Di dalam toilet, Taehyung menunduk lesu. Meremat kuat pegangan wastafel yang kini tengah dia gunakan. Mukanya pucat, semua makanan yang hari ini dia makan harus kembali dia keluarkan.
Prang!
"Sialan! Arrrrghhh, sialan!"
Taehyung terus memaki, melemparkan semua benda yang ada di toilet kamar villanya. Menatap ke arah kaca. Taehyung melemparkan gagang shower hingga menghancurkan cermin itu berkeping-keping.
Membuang nafas kesal, Taehyung berjalan keluar setelah di rasa sudah mulai tenang. Melihat Seokjin yang kini tengah berdiri di dekat pintu kamarnya, dengan segelas susu coklat hangat. Taehyung benci tatapan itu, dia benci saat ada yang tau tentang titik kelemahannya.
"Lihat aku Hyung, menyedihkan bukan? Kau lihat aku! Perut ini membuncit." Racau Taehyung, seraya jatuh terduduk di tepian ranjang tidurnya.
Seokjin berjalan mendekat, meletakan segelas susu itu tidak jauh dari tempat Taehyung berada. Mengelus punggung Taehyung yang semakin kurus, menggenggam lengan itu dan membenamkan wajah Taehyung dalam dekapannya.
"Tenang lah, aku yakin kau akan baik baik saja."
"Aku memang bodoh, sejak awal aku memang tolol karena tidak tau batasan ku. Aku terlalu terbawa suasana, dan berakhir menyedihkan begini."
"Ssssshh. tidak, kau tidak bodoh dan tidak ada yang menyedihkan di sini. Aku tetap bersama mu, tenang lah."
Seokjin meraih kembali gelas yang sejak tadi dia bawa. Memberikan itu pada Taehyung, agar segera laki-laki yang kini tengah mengandung itu untuk minumnya.
"Habiskan, bayi ini butuh nutrisi. Jadi jaga asupan makanan mu, ya?"
"Harus begitu?"
"Tentu saja, bayi tidak terlalu suka kopi."
"Tapi aku suka."
Seokjin mengelus pucuk kepala Taehyung. Pelan, lembut, halus, dan begitu tulus.
Lihat kan? Taehyung memiliki sisi yang juga butuh untuk di sayangi. Tidak melulu dengan sikapnya yang arogan dan menyebalkan. Tidak juga dengan segala ke garangannya, Taehyung sebenarnya adalah orang yang baik.
"Boleh minum kopi semau mu, tapi nanti setelah bayi ini lahir. Dengar kan? Aku tidak mau di bantah, atau aku akan berhenti menjadi Hyung mu."
"Oke."
Jawabnya singkat, kembali memberikan gelas susunya yang telah habis kepada Seokjin. Tangannya dingin, bibirnya pucat. Taehyung memang selalu begini setelah 1 bulan yang lalu mengetahui kabar jika dia sedang mengandung.
Mual, muntah, emosional. Semua menjadi satu. Ini alasan kenapa dia tidak mau bertemu ayahnya beberapa minggu terakhir. Tidak untuk saat ini, setidaknya sampai Taehyung berhasil menyelamatkan bayi tersebut.
Mungkin Taehyung bisa saja membunuh laki-laki itu. Tapi jika dia lebih dulu tahu putranya sedang mengandung, Namjoon sempat khawatir jika laki-laki tua itu akan menggunakan cara yang licik untuk menyingkirkan Taehyung.
"Tidur ya? Aku akan menunggu mu di sofa ini. Jika butuh sesuatu atau perutmu mual lagi bangunkan aku."
"Bisa kau tidur di ranjang saja?"
"Memangnya kenapa? Aku janji tidak akan pergi."
"Iya, tapi malam ini aku butuh seseorang untuk memeluk ku."
"Ah, bayi ini rindu ayahnya ya?"
"Ah, tidak untuk saat ini."
"Baik, aku akan jadi ayah yang manis untuknya. Nah sekarang naik ke ranjang, lalu luruskan kakimu."

KAMU SEDANG MEMBACA
A'bodyguard
FanfictionTaehyung, seorang mafia yang tidak memiliki kekurangan, nyatanya membutuhkan tenaga orang lain untuk melindungi keselamatan nya sendiri. Siapa dia? mampukah orang orang itu melindungi tuan nya dari berbagai macam mara bahaya? "jika harus ku tukar, a...