Kris kemudian berdiri dan menepuk bahu temannya. “Aku akan ke kantor lebih dulu”
“Kenapa? Nanti saja, pulang bersamaku dengan mobil—
“Aku akan naik taxi” ucap Kris. Membungkuk sopan pada rekan—rekannya dan beranjak keluar melalui pintu belakang.
Karna Chanyeol masih terpaku didepan toko menatap kearahnya. Dan Kris sadar betul, adu argumen ditengah trotoar bukanlah hal yang dilakukan oleh orang berpendidikkan..
Ding!
‘Maaf.. maafkan aku. Aku bisa menjelaskannya.. Bisakah kau meluangkan waktumu besok?’
Kris tidak langsung menjawabnya. Ia mendiamkannya. Karna sungguh kalau boleh jujur, ia sangat lelah. Percuma juga bicara dengan Chanyeol, karna kekasihnya itu pasti hanya akan memintanya mengerti keadaan Joohyuk.
◕◕
“Kenapa papa tidak memarahi Chanyeol?”
“Tidak bisa”
“Kenapa?”
“Dia akan menangis”
“Apa papa tidak mencoba bicara dengan Joohyuk?”
“Sudah”
“Lalu?”
Kris mengusap kepala Sehun. “Jika memaksanya berhenti, itu sangatlah egois, Hunnie.. dia behak mencintai siapapun”
“Tapi caranya salah kan?”
Kris tersenyum. Ia menggenggam tangan kecil putranya lalu mengecup punggung tangan halusnya.
“Mereka yang mencintai selalu merasa benar dengan cara mereka mencintai seseorang”
“Meskipun itu menyakiti orang yang dicintainya?”
“Mereka tidak akan sadar”
Sehun menatap mata ayahnya. Lalu tersenyum dan mengangguk. “Seperti papa saat ini, kan?” ucapnya lalu tersenyum polos.
Kris menatapnya, ia sempat menahan nafasnya selama beberapa detik sebelum ia memaksakan senyuman dan kembali mengecup tangan Sehun, lalu melanjutkan kembali ceritanya.
◕◕
Kris menemui Chanyeol keesokan harinya. Chanyeol tampak duduk dengan gelisah. Kris dihadapannya hanya menatap kekasihnya itu dengan dalam, tanpa senyuman, tanpa ekspressi yang tampak pada wajahnya.
“Perihal kemarin…”
“Hm”
“Saat aku mau pulang, Joohyuk menghalangiku dan memaksaku untuk mengantarnya membeli jam tangan”
YOU ARE READING
Krisyeol; The Immutable Truth
FanfictionI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.
24 ◕ "We need Time" pt2 (🇮🇩 vers)
Start from the beginning
