Chapter 32

3K 242 10
                                    

Haruto yang berjalan entah kemana berpas-pasan dengan Asahi yang membawa plastik putih berisikan makanan untuk makan siang haruto.

"Lho, mau kemana?!." - Asahi.

"Entahlah, aku juga bingung."

"Kenapa?!." - Asahi.

"Haruto! Ih kamu kok ninggalin aku si." Asahi melihat ke belakang haruto di mana Sera berjalan cepat mendekati mereka dan sedetik kemudian tatapan Asahi menatap ke wajah haruto yang menahan emosi itu.

"Pergilah ke mobil biar aku yang urus wanita tak kenal malu itu." Ujar Asahi memberikan sekantung plastik ke haruto.

"Aku mengandalkan mu." Haruto tersenyum smirk dengan memainkan lidah nya lalu bergegas pergi.

Asahi yang melihat Sera mendekat pun langsung mengangkat sapu yang berdiri di samping diri nya lalu menunjuk ke arah Sera yang membuat Sera berhenti.

"Jaga jarak aman 1 meter." - Asahi.

Dengan bodoh nya Sera mundur dua langkah ke belakang.

"Oke bagus, jaga jarak itu penting takutnya anda membawa virus Corona, oke bye." Asahi pun menaruh sapu itu di lantai lalu bergegas pergi.

"Ih tapi kan." Belum sempat menyelesaikan ucapan nya asahi membalikkan tubuhnya dan mengkode Sera untuk diam lalu bergegas jalan kembali keluar kantor.

"Ih Asahi kau menyebalkan sekali!!." Sera menghentakkan kakinya di lantai dengan wajah kesal nya.

Di dalam mobil Asahi membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalam di sana sudah ada haruto yang menunggunya.

"Bagaimana?!." - Haruto.

"Aman seperti biasa." - Asahi.

"Bagus lah, aku benar-benar lelah harus diganggu olehnya." Ujar haruto menyenderkan tubuhnya di jok mobil.

"Tunggu saja sebentar lagi juga semuanya akan selesai." - Asahi.

"Aku harus menunggu sampai kapan kalo seperti ini, aku benar-benar muak melakukannya." - Haruto.

"Ck kau hanya perlu memerankan nya saja tidak perlu melakukan hal lain jadi biarkan saja dulu." - Asahi.

"Baiklah, cepat jalankan mobil nya cari tempat yang enak untuk menikmati makan siang." - Haruto.

Asahi hanya tersenyum tipis lalu menyalahkan mesin mobil dan mulai mengendarai mobil, Sepuluh menit kemudian mereka masih mencari tempat yang nyaman untuk digunakan sebagai tempat makan siang yang memiliki suasana menyegarkan untuk mereka berdua selama berada di jepang.

"Haruto-ya, bagaimana dengan youra?!." - Asahi.

"Bagaimana apanya?!." - Haruto.

"Maksud ku bagaimana kuliah youra?! Apa kau akan datang di hari kelulusan nya?!." - Asahi.

"Tentu saja aku tidak mungkin tidak datang di hari spesialnya itu."

"Kau harus membuatnya bahagia di hari itu haruto." - Asahi.

"Aku tau, aku juga sedang berpikir bagaimana membuatnya terkejut dan terharu di hari itu nanti." - Haruto.

"Memangnya kapan hari kelulusannya tiba?!." - Asahi.

"Sebulan lagi adalah hari kelulusannya dan aku ingin membuat kejutan di hari itu." - Haruto.

"Kau harus memikirkan nya sendiri haruto." - Asahi.

"Ya, memang seharusnya seperti itu aku tau walaupun aku meminta bantuan mu untuk memikirkan caranya kamu pasti akan bilang seperti itu nanti nya." - Haruto.

[✓] Perjodohan berakhir Cinta | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang