Chapter 33

1.4K 272 73
                                    

Selamat membaca🦜

"Apu biru?"

Alice sedikit menyipitkan matanya sambil melangkah mendekat. Dia menangkap siluet sesosok lelaki berdiri disana dengan posisi sedikit membungkuk.

"Tuan, apa yang kau lakukan disana?" Alice bertanya dengan raut bingungnya.

Pemuda itu sedikit melirik kearah tangannya yang mengeluarkan api biru, lalu dia mengibaskan tangannya agar api itu hilang. Kemudian dia menatap Alice.

"Aku mencari Pro hero nomer 2" Jawabnya. Alice menggerutu dan berkacak pinggang.

"Endeavor? Sebaiknya kau kembali lain waktu tuan, pak tua itu sedang tidak ada disini sekarang"

Wajah pria itu seketika terkesima, tapi tak lama dia menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih sudah memberitahukan hal itu kepadaku"

Alice mengacungkan ibu jarinya sebagai respon, lalu dia menunggu pria itu meinggalkan tempat. Tapi sudah 3 menit dia menunggu, dia tidak juga pergi. Alice memijit pangkal hidungnya.

"Kenapa masih disana? Apa kau tidak tahu dimana pintu keluarnya?". Dan benar saja, pria itu mengangguk iya.

"Ga bilang dari tadi" Batin Alice.

"Ikuti aku"

"Kemana?"

"Tentu saja ke pintu keluar. Memang nya mau kemana lagi?"

Alice berjalan lebih dulu meninggalkan Pemudia itu yang masih terdiam.

"Gerakan kaki malas mu itu tuan!" Teriakan Alice itu membuat dia tersentak. Sekilas, dia menghadap kearah samping.

 Sekilas, dia menghadap kearah samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu kakinya pergi menyusul Alice.
Pergi meniggalkan tempat itu seolah-olah disana tidak terjadi apa-apa.

Betul sekali kawan, itu Dabi.

Dabi mempercepat langkahnya agar bisa menyusul Alice yang sudah berada agak jauh disana. Setelah lamgkahnya sudah menyamai Alice, dia sedikit menundukkan kepalanya dan sesekali curi-curi pandang kearah Alice.

"Kalau tidak salah, kau adalah Alice" Ucap Dabi menebak. Alice tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

"Dari mana kau tahu namaku?"

"Televisi"

Ahh Alice baru ingat itu. Sejak pertunangannya di umumkan, semua orang langsung mengenalnya, bahkan dari siluet tubuhnya pun semua orang tahu. Dia sampai heran dengan Endevaor, dia pakai saluran tv mana sampai semua orang tahu berita itu.

Jangan bilang jika Endeavor menyewa semua saluran tv hanya untuk mengunggah berita pertunangannya. Bisa jadi.

"Kau suka?"

Otak Alice tiba-tiba loading. Lantaran dia tak paham apa yang dikatakan oleh pemuda itu. Kedua Alisnya saling bertautan membuat beberapa kerutan kecil di dahinya, hal itu terlihat sangat kontras di wajahnya yang mulus tanpa keriput meskipun umurnya sudah tua.

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang