"Lana." Balas gadis kecil itu dengan suaranya yang lirih. "Papa....?" Tanya Lana,

Ajax masih menatapi Lana, memperhatikan setiap inci rambut emas yang Lana miliki. Rambut emas yang tidak asing bagi dirinya, "Dimana... Ibumu?" Tanya Ajax.

"Eh...." Lana bingung harus menjawab apa, ia tidak bisa memberitahukan tentang Lumine kepada Ajax. "Mama..... Sedang kerja...." Balas Lana.

"Jadi dia menitipkan mu disini?"

Lana perlahan mengangguk.

"Ekatrina," Panggil Ajax.

Asisten Ajax itu langsung menghadap dengan sigap ke arah Ajax. "Siapkan kamar untuk Lana di mansionku."

"Baik Tuan."

Ekatrina langsung beranjak mengerjakan tugas yang baru diberikan oleh Ajax, walaupun sebenarnya masih banyak tugas lainnya yang belum diselesaikan, seakan semua beban hidup Ekatrina berasal dari Pria itu.

Sekiranya selesai mengintrogasi anak itu, Ajax berdiri dan kemudian mengulurkan tangannya. "Kemarilah."

Lana perlahan menggenggam tangan Pria itu dan beranjak dari kursinya. Ia kemudian membawa Lana keluar dari gedung tersebut, keduanya kemudian masuk ke dalam mobil sedan hitam milik Ajax.

Tidak ada pertanyaan lagi dari Ajax, seakan ia mengerti apa yang terjadi. Sedangkan Lana disisi lain, ia memandangi Ayahnya yang sedang menyetir itu.

Tidak percaya jika Pria itu adalah Ayahnya,

Seumur hidupnya, ia selalu dikucilkan oleh anak-anak sekitar rumahnya hanya karena tidak memiliki sesosok Ayah namun hari ini dia mengetahui jika Ayahnya seseorang yang memiliki sebuah perusahaan besar di Snezhnaya.

"Kenapa, menatapku seperti itu?" Tanya Ajax, ketika menyadari Lana sedari tadi menatap dirinya. Membuat Lana terdiam dan sedikit bingung harus menjawab apa, "Lana..... Senang, akhirnya bisa bertemu dengan Papa." Balas Lana, namun, ia tidak memandang Ajax sama sekali.

Jawabannya itu membuat Ajax menengok ke arah gadis kecil itu. Ia lalu menghela nafas, "Begitu ya....."

Lana menganggukkan kepalanya.

-

Lana menatap mansion besar yang saat ini berada di depannya, tidak menyangka Ayahnya tinggal dirumah seperti istana itu, sangat berbeda dengan rumah Lumine yang mungkin besarnya hanya seperempat dari mansion Ajax.

Tangan Ajax melepaskan sabuk pengaman Lana dan kemudian membukakan pintu mobilnya untuk Lana.

"Turunlah."

Di depan teras rumahnya, sudah ada Asisten yang tadi Ajax suruh untuk menyiapkan kamar Lana.

"Selamat datang Tuan Ajax," Sambut Ekatrina.

Ajax sama sekali tidak menghiraukan Ekatrina dan langsung masuk begitu saja, dibuntuti oleh Lana dan Asistennya mereka berjalan menuju ke kamar baru Lana. Ajax membuka pintu kamarnya, dan mereka langsung disambut dengan ruangan yang bertemakan Putri kerajaan, dengan furniture yang persis seperti film-film Putri yang dulu Lana pernah nonton di televisi.

Sebagai seorang gadis, Lana tentunya senang bukan kepalang. Namun, ia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya itu,

"Untuk sementara Kau bisa tidur disini Lana." Ucap Ajax.

Lana menatap Ajax, setelah itu ia kembali menatap seisi ruangan tersebut. "Masuklah, para maid akan mengurus semuanya untukmu." Ucap Ajax dingin, gadis kecil itu perlahan menganggukkan kepalanya.

Ia lalu memasuki ruangan tersebut dan di susul beberapa Maid yang sudah menunggu di depan pintu kamar itu.

Sementara itu, Ajax beranjak pergi meninggalkan Lana. Gadis yang tiba-tiba datang di kehidupannya dan mengaku sebagai anaknya, tidak menyangka jika Ibu Lana seberani itu menitipkan Anak yang belum tentu adalah Anaknya Ajax,

Lumiere du Soleil||Heroine Series|| GENSHIN IMPACT CHILUMI FANFICTION||Where stories live. Discover now