what's wrong with 'nerd' Kim?

13. Kim Doyoung.

Happy reading...

Typo bertebaran....

....

Doyoung menatap aliran sungai di depannya dengan datar. Malam semakin larut, namun Doyoung tetap setia berdiri di pembatas sungai dengan tangan memegang kacamata bulat nya. Mengabaikan pribadi baik yang sering orang orang sematkan pada dirinya, Doyoung mengambil sebatang rokok yang tadi telah ia beli di minimarket dekat sini.

Doyoung itu memang bukan perokok aktif, namun hanya saat saat tertentu saja ia merokok. Seperti sekarang ini, pikiran yang kacau serta suasana dingin mendukung untuk melepas stress.

Kim Doyoung, anak haram dari keluarga Kim. Begitulah kebenaran sesungguhnya, memang betul dia dipunggut dari jalanan dimana ibunya dulu membuangnya setelah tau dia omega laki laki.

Lagi pula apa yang Doyoung harapkan dari pelacur murahan yang melayani laki laki hidung belang tiap malamnya?

Dipungut oleh Baekhyun saja sudah merupakan sebuah mukjizat, mengigat Chanyeol sendiri yang merupakan ayah kandung pun dulu tidak pernah perduli dengan nasibnya.

Oleh karena itu Doyoung tidak bisa membenci balik Renjun yang kasar nya minta ampun. Dia hanya anak hasil semalam, bukan anak hasil hubungan suci berlandaskan kata cinta seperti Renjun. Kadang kala terbesit sebuah pertanyaan kala Baekhyun tersenyum lembut kepadanya, ketika Baekhyun dengan kejam balik membully Renjun yang menghinanya. Mengapa Baekhyun sebaik ini? Bukankah Doyoung ini hanya duri dalam luka masa lalunya yang mungkin sampai sekarang masih terlukis indah.

Getaran ponsel di dalam saku belakang membuat Doyoung kembali tersadar, di ambilnya ponsel berwarna biru itu. Sebuah nama yang amat ia hormati tertera disana, segera Doyoung pun menekan tombol hijau guna mengangkat telepon.

"Hal-"

Belum sempat Doyoung mengucap salam pembuka, seseorang di sebrang sana sudah memberondong Doyoung dengan pertanyaan pertanyaan yang tidak bisa dibilang sedikit.

" Satu satu dong, Pa."

Benar diujung telepon ini adalah Papanya, Baekhyun.

"Doyoung? Lagi main."

"Iya, nanti Doyoung pulang. Bentar lagi."

"Ayolah, Pa. Doyoung ini laki laki!"

"Iya, Doyoung paham kok."

"Siap, Boss. Kalau gitu Doyoung tutup."

Telepon terputus, dengan wajah tersenyum Doyoung memandangi ponsel biru miliknya dengan bahagia. Ternyata masih ada yang menyayangi nya.

Doyoung melihat jam yang tertera di layar ponselnya, 23:50. Belum terlalu larut untuk membuat Taeyong menjemput nya. Lagipula Doyoung tau sekarang pasti si aneh itu sedang menyetir menuju bar yang terletak tak jauh dari sini. Langsung saja Doyoung mendial nomor Taeyong, dan benar saja tak lama Doyoung sudah terhubung dengan teman anehnya.

"Jemput gue di sungai titik." Ucap Doyoung tanpa mendengar sepatah kata penolakan dari Taeyong.

Sedang Taeyong yang baru saja mendapatkan panggilan dari Doyoung pun lantas menggeram tertahan.

"Fuck, KIM DOYOUNG!?" Geramnya.

Bagaimana bisa Doyoung menyuruh menjemput nya saat dia hampir saja membuat seorang pria manis yang ditemuinya di bar menggerang ke enakan!? Licik sekali Doyoung ini, selalu saja tau dimana ia akan menjadi brengsek tiap kali pergi ke bar. Jangan jangan Doyoung menanam penyadap pada tubuhnya!?

Tapi mengapa? Apa ini gara gara Taeyong lupa membayar utangnya?

Pliss... Taeyong pasti akan melunasi hutangnya setelah ini. Tapi Doyoung harus sabar.

Jadi dengan cepat Taeyong berdiri, mengabaikan pria manis yang sedari tadi menghisap penisnya, persetan dengan kemaluannya yang sudah keras itu bisa ia urus nanti. Sekarang dirinya harus mengurus yang mulia terlebih dahulu, Taeyong takut jika Doyoung nanti akan mengamuk dan mengungkit utang utangnya selama ini.

Dengan cepat Taeyong kembali mengurung penis kerasnya kedalam celana jins sobek sobek yang kekinian itu sembari berjalan menuju mobil sport Lamborghini miliknya yang terparkir angkuh di sudut.

"Baiklah, Yang mulia Doyoung. Aku datang."

...

Makin aneh nggak sih, tapi emang dari awal cerita ini tuh aneh....

Salam manis

IAKUMA_Chan