13 (21+)

29.1K 307 2
                                    

Laras kini jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya , keadaannya sudah jauh lebih sehat dan kembali seperti Laras biasannya , Laras sakit hanya karna kelelahan dan sedikit stres saja sehingga membuat tubuhnya lemah .

Di kamar mereka hanya bermalasan dan bermesraan tanpa melakukan kegiatan ekstrim lainnya, meski sekarang sudah jam 1 siang , waktu makan siang mereka lewatkan . Karna Laras baru membuka matanya .

" Apa kamu lapar wanita pemalas". Ucap Leonard menoleh pada Laras sekilas , karna pergerakan tubuh Laras .

" Harusnya kamu pergi ke kantor saja jika pekerjaanmu banyak ". Lirih Laras mendongak melihat Leonard yang bertelanjang dada di sebelahnya, memakai kacamata bening , dan wajah tampannya terfokus pada layar laptop yang dia pangku.

" Masih bisa aku kerjakan di rumah sayang, lagi pula aku tidak ingin meninggalkanmu sekarang ". Jawab leoanard. Melepas kacamata dan menutup laptopnya, menaruh kedua benda itu ke nakas di sampingnya.

Laras tersenyum dan hendak bangun dari tidurnya , namun Leonard menahannya dan menarik Laras kembali ke pelukannya .
" Lepas leo, kamu ngga mau makan siang hem ". Ucap Laras mengelup dada Leonard.

" Kita pesan dari luar aja ya, kamu mau makan apa ". Jawab Leonard tanpa melepas pelukannya pada tubuh Laras .

" Hmmm. Baiklah, apa saja , tapi aku ingin satu cup ice cream vanila". Laras mendongak dan memasang wajah mengiba Agar leo membelikannya ice cream.

" Tidak dengan ice cream honey". Leonard mengecup kening Laras.

" Tapi aku ingin leo ".

" No ". Tegas Leonard. Pria itu memainkan benda pipih untuk memesan makanan untuk dia dan istrinya.

" Sekali saja, aku ingin memakan ice cream vanila, kau jahat sekali ". Laras mendongak dan menatap tajam Leonard marah. Lalu pipinya mengembung dan melepas pelukannya pada perut Leonard. " Dasar pelit ".

Pria berbadan kekar itu hanya tersenyum tipis melihat istrinya merajuk. Melihat Laras berdiri dan nggan melihatnya,

" Ingin ku makan sekarang rasanya ". Gumam dalam hati Leonard .

Tidak butuh waktu lama makanan yang mereka pesan datang. Leonard memakai kimono dan keluar kamar untuk mengambil pesanan mereka, lalu Leonard menaruh semua makanan itu ke piring dan menaruhnya satu persatu ke meja makan.

" Sayang..." . Teriak Leonard .

Tidak lama Laras keluar hanya memakai bra hitam dan celana pendek yang warnanya senada dengan bra yang dia pakai, di lapisi kemeja putih berbahan Sultra yang menerawang indah memperlihatkan tubuh mulusnya Dengan sempurna...
Seketika wajah betenya berubah gembira , melihat satu cup ice cream yang dia perdebatkan dengan Leonard di kamar bebrapa waktu lalu.

" Kau memasannya ". Antusias Laras berhabur pada Leonard.

" Kau menginginkannya , tapi jangan banyak-banyak ingat itu ". Jawab Leonard memeluk pinggang Laras .

" Janji suami ku ". Jawab Laras dengan genit. lalu mengecup bibir Leonard sekilas .

" Dasar anak kecil".

" Biarin blwee". Laras menjulur kan lidahnya dan duduk di kursi yang sudah Leonard siapkan .

Leonard duduk dengan hati bahagia melihat wajah senang istrinya . Memakan makanan yang dia pesan dengan begitu lahap .

Suasana makan siang kedua insan itu begitu hangat. Di campur dengan kemesraan dan canda tawa dari keduanya.

" Jangan buru-buru nanti keselek Laras, tidak ada yang mau merebut ice cream itu darimu ". Khawatir Leonard karna sikap kekanakan Laras, menggeleng kan kepalanya tapi tetap tersenyum .

See You In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang