Advocata-01

31K 2K 580
                                    

"TUMPANGIN gue dong, Kak!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TUMPANGIN gue dong, Kak!" 

Seperti tidak takut mati, gadis berambut ash blonde sepanjang pinggang berdiri di tengah jalan menghadang motor milik seorang laki-laki yang wajahnya tidak nampak karena tertutup helm.

Terlihat cowok itu menggerakan kepala memberikan kode pada gadis berambut panjang itu untuk menyingkir.

"Nggak mau. Please, anterin gue pulang gue nggak punya uang," ucapnya melas dengan disertai ekspresi wajah yang menyedihkan.

Mata dibalik gelapnya kaca helm itu menatap teliti seragam anak sekolah didepannya ini. Tatapannya tertuju pada pin nama dengan ukiran tulisan cantik Keola Ayuna Zale.

Diperhatikan lebih detail sepertinya gadis didepannya itu merupakan salah satu siswi Jakarta International High School, terlihat dari badge sekolah yang begitu dirinya kenal.

Krek--

Tanpa permisi gadis yang sapa di akrab Zale itu membuka kaca helm full face milik seseorang didepannya. 

"Wow.." gumamnya takjub ketika matanya bertubrukan langsung dengan bola mata Amber yang begitu indah.

"Minggir!" 

Zale tersadar. Ia kembali merentangkan tangan dan menggelengkan kepalanya menolak suara yang terdengar berat juga serak secara bersamaan. Ngebas banget suaranya, Zale kembali menampilkan wajah melas dengan kesan di imut-imutkan membuat siapa saja yang melihatnya akan jijik.

"Please..bantuin guee.." lirihnya lagi menungkupkan kedua tangannya didepan wajahnya yang kini menunduk seolah putus asa. 

"Gue nggak kenal lo." 

"Nggak papa nggak kenal gue juga nggak kenal lo kok, santai aja.." jawab Zale dengan nada cepat tanpa jeda. Melihat tatapan datar yang menghunusnya Zale seketika tersadar dan menelan ludahnya pelan. 

"Eh-maksudnya, gue kan mau minta tolong jadi kita kenalan dulu deh, nama gue Zale.." ucapnya mendekat dan mengulurkan tangannya yang dilapisi kulit putih nan halus. Siapa saja yang bersentuhan dengan kulit itu pasti akan langsung menebak jika si pemilik merawatnya dengan penuh kasih sayang.

"Ngga penting," ketus cowok itu kembali menyalakan mesin motornya hendak pergi. Namun dengan cepat, Zale menarik jaket windrunner hitam milik si pengendara kuat membuat si pemilik menatapnya kembali dengan tajam.

"Nanti dulu, anterin Zale pulang dulu.." paksa Zale dengan terus memegang erat jaket berbahan kain parasut tipis itu.

Melihat tatapan menyedihkan dari gadis yang menyebut namanya sendiri Zale itu membuat Lean menghela nafas kasar. Ia tengah diburu waktu untuk menyusul teman-temannya yang tengah berjuang di medan perang melawan sekutu alias musuh bebuyutannya. 

Dan niatnya itu harus terjeda karena kehadiran seorang gadis yang dengan cari matinya berdiri menghadang laju jalan motor miliknya yang sempat melaju kencang. Untung dengan sigap jari tengahnya menarik rem dengan kaki yang secara bersamaan juga menginjak rem-nya dengan kuat.

AdvocataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang