"Ayah, aku harap kau tidak pergi keluar lagi dengan mobil tua mu itu. Sangat beresiko akan mati total seperti kemarin"
"Tapi ayah tidak apa apa, buktinya ayah sampai kerumah dengan selamat kan?"
hhhhh keras kepala.
Gadis cantik itu memeras air hangat pada handuk kecil yang ia genggam. Dengan telaten ia meletakkan benda itu pada dahi pria kesayangan nya. Berharap suhu tubuh yang tinggi itu dapat menurun dengan cara ini.
"Tapi Mina, ayah serius dengan apa yang ayah katakan kemarin malam."
Ia menghembuskan nafasnya jengah,"Ayah, sudahlah. Tidak mungkin ada penghuni hutan iblis di negara ini. Mereka hanya ada di Jepang."
"Kau kira ayahmu ini mengigau?"
"Berhenti membicarakan mahluk aneh, Ayah. Kau sudah terkena demam karena hal itu."
"Demi Tuhan Mina. Kenapa kau tidak percaya?"
"Bukankah ayah sendiri yang bilang kemampuan melihat hal gaib milikmu sudah memudar sejak kejadian itu." ucap Mina
"Aku tak yakin sepenuhnya. Tapi yang kemarin, aku benar benar merasakan aura kemarahan dan rasa sedih."
"Itu mungkin karena ayah ketakutan."
"Ini nyata. Ia bahkan seperti manusia."jelasnya
"Mungkin itu memang manusia, Ayah"
"Dengan ekor dan telinga kucing maksudmu?"
Mina terdiam, ayah nya tidak mungkin berhalusinasi atas apa yang dilihatnya. Memang sudah sejak lama keluarganya memiliki kemampuan untuk melihat hal hal gaib dan melakukan penyembuhan atas penyakit yang bukan medis. Mina bahkan mengusainya sejak kecil.
"Pria itu masih muda, ia terlihat seumuran denganmu. Dan bagian mengerikan nya adalah tangan nya memiliki noda merah. Aku harap itu bukan bercak darah."
Ia mulai khawatir, karena kalau ini hanya halusinasi tidak mungkin ayah nya menceritakan kejadian semalam dengan detail seperti ini.
"Kalau memang benar, seharusnya aku melihat pria itu saat menjemputmu kemarin"
"Itu karena si iblis segera pergi saat merasakan kedatanganmu."
"Baiklah baiklah, mari berdoa pada tuhan mulai sekarang."
Mina mulai membereskan perlatan yang di gunakan untuk merawat ayahnya. Saat ia hendak pergi tiba tiba saja—
"Mina, apa kau ingat kalau dulu kakekmu pernah bercerita tentang menelusuri hutan Aokigahara hanya untuk mengantarkan seorang pria yang katanya akan menikah?"
Ia mengingat ingat hal itu, dan memang saat ia masi duduk di bangku Sekolah Menengah kakeknya pernah bercerita tentang hal tak masuk akal,"Ya.. pernah"
"Apa mungkin.. pernikahan itu bertahan hingga sekarang?"
"Entah, memangnya kenapa?"
"Bisa saja, mereka melahirkan keturunan. Dan yang kemarin adalah—"
"Anak iblis"
•••
Pagi ini cuaca cerah menyelimuti dua adam yang tertidur pulas di atas ranjang nyaman mereka. Dengan posisi saling berhadapan sisa berbincang semalam sampai larut.
Salah satunya terbangun dengan rasa malas yang luar biasa. Hal pertama yang lakukan adalah meregangkan otot kemudian menatap makhluk manis yang masih terpejam di depan wajahnya.
YOU ARE READING
NEKOMATA [JAEYONG]
Fanfiction[BXB] [GAY] [18+] [HYBRID] [MATURE] "Taeyong, jangan mencakar sofa!" "Nyaww~ jaehyunie.." "Taeyongie.. gunakan pakaian mu dengan benar!" "Nyaww~ jaehyunie.." "T-taeyongie? kenapa wajahmu terlihat marah?" "Grrrr diam! ada ular besar di dalam celana j...
![NEKOMATA [JAEYONG]](https://img.wattpad.com/cover/253466600-64-k959626.jpg)