01 | Cowok Gila

400K 33.1K 2.2K
                                    

[ Happy reading ]










"Mommy, huaa!" suara tangisan itu membuat tubuh Althan berhenti sesaat. Matanya menjelajah setiap sudut area balapan, mencari sumber suara itu.

Brak!

Suara itu membuat Althan menoleh, terlihat seorang anak kecil yang sedang terjatuh sambil terus menangis.

Althan mendekati balita itu seraya membantu tubuh balita itu untuk berdiri kembali. "Kenapa bisa ada disini, hm?" tanyanya.

Mata bocah itu mengerjap-ngerjap lucu, sambil terus memperhatikan wajah Althan. "Papa?" panggilnya.

Althan tersenyum tipis, lalu mengangkat tubuh balita itu. "Orang tua kamu di mana? Kok bisa sendirian?"

"El au sama papa!" ucap bocah itu, kemudian memeluk tubuh Althan erat.
( El mau sama papa )

"Elgara!" suara teriakan dari sebrang sana membuat keduanya menoleh secara bersamaan.

El melepaskan pelukannya dari Althan, matanya berbinar ketika melihat seseorang yang sedari tadi ia cari-cari juga. "Mommy!"

Wanita itu berlari kearah Elgara, kemudian memeluknya erat, sambil terus menangis. Tanpa peduli ada orang lain yang sedang memperhatikan mereka.

"Itu Papa! Papa!"

Zea melepaskan pelukannya, wanita itu mengerutkan dahinya bingung. "Papa?" beo Zea.

Elgara mengangguk cepat. "Itu papa!" ucapnya seraya menunjuk Althan.

Zea mengikuti arah yang Elgara tunjuk, betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang laki-laki yang tengah berdiri tak jauh dari hadapannya.

"Anak lo?" tanya cowok itu seraya
mendekat kearah Zea dan juga Elgara.

"Althan?" beo Zea terkejut.

Althan Nio Agrana. Berandalan, pembuat onar, dan incaran semua siswi-siswi di sekolahnya. Siapa yang tak kenal Althan?

Althan tersenyum miring, lalu menatap Zea dengan tatapan yang sulit diartikan. "Jadi ini alasan lo jarang masuk sekolah?" tanya Althan.

"Berapa duit satu malam?" lanjutnya lagi.

Zea terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya mengerti jalan pikir Althan. "Jaga mulut lo, gue bukan jalang!" ucapnya dan langsung menggendong tubuh Elgara.

"El mau sama papa, mommy!" pekik bocah itu sambil terus memberontak minta di lepaskan.

Zea menggeleng kuat. "Dia bukan Papa, Elgara. Ayo pulang!" katanya dengan nada yang lebih tinggi.

Balita itu langsung terdiam, matanya kini menatap Althan penuh harapan. "El mau puyang sama papa." rengek bocah itu pelan.
( El mau pulang sama papa )

"Urus anak sendiri aja gak becus, sosoan punya anak!" sentak Althan.

"Bukan urusan lo!" balas Zea tak suka melihat Althan ikut campur dengan urusannya.

Melihat itu Elgara semakin menanggis membuat keduanya langsung berhenti bertengkar.

"Papa ayo puyang, El mau puyang!"

Althan menggeleng pelan. "El pulang duluan sama mommy, nanti papa nyusul oke?" ujarnya sembari melirik kearah Zea sekilas.

"Iya kan, sayang?" tanya Althan pada Zea.

Zea berdecak sebal, kemudian dengan malas ia mengangguk. "Iya, ayo kita pulang."

Seperti mengerti keadaan Elgara menurut saja, ia mengangguk lalu mengeratkan pelukannya pada Zea. "Ayo mommy, El mau puyang." ucapnya pelan dan langsung mendapati anggukan dari Zea.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang