↺. O2

257 29 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



tak lama pintu bilikku diketuk lagi . kali ini tak ada suara lembut sang ibu . aku kembali gugup dan bergetar . aku cuba untuk berfikiran yang baik - baik tapi tak boleh

" yoshi "

i - itu ayah ...

tubuhku bergetar hebat . suara ayah , seperti orang mabuk . pasti dia baru pulang dari club

kalau begitu , nahaslah aku . aku menutup kedua telingaku lalu bersembunyi dibelakang pintu . aku buntu , tak tahu mahu bersembunyi dimana lagi . aku tahu perbuatanku itu sia - sia

tak lama pintu bilikku terbuka

ah aku lupa ibu ada menyimpan kunci bilikku . baiklah yoshinori , riwayat hidupmu sampai sini saja

pintu dibuka perlahan , aku perlahan melihat ke arah pintu . tanganku masih menutup kedua telingaku , nafasku tak teratur

" yoshi.. "

suara lembut itu

itu ibu . aku tersenyum kecil lalu keluar dari belakang pintu tersebut . dapat kulihat wajah ibu yang sembab , itu menangis lagi

aku tersenyum lalu mengusap kedua pipi ibu

" tak usah sedih , aku tak apa apa . aku akan bertemu dengannya . jangan bimbang "

walaupun sebenarnya aku takut , tapi aku harus terlihat kuat dihadapan ibu . aku turun kebawah

dan disinilah dia , diruang tamu rumah . dapat kulihat wajahnya yang memerah dan nafasnya yang tak teratur , jangan lupa bau alkohol yang terlalu kuat hingga mampu membuatku terasa mual

dia memandang ke arahku dengan tatapan menakutkannya . aku cuba untuk tak memandang matanya

" jadi , kau belum makan ya .. apa kau lapar yoshinori ? "

dia tahu . dia selalu tahu bahwa aku sanggup tak makan seharian hanya demi menghindari makanan buatan ibu . siapa yang terlalu bodoh untuk makan benda seperti itu ?! aku masih mau hidup lagi

" aku .. mas-masih mau hidup lagi , ayah .. "

aku cuba untuk mengawal nafasku , aku ingin menangis sekarang tapi masih ku tahan

" cih apa ? hidup ? bahkan kalau kau hidup pun , tak ada yang mampu menjamin masa depanmu lagi yoshinori !!  " katanya separa menjerit

aku terdiam . aku tahu , masa depanku tak terjamin sekarang . bahkan kejadian itu melibatkan polis

aku hanya diam , tak bersuara atau bergerak seinci pun

" kau tak berguna "

" kau bukan anakku "

" kau harusnya mati "

aku tahu , aku memang tak berguna , aku memang tak layak hidup lagi tapi ..

" walaupun begitu , aku masih anak ayah "

" siapa peduli ? "

air mataku jatuh . dadaku sesak . aku hanya menunduk

" kau memang lemah , kau terlahir menjadi laki - laki tapi kau hanya mampu menangis "

bilang padaku , siapa yang tidak menangis jika ibu dan ayah sendiri tidak mengaku dirimu adalah anaknya

dapat kulihat ayah yang sudah tak mampu menahan kesabarannya lagi . dia mencengkam bajuku lalu menumbuk mukaku dengan kuat sehingga aku terjatuh di atas lantai

aku menyentuh hidungku , berdarah . seperti biasa , jika ayah datang kerumah pasti hanya untuk memeriksa jika aku masih hidup atau tidak . awalnya aku gembira , tapi ternyata dia menunggu ajalku tiba

aku masih lagi berdiam diri . aku mampu apa saja ? ada benarnya juga kata ayah . aku ini tidak ada apa - apa . pintar ? tidak juga , tapi aku masih lulus dalam peperiksaan

ayah masih meninju ku sehingga dia puas . aku hanya berdiam diri , tak mampu melawan . lagipula dia ayahku , aku boleh buat apa saja ?

" kau memang tak berguna . mati sajalah "

ayah memecahkan pasu di atas meja kemudian mengambil serpihan kaca pasu tersebut lalu datang ke arahku , aku mengundurkan diri takut

sepertinya ayah mabuk teruk kali ini . setiap kali mabuk , dia pasti datang kesini . hanya untuk melepaskan kemarahannya padaku . kemudian pulang kerumahnya . rumahnya ? haha iya

ayah menikah lagi saat aku berusia 5 tahun , ayah menikah dengan selingkuhannya di club dan mempunyai seorang anak . aku tak pasti dia laki - laki atau perempuan , kerana aku tak pernah melihatnya sekalipun . aku mengetahuinya juga dari ibu , ibu menceritakan semuanya padaku

bahkan racun dalam makanan itu , semuanya atas arahan ayah . ibu tak mampu berbuat apa - apa juga . dia hanya mau yang terbaik untukku , tapi dengan mati ? apakah itu jalan yang terbaik ? kupikir tidak , buat masa sekarang ..

sebelum ini dia hanya memukulku menggunakan tali pinggang miliknya ataupun penyapu . tapi kali ini ..

ayah mendekat ke arahku , sepertinya dia benar - benar mahu aku mati hari ini juga

aku berusaha untuk menahan isakan ku , aku tetap mengundurkan diri sehingga diriku dihalang dinding . baiklah , nampaknya sampai sini saja hidupku

aku pasrah , jika itu kemahuan ayah .. akan ku tunaikan

ayah menikamku menggunakan serpihan kaca yang dipegangnya sedari tadi ..

























" i - ibu.. "

































































- tbc

suicide • k. yoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang