39 | Janji Althan

125K 14.8K 1.4K
                                    

[ Happy reading ]




Mata Althan mengerjap pelan saat kakinya terasa lebih berat dari biasanya. Ia sedikit menunduk untuk melihat kebawah.

"Astaga, bini gue!" istrinya itu tertidur dengan posisi memeluk sebelah kaki Althan.

Althan melepaskan tangan Zea perlahan. Setelah berhasil melepaskan pelukan Zea dari betisnya, perempuan itu malah beralih memeluk tubuh Althan.

Senyuman tipis terbit dibibir Althan. Dengan lembut laki-laki itu mengecup singkat hidung Zea bertubi-tubi.

Zea terbangun dari tidurnya, perempuan itu baru sadar dengan posisi dirinya yang sedang memeluk tubuh Althan erat.

Althan beranjak dari tempat tidurnya."Awas dulu sayang, aku mau liat El dikamarnya."

Elgara memang tidak mau berpisah kamar bersama Althan dan juga Zea. Tapi laki-laki itu malah memindahakan Elgara ketika bocah itu sedang tertidur, katanya sih biar terbiasa.

Zea ikut berdiri, perempuan itu refleks mengalungkan tangannya keleher cowok itu.

Althan menghela nafas panjang. Istrinya pasti sedang dalam mode manja. "Mandi dulu sana!"

Zea menggeleng pelan. Perempuan itu asik menatap wajah Althan tanpa berkedip. Yang ditatap pun jadi salah tingkah.

"Kamu belum liat Elgara?" tanya Zea seraya menurunkan tangannya dari leher Althan.

Althan menggeleng pelan. "Kamu gimana sih, kamu sendiri yang misahin Elgara. Gimana kalo dia kenapa-napa!"

Althan tak menghiraukan ucapan istrinya, cowok itu malah pergi begitu saja dari kamarnya menuju kamar Elgara.

Althan jongkok didepan wajah polos balita yang sedang tertidur, kemudian menepuk-nepuk pelan pipi bocah itu.

"Abang, ayo bangun!" bisik Althan.

Sepertinya Elgara tak terganggu sama sekali, bocah itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada boneka kesayangannya.

"El, bangun sayang."

Jari mungil itu bergerak menyentuh wajah Althan. "Papa?" beo Elgara.

"Ayo bangun, sayang."

"Gendong!" rengek balita itu sembari merentangkan kedua tangannya.

Althan segera menggendong tubuh balita itu. Sepertinya Elgara masih sangat mengantuk, lihat saja bocah itu kembali memejamkan matanya dipelukan Althan.

Laki-laki itu membiarkan saja, dan langsung membawa Elgara keluar dari kamarnya.

"Mau mimi?" tanya Althan ketika melihat bibir balita itu tak mau diam.

Bocah itu mengangguk tanpa membuka matanya. Membuat Althan semakin gemas dengan tingkah lakunya.

Althan menyodorkan dot yang sudah berisi didepan mulut Elgara. Dan langsung diminum rakus.

"Masih tidur?"

Suara itu berhasil mengalihkan perhantiannya Althan. "Udah bangun, tapi kayanya masih ngantuk."

Zea mengusap dahi Elgara. "Abang ayo bangun sayang, nanti lanjut tidur dirumah oma."

"Gak usah dibangunin, kasian." ucap Althan sembari menidurkan tubuh bocah itu diatas kasur kamarnya.

"Sana mandi, biar aku yang jagain El." ujarnya seraya menepuk-nepuk paha bocah itu.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang