

"Hanya ingin merasakan, bagaimana bibir itu rasanya. Tenyata manis" ucap nya dengan kekehan kecil.

Caca tidak habis pikir dengan pria ini. Dimana pikiran nya, entah bagaimana jalan pikir nya? Tanpa bersalah sama sekali dirinya berbicara seperti itu. Sungguh gila!

"Gila, lo bener bener cowo gila! Ara bener bener gak pantes buat pria bajingan seperti lo!" Ucap Caca

"Benarkah? Seperti nya pantas saja" tutur pria ini. Tangannya merogoh saku celana nya seperti biasa dirinya mengeluarkan benda tajam kesayangannya itu.

Caca melihat itu pun menelan saliva nya dengan susah payah. "Jangan macem-macem Alden"

Alden tertawa keras bak devil, lalu perlahan mendekati Caca dengan memainkan pisau kecil nya. "Hanya ingin mencoba hal baru"

Srett...

"Akhhh sshh sakit!" Ringis Caca saat Alden berhasil menyayat pipi mulus nya dengan sayatan panjang dan lumayan dalam

Srett...

Kini sayatan itu bertambah pada pipi sebelah nya. "Jadi terluka dua duanya, bagus" ucap Alden menyunggingkan bibir nya

"Sshh..." Caca terus saja meringis sakit. Kedua pipi nya dibanjiri dengan darah merah yang sudah mengalir dari nya.

Alden menatap bekas darah yang ada di ujung pisau, dirinya tersenyum melihat darah merah ini. Lalu kemudian dia menjilati bekas darah gadis itu dengan gerakan pelan.

Caca melihatnya pun merasa sangat jijik, ada apa dengan pria ini? Sebegitu gila nya kah dirinya?
Perut nya merasa mual melihat apa yang dilakukan Alden. Ingin sekali dirinya memuntahkan isi perutnya sekarang juga.

"Manis..." Gumam Alden sambil menyeringai tipis. Dan beralih menatap Caca yang ada dihadapannya.

"Lepasin gus Alden!" Ucap Caca tiba-tiba.

"Untuk apa hm? Apa tidak ingin mencoba ini" jawab Alden dengan menyodorkan pisau yang berlumuran darah gadis ini.

Caca berdecih. "Menjijikkan! Brengsek!" Sentak Caca

"Lepasin, gue bakal kasih tau Bara soal Violet! Sampe kapanpun gue gak akan bisa nutupin ini semua!" Ucap nya lagi

Alden berdiri dari jongkok nya. "Tutup mulutmu bitch! Jika kau membuka mulutmu kau akan tau akibatnya" ucap Alden dengan penuh ancaman.

Caca tersenyum hambar mendengar nya. "Gue gak takut sama cowo gila kaya lo!!"

"Sudah ku bilang tutup mulut mu sialan! Atau aku akan-"

"Atau apa??" Seseorang dari belakang nya telah menyahuti nya dengan nada yang lantang. Mendengar suara itu Alden pun terdiam mematung di tempat nya.

Begitu juga dengan Caca yang diam, pandangan nya ditutupi oleh badan besar Alden yang tengah berdiri dihadapannya.

/
/
/
/
/

-buat kalian maaf ya up nya gak tiap hari lagi🙏
Jumpa di cerita selanjutnya ya.

Jika ada kritik dan saran silahkan komen aja di kolom komentar aku juga mau kritikan buat aku dari kalian💓

Gimana cerita kali ini seru gak? Atau ada kekurangan nya? Mohon tinggalin komentar kalian ya.

Aku bakal semangat update jika kalian yang support aku!!💓

Makasih udah baca cerita ini, ikutin terus ya sampe part selanjutnya hehehe

Jangan lupa follow Instagram@aldenjordan_henderson

Jangan lupa vote dan komen guys!! See you all💋

Hot love (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang