25.

7.7K 666 97
                                    

Jungkook hendak menghampiri ayah Taehyung, tidak sampai! Karena Namjoon lebih dulu menghentikan langkah kaki laki-laki itu. Taehyung kian mendekat, menarik kembali lengan laki-laki yang tidak lain adalah ayahnya.

Menggenggam itu, Taehyung meraihnya kini menatap telapak tangan besar juga kokoh yang semakin hari semakin berkerut.

"Tidak kah kau merasa lelah pak tua? Tidak kah kau merasa hidup mu sudah terlalu di penuhi dengan dosa?"

"Dosa? Jangan bicarakan itu dengan ku. Memang siapa dirimu? Merasa seperti seorang malaikat kah engkau?"

"Tidak juga, tapi apa kau tidak lelah? Tangan mu kotor, berapa banyak nyawa yang kau renggut demi kepuasan mu semata?"

"Mau kau menunggu ku untuk menghitungnya?"

"Tidak tampak sama sekali, rasa penyesalan mu telah membunuh kedua ibuku! Tidak kah ada? Walau sedikit saja, aku ingin melihatnya agar ada alasan untuk tetap membiarkan mu hidup."

Memang dia yang membunuh kedua istrinya itu, terlebih satu Omega yang terpaksa menjadi seorang wanita yang tidak lain adalah Ibu Taehyung. Dia memutuskan hal itu, karena rahasia besar jika Ibu Taehyung adalah seorang Omega pria itu tersebar tanpa sengaja.

Ayahnya tidak siap! Dia memilih untuk membunuh setiap orang yang berada di dalam isu tersebut. Tanpa terkecuali kedua istrinya. Belum lagi, kenyataan Ibu Taehyung tidak melahirkan seorang Alpha pria. Dia justru membawa Taehyung ke dunia ini, seorang putra yang tidak lain berjenis kelamin Omega.

"Bagaimana jika aku yang akan membunuh mu?"

Bruk!

Jungkook yang tidak bisa menahan emosinya, berujung menerjang tubuh laki-laki itu lalu memukul rahangnya sekuat tenaga. Taehyung meraih tubuhnya, kembali menjauhkan Jungkook dari sana.

"Berikan aku ruang Jungkook, kumohon!"

"Tuan—"

"Dia ayahku, meskipun aku seorang monster sekalipun. Aku tidak rela jika seseorang memukulnya! Harus dengan tangan ku sendiri, jikapun dia mati itu harus di lakukan oleh tangan ku!" Tegas Taehyung.

Jungkook mengendurkan kepalan tangannya. Mundur beberapa langkah, sebelum akhirnya dia kembali bergabung dengan Namjoon juga kawan-kawannya yang lain.

"Kau sudah menelpon sepupu mu? Sebelum kau memukul ku, harusnya pastikan dulu jika Ibumu masih bernafas saat ini." Timpal ayah Taehyung, yang berdiri dengan mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

Jungkook kembali terpancing emosi sebelum Taehyung kembali menatap matanya. Rasanya kesal, marah, kecewa dan ingin sekali dia mengamuk. Jungkook tetap diam di posisinya sebelum ada instruksi dari Taehyung, atau sekedar tanda darurat yang memerlukan bantuan mereka.

Satu sisi Jungkook ingin menelpon sang Ibu, hatinya gelisah dan rasa sesak menekan lubuk hatinya yang paling dalam. Khawatir, Jungkook tentu ingin mengetahui kabar sang Ibu yang kini tengah terancam bahaya.

"Lawan mu adalah aku! Kenapa kau melukai Ibu Jungkook? Kenapa kau selalu melukai banyak orang yang tidak bersalah dalam hidup mu?"

"Karena aku membenci apapun yang bersangkutan dengan kau! Harusnya sejak lahir kau mati! Kau tau, kau adalah aib juga bencana dalam hidupku."

"Benar kah? Lalu kenapa tidak kau bunuh aku sejak dulu?"

"Ibumu, dia selalu menjaga mu seperti berlian yang rentan untuk hancur. Tahu kah kau Taehyung? Dia rela merubah dirinya sendiri, agar aku tetap memberikan mu kesempatan untuk hidup."

Taehyung meneteskan air matanya, Mike mendengar semua itu. Mendengar semua kegilaan ayahnya, juga kenyataan laki-laki tua itu adalah dalang dari kematian dua Ibundanya. Mike merasa kesal, kecewa juga amarah yang tidak bisa lagi dia bendung.

A'bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang