2. Permintaan nenek

174 61 33
                                    

hello para readers
gue update lagi nihh, urraaa kasih tepuk tangan dulu dong...
sebelum baca, vote dulu ya, gak nyampe 1 menit kok, cuma satu ketukan aja, gampang lah.
buat yang mau kasih saran, ide, atau mau ngebenerin kesalahan dalam penulisan boleh-boleh aja. karna saya masih amatir.

-Athan yang sudah selesai dari acara mandi-nya pun keluar dari kamar mandi, kemudian menuju walk in closet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
Athan yang sudah selesai dari acara mandi-nya pun keluar dari kamar mandi, kemudian menuju walk in closet.


Rambut yang acak-acakan serta basah, malah menambah kesan cool dari seorang Athan yang gantengnya melebihi batas. Apalagi dilihat dari cermin. Behh, ok alay.

Karena setelan seragam yang dikenakan-nya sudah rapi dan acara siap-siap nya sudah selesai, ia pun segera keluar kamar, lalu turun, mengingat jam yang menunjukkan pukul 07.15, yang dimana 15 menit lagi gerbang SMA Bakti Bangsa yang terletak di Bandung itu akan segera ditutup. Dalam artian, Athan akan telat.

Saat hendak berjalan menuju pintu utama, Suara bariton seseorang, yang tak lain dan tak bukan ayahnya, membuat Athan mau tak mau menghentikan langkahnya.

"Berhenti. Ke ruang makan. Ada hal penting," Titah ayahnya penuh penekanan yang membuat Athan mendengus. Namun tak urung menolah titah ayahnya itu.


Cara bicara Athan dan Ayahnya mirip bukan? Ya karna Athan memiliki watak turunan dan hampir sama dengan ayahnya. Hanya beberapa yang bukan copast dari ayahnya.

Setelah sampai diruang makan, Athan disambut dengan netra tajam milik ayahnya serta tatapan senang, dan binar mata dari maminya.

"Duduk," Titah ayahnya-Alfa Elazar.

Athan pun segera duduk dengan raut wajah datar. Athan memang selalu seperti ini jika dalam situasi penting, mungkin.

"Ayah mau ngomong Athan, ini permintaan dari nenekmu, jadi kamu dengerin ayah baik-baik ya. Ayo dong mukanya jangan datar datar banget," Ucap maminya-Alina.

"Iya mami iya. Mau ngomong apa sih yah, Athan udah telat ini, cepet," Jawab Athan.

"Lagian kamu bangun siang. Itu sih urusanmu kalau telat, ayah gak tanggung," Ucap Alfa santai.

"Ck," Athan pun berdecak.
"Udah yah, cepet kasih tau Athan apa permintaan nenek. Gak usah basa basi," Pinta Athan.

"Dasar kamu ini." Alfa dibuat geleng-geleng dengan sikap anaknya.

"Yah." Kata Athan penuh penekanan.

"Iya-iya. Jadi nenek kamu itu tadi pagi telfon ayah, nenek bilang, dia pengin kamu punya pacar. Kata nenek dia sudah tua, dan pengin liat cucunya punya pasangan, bahkan kamu dikira gay sama nenekmu." Ucap Alfa santai.

"Iya Athan, mami juga pengin kamu punya pacar, lalu kamu kenalin ke mami. Tapi kalo udah ada, kalo belum cari atuh Athan, jadi cowok harus SAT SET dong, kayak ayahmu dulu," Ucap alina panjang lebar.

ATHANARA [On Going Slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang