🦅 10 • Never Not

7.5K 498 46
                                    

Warning! Bullying

(Don't forget komen dan click bintang nya yaw!)

. . .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


. . .

Waktu berlalu dengan begitu cepat, terang nya bulan lambat laun pudar digantikan oleh sang matahari yang mulai naik keatas daratan. Menandakan kepada para manusia bahwa hidup mereka masih terus berjalan. Terbukti dengan padat nya jalanan protokol ibukota pagi ini, para pengendara transportasi baik yang umum maupun pribadi memenuhi jalanan.

Termasuk salah satu pengendara bermotor dengan seragam batik sekolah yang di dominasi warna merah gelap "sayang, maaf ya karena jemput aku kita jadi kejebak macet gini" Teriak seseorang dari belakang "gapapa sayang demi kamu apasih yang enggak" Jawab sang pengemudi. "Idih gombal aja kamu" Bahu si pengemudi di pukul pelan oleh seseorang di belakangnya

Kuda besinya berhenti saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah, matanya melirik sebentar ke arah airwatch dengan logo apple yang terpasang apik di tangan kiri pemuda itu, layar kotak itu memunculkan beberapa digit angka yang sering di sebut tujuh lewat sepuluh menit.

"Arsen.. "

"Iya sayang, kenapa? " Tangan Arsen turun ke samping, mengelus permukaan kulit dengkul milik perempuannya "kamu semalem kemana deh? " Fina mendekatkan wajah nya ke bahu Arsen "aku call gak di angkat" Fina lanjut berbicara "semalem aku kumpul sama anak Rajawali, lupa bawa handphone. Sorry sayang" Fina mengangguk paham saat mendengar penjelasan dari Arsen tapi sepertinya dia belum puas dengan jawaban itu "kamu semalem ribut lagi ya? "

Arsen merasa sangat beruntung, lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau. Tidak sempat menjawab pertanyaan Fina, Ia langsung menancapkan gas nya untuk melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan mereka memang jarang berbicara karena kata Arsen percuma dia susah dengar, teredam helm yang ia kenakan juga.

Arsen mengendarai motor nya cukup cepat. Ia bisa melihat di depan nya terdapat gerbang sekolah yang di atasnya terdapat tulisan SMA Merah Putih. Arsen membawa motornya masuk ke dalam sekolah, laju motornya memelan dan berhenti saat dia sudah memarkirkan motornya di parkiran sekolah.

"Ishh susah banget" Arsen menoleh ke arah Fina, terlihat wanita itu sedikit kesusahan membuka pengait helm, sebagai pria yang sayang kepada pacar Arsen membantu Fina membuka pengait helm nya.

Click..

"Makasih sayang"

Arsen tersenyum saat melihat senyum cantik wanita itu.

ARCANE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang