"Iya, iya. Nunggu aja lo yang nanti malam bakalan ditembak sama si Laskar" Ucap Bili.

"Gue kagak peduli" Reina menatap acuh kearah Bili. Padahal hatinya tengah menerka-nerka bagaimana nasibnya nanti malam.

"Selamat ya Ri. Nggak nyangka gue lo bisa nikah secepat ini. Seharusnya kan gue duluan yang nikah bukannya lo" Ucap Axel sambil memeluk tubuh Reina.

"Bisa cair juga lo" Sindir Reina.

"Lo pikir gue apa pakek cair segala?"

"Lo kan titisan es kutub sama kulkas seribu pintu" Jelas Reina.

"Lo mah gitu" Ucap Axel langsung pergi dari sana.

"Nggak cocok lo kayak gitu Xel!" Teriak Reina. Tak mencerminkan seorang pengantin saja.

Kini giliran Eci dan Bagas yang berada didepan Reina. Eci menatap Reina dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu langsung menubruk tubuh Reina, bahkan Reina sampai oleh. Untung ada Laskar yang menahannya.

"Hisk Riri udah Nikah. Terus Eci kapan?" Lirih Eci yang masih berada dalam pelukan Reina.

"Minta sama Bagas sana"

"Kata bagas lulus sekolah" Ucap Eci.

"Tunggu aja. Nggak lama lagi kok" Jelas Reina.

Eci melepaskan pelukannya. Menatap Reina "Yaudah Eci mau makan dulu. Laper soalnya" Jelas Eci sambil mengusap perutnya.

"Ayo Agas" Ajak Eci menarik tangan Bagas.

"Bentar, aku belum ucapin apa-apa sama Reina" Ucap Bagas.

"Rei hati-hati. Kata temannya Laskar. Dia itu ganas. Jangan sampe lo pingsan sebelum apa-apa" Bisik Bagas.

Reina meneguk ludahnya. Bagaimana nasibnya nanti. Pikirnya.

"Selamat Las" Ucap Bagas.

"Iya"

Reina dan Laskar kembali duduk. Namun belum lama mereka duduk naiklah dua orang laki-laki yang sekitaran umur dua puluhan.

Mereka berdua berjalan kearah Reina dan langsung memeluk Reina. Laskar yang melihat dua orang itu memeluk istrinya langsung menarik tangan keduanya.

"Jangan sentuh istri gue!" Ucap Laskar menatap keduanya.

Mereka berdua yang melihat bagaimana posesifnya Laskar langsung tertawa.

"Hahaha! Benar-benar tak salah pilih" Ucap salah dari mereka.

Laskar menatap heran kearah laki-laki itu. Kenapa mereka tertawa? Apakah ada yang lucu. Pikir Laskar.

Reina menepuk dahinya. Dia baru tau kalau Laskar tak mengenali mereka berdua.

"Apakah setelah kau berpindah tubuh kau juga mencari yang seperti kami. Hmm?" Tanya laki-laki yang satunya lagi.

Reina hanya mengangguk.

"Sungguh adik yang paling kami sayangin" Ucap laki-laki itu mengusap rambut Reina.

"Kak Abi! Tangannya dijaga. Ini prosesnya lama. Subuh-subuh Riri udah harus bangun buat semua ini" Jelas Reina kesal memperbaiki tatanan rambutnya. Bahkan mahkotanya sedikit tergeser.

"Adik" Batin Laskar.

Laki-laki yang dipanggil Abi itu hqnya tersenyum. Dia adalah Abizar Malik Putra Saimend. Masih ingat? Namanya ada di part 1. Karena pekerjaannya membuat dia tak bisa pulang saat mengetahui bahwa adikya masih hidup namun berada dalam tubuh yang berbeda dan yang satu lagi adalah Putra Lintang Saimend. Dia tidak mengetahui apa-apa soal ini. Namun tiba-tiba kakanya menjemputnya untuk pulang dan barulah dia mengetahui bahwa adikya masih hidup.

Cosplay Jadi BumilМесто, где живут истории. Откройте их для себя