5 tahun yang lalu
Kringgggg.....
Kringgggg.....
Kringgggg.....
Suara bel sekolah berdering menggema di setiap penjuru ruang kelas, matahari yang terik berdiri di atas kepala. Dan lalu lalang kendaraan pribadi serta kendaraan umum melaju satu persatu di depan jalan lebar itu, pagar sekolah yang mulai rame dengan kerumunan canda tawa anak sekolah serta tidak lupa para penjual kaki lima yang siap menunggu pelanggan berdatangan. Tiga orang sekawan berdiri di sana sambil bercengkrama satu sama lain, tidak lupa dengan suara bak toa mereka bercerita banyak hal lucu tentang kejadian di kelas.
"Sumpah tadi ngakak banget" cewek bernama zeline itu tertawa terbahak bahak tanpa henti
"Benar pokoknya itu akan jadi hal paling lucu" sahut cewek yang bernama Freya itu
"Eh bentar deh, lihat itu" tunjuk vania ke seberang jalan raya yang membuat tawa mereka terhenti
Mereka bertiga saling melihat ke seberang jalan tersebut, di sana terlihat seorang dengan helm full face-nya sambil melambaikan tangan ke arah mereka bertiga, bukan lebih tepatnya ke arah vania. Di benak mereka berdua saling bertanya.
Siapa?
What! vania punya pacar?
Kok nggak bilang-bilang sih?
Tidak beberapa lama cowok dengan motor sport dan helm full face itu menghampiri mereka, gesturnya yang tegap berjalan dengan santai ke arah mereka. Freya, tak mampu mengalihkan pandangannya dari cowok itu. Semua tentang orang itu menghipnotis penglihatannya, belum lagi ketika dia membuka helm full face nya. Di sana terlihat wajah itu, wajah yang ntah mengapa membuat dia terpukau.
"Apa kabar loh, pulang bareng gua yok"
Ucapnya ke arah vania, namun tatapannya terhenti ketika melihat sepasang mata yang sejak tadi memperhatikannya. Mata cokelat itu membuat dia juga ikut menatapnya, saat itu waktu terasa berhenti. Seolah tidak ada siapapun di sana, suara-suara yang begitu riuh sekejab menjadi sunyi.
Itulah pertama kali pertemuan itu di mulai. Dua pasang manusia yang saling tak kenal lalu di pertemukan oleh semesta, dua orang yang saling asing menjadi awal dari segalanya. Tentang dia, aku, dan kita.
"Boleh, guys gua pulang dulu yah" ucap vania menghentikan aksi tatapan mereka itu.
Bukan hanya itu, zeline yang sedari tadi menjadi penengah diantara manusia itu juga ikut memperhatikan setiap rinci demi rinci ke jadian barusan, yang akhirnya berakhir dengan lambaian tangan.
Selamat datang di kisah tanpa ujung ini, kisah yang akan mengantarkan mu pada satu titik yang tak kunjung kau temukan akhir dari sebuah kata. Kisah yang tak pernah kau pikirkan namun kau rasakan seiring dengan berjalannya waktu.
YOU ARE READING
RAGA (Freya & Argantara)
Teen Fiction"kita sebenarnya apa Arga?" "Dua raga yang dipertemukan yang tidak diizinkan semesta untuk bersatu Frey" Freya & Argantara Cover by me A story by sya
