PART 05 || posesif

17 15 25
                                    

TYPO BERTEBARAN
TANDAI TYPO‼️
HAPPY READING 💗

Kalau aku bisa ubah takdir
Aku pengen sama kamu terus _Algathar Adijaya_

°°°°°°°°°°°°°′°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Heh Algathar, keluar lo!! Dasar Pengecut banget harus sembunyi segala". Teriak Gendra, ketua geng RAKSYAR.

"Boss gw orang penting jadi buat apa dia luangin waktu buat adu bacot sama Lo, gk guna tau nggak!!" Ucap Jimy.

Mendengar kalimat yang dilontarkan Jimy yang diketahui inti dari geng lidrax, Gendra semakin emosi lalu memberikan kode pada anggota gengnya untuk menyerang.

Karena mengerti akan kode anggota geng Raksyar menyerang geng lidrax.

Jumlah geng lidrax sekarang yang berada di tempat hanya separuh dari seluruhnya, berbeda dengan anggota raksyar yang sepertinya sudah siap untuk menyerang dari jauh-jauh hari.

"Kalo udah biasa kalah jangan sok-sokan mau menang, cihh" timpal Asep yang sedang menguyah permen karet sambil melayangkan satu pukulan telak pada hidung salah satu anggota Raksyar. Alhasil mengeluarkan darah.

Suasana semakin panas dan mengerikan dikala dua geng yang bertempur tak mau mengalah satu sama lain. Terbukti beberapa anggota geng Raksyar sudah ada yang tumbang tapi para inti Lidrax masih

Gendra meninju Juan yang berada tepat disamping Jimy.

Bughhh

Bughhh

Dua pukulan sekaligus yang diberikan Gendra pada Juan. Bukannya Juan tak bisa melawan tapi posisi Juan tidak siap disaat Gendra ingin menyerangnya tadi.

Juan yang sudah jatuh tersungkur kini berusaha kembali bangkit untuk melawan Gendra.

Juan menendang dan meninju secara berulang. Walaupun tenaganya tersisa sedikit tapi ia harus melawan dengan tenaga sisanya.

"Shhhhhh" jerit Gendra saat Juan tak sengaja menendang kepunyaannya.

"Duhh sorry, gue gk sengaja".

Tak terima diperlakukan seperti itu Gendra semakin geram emosinya naik turun dengan napas yang menggebu-gebu.

Gendra kembali melawan Juan kini pukulannya semakin keras.

Bughhh

Satu pukulan dari Gendra masih bisa Juan tahan tapi kondisi tubuhnya semakin parah dengan luka sobek dan darah disekitar tubuhnya.

Bughhh

Tinjuan kedua berhasil membuat kuda-kuda pertahanan Juan hancur. Kini Juan tersungkur di aspal yang begitu tak bersahabat.

Krekkk

"Akhhhhhhw Bangs*t" Juan teriak kesakitan. Bagaimana tidak pukulan Gendra berakhir pada injakan dengan kakinya pada tangan Juan. Seketika penglihatan Juan mulai kabur dan akhirnya gelap.

"Juan"

"Juan bangun dong ah" panik Asep menepuk-nepuk pipi Juan berharap agar temannya sadar.

Jimy yang baru saja melihat Juan tergeletak di aspal sangat terkejut pasalnya tidak biasa Juan pingsan.

Kini tatapan Jimy jatuh pada sosok Gendra yang masih tersenyum bangga atas kemenangannya.

"Apa Lo liat-liat, mau gw patahin tangan Lo atau sekalian leher Lo" tantang Gendra.

AlgatharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang