Kibum mengerang marah saat mengetahui salah satu aset terbesarnya habis terbakar. Para dayangnya ketakutan setengah mati dan segera menjauh darinya. Donghyuk terlihat bergemetar hebat dalam tunduknya.
Salur berukuran besar milik sang raja melilit tubuhnya hingga terangkat. Ia hantamkan pria itu berkali-kali hingga membuat beberapa penyangga kastil hancur. Shin Hyuk membeku menyaksikan kebrutalan Choi Kibum.
Setelah dirasa puas menghajar anak buahnya, ia kembali terduduk di singgahsananya. Raut wajah pria tua itu masih mengatup keras.
"Kau teledor!" Bentaknya menggema.
Donghyuk menyumpah serapahi siapapun yang membuatnya menerima perlakuan ini dalam batinnya. Ia mencoba kembali berlutut.
"Hamba yang mulia, maafkan kesalahan hamb--"
"Cukup! Aku tak mau mendengar alasan apapun. Bedebah!" Kibum menghentakkan kakinya hingga membuat lantai marmer mewahnya retak.
Tiba-tiba saja salah satu penjaga terlihat berlarian mendekati. Ia tampak panik. Dengan agak takut ia melaporkan apa yang terjadi di luar sana.
"Y-yang mulia! Hamba ingi-- ahh! Di luar sana pasukan kita diserang oleh para manusia serigala!" Ujarnya.
"APA LAGI INI?!"
"Choi Yeonjun!!!" Pekiknya.
"Tuan Yeonjun sudah berada di arena, yang mulia." Tambah penjaga itu.
Kibum berdecak, ia menatap Shin Hyuk yang terlihat agak gelagapan. Pada akhirnya ia meminta pria itu untuk memanggil bala bantuan. Sedangkan dirinya, ia memilih untuk pergi ke sebuah tempat di mana ia bisa melihat situasi di secara jelas.
Donghyuk yang merasa terabaikan, dengan perasaan kesal ia segera beranjak untuk ikut andil. Namun langkahnya harus terhenti saat maniknya menangkap sosok tinggi yang menguarkan aura kelam dan tengah menyeringai mengejek.
"Halo... sayang..." ujar Kai yang mulai berubah.
Di lain tempat, Soobin membantu Solomon menghadapi para vampir hybrid itu. Saat tengah sibuk membantai, tanpa sengaja pria besar tersebut melihat ke arah sosok yang tengah berdiri sembari mengeluarkan salur-salurnya sambil tersenyum menantang. Lim Shin Hyuk.
Ia menyerahkannya sisanya pada si pemuda tinggi, lalu, dengan segera ia merubah wujud ke mode beast sempurna. Shin Hyuk dengan gesit menghindar dari segala serangan Solomon. Dan saat dirasa gilirannnya tiba, dengan sadis ia menusukkan salurnya ke perut pria besar itu berkali-kali.
Erangannya tak tertahankan. Sekujur tubuhnya terasa terbakar oleh kobaran api. Ternyata itu bukan sekedar serangan biasa, Shin Hyuk rupanya juga menyuntikkan cairan beracun ke tubuh manusia serigala itu dalam jumlah yang banyak.
Kemudian, dengan begitu mudah Shin Hyuk melemparnya. Ia tertawa terbahak-bahak. Perlahan, Solomon berubah ke wujud semula. Bekas tusukan itu membiru. Nafasnya mulai memendek. Ia menatap penuh dendam ke arah pria bergingsul tersebut. Dengan terbata Solomon berujar...
"K-kau akan segera menyusulku vampir biadab..." lalu setelahnya, Solomon menghembuskan nafas terakhirnya dan berubah menjadi batu.
"Brengsek!" Ujar Soobin.
Ia kalut, amarahnya tak terelakkan. Dengan beringas ia menumbangkan puluhan hybrid sekaligus. Fokusnya tertuju pada Shin Hyuk semata.
Merasa ada bahaya mendekat, siaganya bersiap secara spontan. Gerakan Soobin lebih berbahaya ketimbang pria tadi. Manik emasnya menyiratkan kebencian teramat sangat. Sebuah duel luar biasa berlangsung sengit.
Jika ada yang bertanya-tanya, mengapa saat menjalankan misi pencurian dokumen Shin Hyuk tak berkutik? Sedangkan di sini, ia bertingkah seperti layaknya monster. Jawabannya hanya satu, motivasi bertarungnya sedang memuncak. Dia merupakan salah satu vampir rank 2A dengan speciality mumpuni, yakni kemampuan bertelepati serta semburan cairan beracun pada salurnya yang dapat membunuh lawan dalam waktu kurang dari 10 detik.
"MATILAH KAU!!" teriak Shin Hyuk garang.
Soobin menghindar dan dengan cepat menarik salah satu salur pria itu, kemudian membanting tubuhnya ke tanah. Kuku tajamnya ia gunakan untuk memutuskan satu persatu salur tersebut. Namun, saat hendak mengeksekusi yang terakhir, Shin Hyuk memberontak. Kedua maniknya menyalang murka, dengan kuat ia menendang Soobin hingga terpental cukup jauh.
Tiba-tiba saja, tubuhnya berubah. Kedua dagu Shin Hyuk membelah dan menjulurkan lidahnya yang juga memiliki mulut dengan taring-taring tajam, lalu, salur-salur yang telah Soobin putus tadi kembali tumbuh. Tapi bentuknya agak berbeda. Mirip seperti ekor kalajengking.
Kibum yang berada di balkon, menyaksikan pertempuran kedua jenis makhluk itu sambil menyesap darah salah satu dayangnya hingga terkapar mati kering. Ia meletakkan kedua tangannya menyangga pada pagar beton.
Kibum merasa percaya diri jika bangsanya akan memenangkan peperangan ini seperti sebelumnya.
***
Kembali pada Kai dan Donghyuk. Keduanya terlihat kewalahan. Tapi, yang merasakan tekanan di sini adalah pria bermarga Choi itu. Berulang kali ia menusukkan salurnya dan coba mengambil ruh kehidupan pemuda blasteran tersebut, tapi itu selalu gagal. Serangannya tak mempan. Ia hanya terluka biasa.
Berterima kasihlah pada Yeonjun yang telah memberikan darahnya pada Kai, itu ia lakukan karena ia sudah paham akan cara bertarung Donghyuk. Di dalam darahnya terdapat senyawa yang berfungsi sebagai peningkat imunity. Itu mengapa Kai terlihat aman-aman saja.
Tak ingin membuang waktu, pemuda itu kembali melancarkan serangannya. Ia merasa jika lawannya sudah melemah, Kai juga ingat pesan Luna mengenai Donghyuk yang memiliki tiga fase perubahan. Ia tak akan membiarkan itu terjadi, bisa fatal akibatnya. Apalagi ia hanya seorang diri.
Saat hendak melayangkan pukulan berikutnya, Donghyuk berhasil menghindar dan menyerang balik dirinya. Ia menusukkan keempat salurnya ke tubuh Kai sekaligus hingga membuatnya mengerang sakit.
"Kau pikir, akan mudah mengalahkanku?" Ujarnya tertawa menyeringai.
Tangan kanannya meninju dada Kai hingga tertembus. Kai tercekat saat merasakan jantungnya teremas kuat. Tubuhnya bergetar dengan kedua maniknya yang membelalak merah.
'Tidak, aku tak boleh mati... aku sudah berjanji...' batin Kai yang mulai meneteskan air matanya menahan rasa sakit.
Donghyuk menyeringai iblis, tapi sayangnya kesenangan itu tak berlangsung lama. Sebuah serangan tiba-tiba berhasil membuatnya jatuh terduduk. Kai terbebas.
Darah merembes dari lubang pada dadanya. Tapi perlahan, luka tersebut mulai menutup.
Suara langkah pelan perlahan mendekat. Donghyuk tertegun lalu sedetik kemudian kedua ujung bibirnya tertarik ke atas. Ia tersenyum. Ia pandangi salur tajam yang menembus dadanya itu dan ia usap lembut penuh kasih.
Sebuah pelukan dari arah belakang. Itu Luna, istri tercintanya. Kedua matanya basah karena menangis. Tapi ada senyum yang setia terukir manis di wajahnya.
"Aku mencintaimu Choi Donghyuk, selalu..." ujarnya mengeratkan pelukan.
Donghyuk terkekeh, ia mengangguk.
"Aku tahu sayang, maafkan aku. Maafkan aku yang terlalu jahat padamu dan juga anak itu... maafkan aku."
Luna menatap lembut Kai lalu melemparkan sebilah pedang yang terbalur cairan misterius dan juga sebuah gelang. Seakan paham maksud wanita itu, ia memungutnya.
"Katakan padanya, bahwa aku mencintainya dan aku merasa beruntung telah membesarkan vampir setengah malaikat seperti dirinya." Ujar Luna yang menutup kedua maniknya dan juga suaminya dengan telapak tangannya.
Dengan perasaan berkecamuk, Kai mengambil nafas dalam dan membuangnya. Lalu, dengan kuat ia melayangkan pedang itu hingga menebas kedua kepala sepasang suami istri tersebut.
Jasad keduanya terbakar dan berubah menjadi abu yang berterbangan.
"Selamat jalan..."
To be continue...
YOU ARE READING
You Are The Only Exception (SooJun/END)
FanfictionVampire dan Werewolf, dua jenis makhluk predator supranatural. Berawal dari kesalahan di masa lalu yang menyebabkan tumbuhnya kebencian. Namun apa jadinya, jika salah satu anggota dari setiap kubu kembali melakukan 'kesalahan' yang sama? Apakah ada...
