24

94.4K 15.6K 353
                                    

Happy Reading 💜💜💜

•••••••

Wanita itu mengetuk-ngetuk kan jari telunjuknya di atas meja, matanya menatap dengan serius pertarungan di depannya. Suara pedang yang saling menabrak memenuhi lapangan indoor yang ada di markas militer.

Menopang dagunya dengan tangan kiri, Elle tersenyum jenaka melihat pria sejuta pesona di depan sana yang tengah serius melawan lima prajurit bawahannya.
"Suami gue tuh.." ucapnya bangga dengan senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Benarkah?"

Sedikit terlonjak kaget mendengar suara di belakangnya. Elle langsung duduk tegap dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang itu. Matanya memicing tak suka begitu tau siapa pria itu,
"Gue kira Lo ikut rombongan." Ucap Elle dengan ogah-ogahan, dia kembali ke posisi semula untuk menatap Arsen di depan sana.

Pria itu menggedikkan bahunya tak mengerti, kakinya melangkah dan duduk di samping Elle dengan jarak satu meter.
"Sepertinya kau tidak memiliki niat buruk.....atau mungkin, belum?" Tanya pria itu dan menolehkan kepalanya pada Elle di kata terakhir.

"Iya ada," Jawab Elle acuh tak acuh.

"Bunuh Lo." Lanjut Elle dengan menatap galak pria di sampingnya.

Dia Elliot, masih ingat? Pria yang pertama kali Elle lawan saat perang konyol waktu itu. Elliot terkekeh melihat tatapan garang dari Elle untuknya, sangat lucu.
"Coba saja jika anda mau." Balasnya.

Mata Elle seketika memicing, dia langsung tertantang dengan senyuman mengejek dari Elliot. Elle berdiri dan menarik pedang di sampingnya yang mungkin milik salah satu prajurit.

Sring!

Elliot membeku, jantungnya entah mengapa berdetak cepat dengan tangan yang terasa mendingin. Dengan perlahan dia menoleh dan mendapati Elle yang menatapnya sangat tajam dengan tersenyum miring. Sangat-sangat membuatnya takut? Hei! Bagaimana tidak takut jika sebuah pedang mengacung tepat di depan wajahmu dengan jarak tak sampai lima senti?!

"Mau bertarung?" Suara rendah itu menggema di keheningan ruangan.

Hening? Ya. Setelah mendengar suara pedang di tarik oleh Elle, mereka semua langsung berhenti dari kegiatannya masing-masing. Mereka mengalihkan atensi penuh pada Elle dengan rasa penasaran dan menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan tanpa sadar, mereka menelan saliva-nya kasar dengan tangannya yang saling terkepal kuat menahan getaran. Berbeda dengan Arsen, pria itu sudah berjalan dengan santai menuju istrinya yang lagi-lagi membuat banyak orang takut akan perilakunya.

"Nura.."

Elle langsung tersadar begitu mendengar seseorang memanggil namanya. Acungan pedangnya pada Elliot menurun membuat pria itu tanpa sadar menghembuskan nafasnya lega.

"Mas Duke udah selesai?" Tanya Elle seraya mengembalikan pedangnya ke tempat semula.

Arsen mengangguk.
"Kau ingin berlatih? Aku bisa membantu mu jika memang kau ingin. Sudah lama juga aku tidak melihatmu membawa pedang seperti tadi."

Elle mengerutkan keningnya, mencerna setiap ucapan yang keluar dari bibir suaminya.
Kira-kira gue beneran bisa nggak ya? . Pikir Elle dalam hati.

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang