"Kantin jam segini masih tutup, anjir" kata Zeha.
"Kantin jam segini emang masih tutup. Tapi Mbak Yati udah disana"
"Ngapain?"
"NGAPELIN LO. YA MAU DAGANG, LAH" jawab Raka dengan tidak santainya.
"Santai, bro. Masih pagi, nih. Yaudah, lo ikut gue aja"
"Motor gue gimana?" Tanya Raka sembari menatap miris motor di sebelahnya.
"Biarin di sini" jawab Zeha santai.
"GILA, LO. YANG ADA GUE LANGSUNG DI LEMPAR SAMA PAPA KALO KETAUAN NINGGALIN MOTORNYA DI SINI"
"Yaudah. Tuh didepan ada bengkel. Lo tinggalin disana aja dulu. Entar pulang sekolah lo ambil" ucap Zeha sembari menunjuk bengkel motor yang sepertinya baru buka.
"Lo yang dorongin dari belakang"
"Nyusahin mulu hidup lo, ka"
"Sebagai teman kita harus saling membantu, Je. Pribahasanya tuh berat sama dipik-"
"Lo diem atau gue tinggal?"
Zeha yang sudah jengah langsung saja menyuruh Raka menaiki motornya kemudian dirinya yang mendorong dari belakang. Setelah sampai di sana, Raka mengatakan jika motornya akan mereka tinggal dan nanti sepulang sekolah akan mereka ambil kembali.
15 menit kemudian, Raka dan Zeha sudah sampai di depan gerbang sekolah. Syukurlah gerbang itu masih terbuka lebar dan ada beberapa siswa-siswi yang baru berdatangan. Zeha melajukan motor matic miliknya dengan kecepatan di bawah rata-rata. Perlu di ketahui, Raka dan Zeha adalah seorang playboy cap katak. Bedanya, Zeha lebih suka tebar pesona kepada semua perempuan yang ada di sekolahnya. Sedangkan Raka, dia lebih suka mempermainkan hati perempuan yang menyukai dirinya.
"Lo bisa cepetan nggak sih kalo bawa motor?!" Ujar Raka yang sudah sangat emosi dengan cara Zeha mengendarai motornya.
"Sabar dong, ka. Gue lagi cari mbak cantik, nih" jawab Zeha sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Sini gue aja yang nyetir. Lama, lo"
Karena motor Zeha kecepatannya sangat jauh di bawah rata-rata, Raka segera turun dari motor dan menggeser Zeha ke belakang. Dia duduk si tempat Zeha tadi dan langsung mengegas motornya sehingga membuat Zeha hampir terjengkang ke belakang.
"RAKA SIALAN. GUE MAU JATUH, ANJ*NG"
Tanpa Raka dan Zeha sadari, di belakang sana sudah ada Pak Bondan yang menatap mereka tajam. Dia adalah guru BK di SMA GEMILANG. Dia juga di kenal super kejam di sekolah itu.
"RAKA, ZEHA, HABIS INI KE RUANGAN BAPAK!" Teriak Pak Bondan.
Zeha yang merasa mendengar teriakan Pak Bondan langsung menolehkan kepalanya "Mampus. Gara-gara lo nih ka, kita jadi berurusan sama Pak Bondan" ujar Zeha yang baru saja turun dari motornya.
"Halah. Cuma si botak aja lo takut. Serahin semua sama gue" jawab Raka sembari mengangkat kerah bajunya.
Bukannya langsung ke kelas, mereka berdua malah menuju kantin. Seperti ucapan Raka tadi, dia ke sekolah bukan berniat untuk belajar, melainkan hanya ingin makan mie ayam buatan Mbak Yati saja.
YOU ARE READING
RAKA DEVANDRA [on going]
Humor"Ka, lo udah sadar?" Ujar Naya sambil tersenyum lega. "Sadar apa, sih? Lo kira gue habis kesurupan?" "Lo kan habis pingsan" "Siapa yang pingsan? Orang gue cuma lagi rebahan di lantai" jawab Raka dengan santainya. Naya melebarkan matanya "Lo bohongi...
Part 2
Start from the beginning
![RAKA DEVANDRA [on going]](https://img.wattpad.com/cover/302290062-64-k422492.jpg)