Prolog.

11.8K 735 14
                                    


"Gimana kamu bisa ngomong gini, Lyn? Dua minggu lagi pernikahan antara kamu dan Nicho dilaksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana kamu bisa ngomong gini, Lyn? Dua minggu lagi pernikahan antara kamu dan Nicho dilaksanakan. Apa yang harus keluarga kita buat kalo orang-orang tahu anak keluarga Gideon hamil di luar nikah! Sama laki-laki yang bukan tunangannya sendiri!"

Kimberly menangis, berlutut di bawah kaki Papanya, Gideon. Pria paruh baya dengan tubuh gempal, perut bulat, dan kumis tebal itu menyendal tangan putri sulungnya dengan kasar.

"Papa, Maaf.. maafin Berlyn.."

"Kamu minta maaf nggak akan merubah apapun. Berhanti nangis! Dan cari jalan keluarnya!"

"Aku harus gimana? Bayi ini? Aku harus gimana?"

"Itu bayi kamu. Tetep anak kamu! Cari tanggung jawab sama laki-laki yang membuat kamu hamil!"

"Ma," Berlyn beralih ke Mamanya. Wanita itu terlihat begitu tenang, meskipun matanya tidak bisa berbohong.

"Mama gagal besarin kamu, Lyn. Buat apa sekarang? Udah nggak ada harapan lagi bagi kita buat kamu."

"Siapa Ayah anak itu? Siapa yang buat kamu hamil kayak gini?!"

"Jawab!!" Teriak Papa dengan suara lantang, membuat Alkan yang mengintip di balik pintu bersama Mbak Miem tersentak kaget dengan nada bicara Papa.

"Papa.."

"Siapa?! Atau Papa bakal coret kamu dari daftar warisan keluarga ini?!"

"Raymond. Ayah dari anak ini, dia Raymond.."

"Mantan kamu yang playboy itu?" Kimberly menganggukan kepalanya ragu. Ia mengusap air matanya yang jatuh.

"Apa yang kamu pikirin sampai punya anak sama laki-laki brengsek itu? Hahhh?!" Mama yang tidak bisa lagi menahan amarahnya pun bangkit untuk mencengkram kuat lengan putrinya.

"Maa, ini kesalahan. Aku nggak sadar karena Alkohol. Aku sama dia udah putus. Udah lama, semenjak Papa nggak setuju sama hubungan kita."

"Sama aja kamu putus, tapi sekarang kamu mengandung anak dia?!"

"Aku harus gimana, Pa?" Tanya Kimberly dengan suara lirih.

"Kamu anak pertama tapi nggak bisa ngasih contoh buat adik-adik kamu!"

Papa Gideon memeluk bahu istrinya yang berlutut di lantai. Ia membawa istrinya untuk bangkit berdiri. Pergi meninggalkan Kimberly yang masih berlutut.

"Kamu pikirin gimana ngomong sama keluarga Nicho! Papa nggak mau tau! Terlebih Papa nggak mau aib keluarga Gideon tersebar! Apapun yang terjadi, pernikahan itu nggak boleh batal!!"



"Kamu pikirin gimana ngomong sama keluarga Nicho! Papa nggak mau tau! Terlebih Papa nggak mau aib keluarga Gideon tersebar! Apapun yang terjadi, pernikahan itu nggak boleh batal!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hallo ini Chellindy Gabriellia. Salam kenal semuanya. Dan selamat mulai membaca perjalanan kisah ini. Semoga kalian suka. Jangan lupa untuk mendukung dan memberikan jejak sebelum kalian meninggalkan cerita ini. Oh ya, masukan ke perpustakaan, vote, komen, dan share sebanyak-banyaknya ya!! Dan nantikan karya aku selanjutnya.
Follow aku juga ya.
@chellindygabs_







@chellindygabs_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unexpected MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang