10

56.7K 1.4K 401
                                    

"Kamu jahat mas, aku ngorbanin semuanya untuk kamu", Syera menangis tersedu-sedu melihat Raka hanya diam saja berada disebelah istrinya, seolah-olah tidak merasa menyesal ataupun merasa bersalah pada dirinya.

tanpa sepatah katapun Raka pergi menggenggam tangan istrinya, seolah-olah memamerkan pada Syera bahwa mereka adalah pasangan yang tak akan pernah terpisahkan walaupun apapun yang sudah terjadi pada hubungan mereka, istrinya tersenyum merasa penuh kemenangan menatap bahagia kearah Syera.

"Mas", hati Syera benar-benar merasa teriris, menatap kepergian mereka, air matanya tak berhenti mengalir.

"Mas Raka", Syera tiba-tiba terbangun dengan menyebut lirih nama itu, kepalanya sedikit pusing, mimpinya terasa nyata, air matanya benar-benar mengalir, bahkan matanya sedikit menghitam dan bengkak, karena sedari tadi selesai mengakhiri telepon dengan mamanya, Syera menangis, dan tanpa tersadar tertidur karena sudah terlalu lelah.

Tapi, Syera merasa dia masih berada dialam mimpi, seseorang menatapnya, dan berjalan pelan kearahnya, Syera langsung bangun terdiam menatap pria itu, memastikan bahwa ini nyata, ini bukan mimpi, Raka ada disini, bersamanya.

"Heyyy, , ,", Raka mengambil tangan Syera, menciumnya lama, melepaskan rindu, membawa tangan Syera untuk mengelus wajahnya.

Syera tersadar, dan menarik kuat tangannya, rasa sakitnya, rasa kecewanya, merasa seperti orang bodoh, merasa seperti perempuan hina, semuanya seperti tiba-tiba menggumpal hebat didalam dada Syera, tangisnya kembali pecah.

Raka seperti cemas, dia tidak bisa membiarkan dirinya kehilangan wanitanya, dia tidak akan pernah kehilangan Syera.

"Kenapa Mas, kenapa Mas, kamu bohong, aku ben..ci, Kena..pa", Syera menangis tersedu-sedu, melemparkan benda apapun itu yang ada disekitarnya, meluapkan semua amarahnya.

"Sayang, aku mohon, kamu gak boleh seperti ini, Syera, dengerin aku, Mas sayang sama kamu sayang, kamu gak boleh ninggalin Mas, Mas bisa jelasin semuanya, aku mohon kasih aku kesempatan sayang", Raka langung memeluk erat Syera, tidak membiarkan Syera mempunyai celah untuk lepas dari pelukannya.

Flashback On

"I miss you too princess, kenapa kesini sayang ?", Raka berusaha menutupi keterkejutannya didepan putri kesayangannya. Sampai tiba-tiba sebuah suara menyadarkan Raka bahwa ia akan kehilangan sesuatu yang sangat ia sayangi, ia lupa mematikan video call-nya bersama Syera. Dengan gerak cepat Raka menonaktifkan ponselnya.

"Maaf ya mas, kami ganggu, habisnya Dean kangen banget sama kamu mas". 

"Ha, iya gak apa-apa kok, aku juga kangen banget sama Dean". 

"Papa, kenapa jarang pulang ? I miss wanting to sleep with you and mama", ucap suara lucu Dean, tidak mau melepaskan pelukannya pada Raka.

"please forgive me baby, papa juga sangat merindukanmu sayang, tapi papa lagi banyak urusan dikantor, jadi gak bisa nginep dirumah". Raka berusaha membujuk putrinya.

"Iya sayang, Dean gak boleh sedih terus, kan ada mama, lagian kamu ingatkan kalau oma bilang kita akan ikut papa pulang ke Indonesia setelah pekerjaan papa selesai".

"Yeeeeeaayyy", Dean sangat senang.

Raka ikut tertawa melihat tingkah anaknya, namun jauh dilubuk hatinya, ia sedang dilanda rasa cemas yang luar biasa. Hingga ia memutuskan untuk membawa Dean dan isterinya pulang ke Indonesia sekarang juga.

"Oh ya, sepertinya kepulangan kita akan lebih cepat, soalnya ada hal penting yang harus aku urus secepatnya di jakarta, kita berangkat setengah jam lagi". Raka berbicara kepada Naumi isterinya.

Dosen My Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang