part 18

45.7K 1.5K 32
                                    

pagi yang indah sekitar jam 5 pagi reina akhirnya membalikkan tubuhnya dengan posisi jauh dari Hazel, akhirnya lengan dan tangan hazel bisa bergerak.

cukup penat dan sedikit kaku semenjak reina tidur di lengannya.

hazel bangun meregangkan lengannya yang sedikit nyeri namun dengan ekspresi bahagia.

dia pergi menuju dapur dan memilih bahan yang ada di dalam kulkas untuk memasak hidangan sesuai dengan suana hatinya yang baik.

setelah 1 jam terlewati Fallen yang sudah bangun dan bahkan sudah mandi turun dari lantai dua menuju dapur setelah mencium aroma sedap.

"kamu sedang masak?"

hazel segera berbalik ke asal suara "apa aku berisik hingga terdengar ke kamar?"

"tidak.. aku memang terbiasa bangun pagi, tadi keluar dari kamar dan mencium bau masakan"

"syukurlah aku takut mungkin aku terlalu berisik"

fallen mendekat "biarkan aku membantu"

"tidak perlu, kamu bisa duduk"

"aku akan membantu, urusan masakah aku juga bisa diandalkan"

akhirnya hazel membiarkan fallen membantunya sekaligus mengobrol segala hal mengenai reina.

"maafkan aku tentang kemarin" ucal hazel.

"sudah tidak perlu dibahas lagi, aku sudah tidak marah, kamu sangat pintar memasak?"

"tidak juga, aku hanya belajar dari youtube"

"benarkah? tapi ini sudah cukup baik. tidak seperti reina dia hampir buruk dalam segala hal"

hazel tertawa "oh iya kamu sudah berteman dengan elena sejak kecil kan? bisa kamu ceritakan sedikit tentangnya?"

sejak waktu itu mereka bisa menjadi lebih akran, hazel tidak terlalu kaku karena fallen bisa menyeimbanginya terlebih mereka sama sama menyukai reina.

mereka terus membicarakan Elena yang masih saja terlelap di dalam kamar. Setidaknya 5 hidangan sudah siap, fallen sudah menata meja dengan cantik sementara hHazel mencuci beberapa alat yang mereka pakai untuk memasak.

cukup kompak dalam berbagi tugas, setidaknya berbicara cukup lama dengan Hazel menghilangkan kecurigaan fallen terhadapnya. Fallen melihat Hazel cukup normal dan baik sebagai seorang laki laki dia merasa bersalah sebelumnya berfikiran yang tidak tidak tentangnya.

"aku akan membangunkan reina"

"iya, aku akan menyiapkan minuman"

hazel berlari kecil menuju kamar, istrinya masih saja pulas padahal cahaya matahari sudah bersinar terang, hazel membuka tirai agar sinar matahari bisa menerangi kamar itu.

"reina.. bangunlah, fallen sudah bangun menunggu untuk sarapan"

"sarapan???" sambil mengusap mata.

dengan perlahan reina bangun menuju kamar mandi sambil menguap, hazel masuk ke kamar fallen secara sembunyi sembunyi untuk mengambil pakaian ganti untuk reina.

mungkin 23mnit kemudian reina turun, menuju dapur.

"aku kesiangan"

fallen hanya senyum "sudah biasa"

fallen memberikan piring garpu dan sendok untuk reina.

hazel mengambilkan nasi, ini adalah sarapa berat untuk pertama kalinga bagi reina.

"wah ada lauk kesukaannku" dengan wajah berseri seri.

"falen memasakkannya untukmu" jawab hazel.

fallen bak tuan putri di hari itu, penuh dengan kasih sayang. Setidaknya mereka bisa sarapan dengan tenang.

hingga masalah tiba ketika seseorang menekan bell, hazel membuka pintu dimana seseorang yang tidak dia harapkan datang untuk merusak hari yang indah itu.

rico datang dengan membawa sekeranjang buah ditangannya.

Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang