Jungkook sudah berganti pakaian dengan yang jauh lebih bersih, membawa dua koper sekaligus. Kini dia di temani oleh Jimin juga kawan kawan nya yang lain.
Hanya Hoseok yang tidak bisa ikut, dia harus mengurus Taehyung. Sebagai pengawal, mereka tidak bisa meninggalkan Taehyung sendiri terlebih keadaan nya yang sedang tidak baik baik saja.
"Pesawat mu akan berangkat beberapa menit lagi. Kau akan meninggalkan kami Jungkook?"
"Tidak, kalian bisa data ke maeli jika merindukanmu ku." Jawab Jungkook dengan senyuman yang pedih.
Maeli adalah kota di bagian Utara samara. Lumayan jauh, bahkan sama jauh nya saat mereka bertugas beberapa hari terakhir sebelum kejadian ini menimpa.
"Aku berharap tuan akan kembali memanggil mu. Saat ini, dia hanya sedang butuh waktu untuk sendiri."
"Jikapun iya, aku tidak akan mau." Jawab Jungkook
"Kenapa? Kau tidak mau berada di dekat tuan Kim lagi?" Timpal Clove yang tahu kuat nya cinta Jungkook pada laki laki itu.
"Tidak, mungkin adanya aku hanya membuat nya semakin buruk."
Jungkook lagi lagi hanya tersenyum simpul. Bingung harus mengatakan apa, yang dia rasakan saat ini benar benar campur aduk.
"Bisa kau jelaskan detail nya padaku? Aku butuh gambaran untuk menganalisa." Lagi lagi Clove masih berusaha menemukan jawaban dari kejadian ini.
Apa yang sebenarnya terjadi? Sungguh mereka semua ingin mengetahui itu. Terlebih lagi, Jungkook berkata jika dia tidak mengingat apapun saat melakukan itu.
"Jungkook, setidaknya katakan sesuatu agar kami memahami nya." Timpal Jimin.
"Aku tidak ingat! Sungguh aku bahkan tidak ingat saat kaki ku melangkah mendekat ke arah nyonya Mike."
"Apa yang kau makan?" Kali ini Yoongi turut menimpali.
"Sarapan yang sama juga makan siang yang sama dengan kalian." Jawab Jungkook seadanya.
Clove membuka ponselnya begitu cepat, dia mencari apa yang mungkin kini sedang menyerang kesadaran Jungkook. Terlihat sejak tadi, Jungkook selalu bertingkah seperti orang yang sedang gelisah.
"Mungkinkah?"
Di tempat lain, Hoseok sedang menunggu Taehyung yang masih mengunci diri di dalam kamar. Entah apa yang laki laki itu lakukan, Taehyung sejak tadi terus melempar barang juga berteriak mengamuk.
Tidak ada yang bisa dia lakukan! Sejauh ini, hanya Namjoon, Seokjin, dan Jungkook saja yang berhasil untuk menenangkan bos nya. Kemungkinan, jika dia masuk ke dalam hanya akan menambah amarah Taehyung.
"Dimana dia?"
Namjoon yang sampai dengan Seokjin begitu terlihat tergesa-gesa. Kini mereka berdiri di hadapan Hoseok, Acara liburan mereka harus terganggu dengan kejadian hari ini.
"Di dalam, sejak tadi dia tidak berhenti mengamuk."
Namjoon bergegas untuk mendobrak pintu kamar itu. Begitu juga dengan Seokjin yang meminta staf lain untuk pulang lebih cepat malam ini.
Brak!
Pintu kamar itu akhirnya terbuka lebar, setelah hantaman tubuh Namjoon membukanya secara paksa. Terlihat ruangan itu benar benar hancur berantakan. Entah yang ke berapa kali Taehyung selalu merenovasi kamar nya yang tanpa sengaja dia hancurkan.
Perlahan masuk, Namjoon meminta yang lain untuk tetap diam selain Seokjin yang kini mengikuti langkahnya. Tidak ada Taehyung, dia melirik ke sana kemari, sampai akhirnya Namjoon menemukan laki laki tersebut tengah meringkuk di sudut ranjang besar kamar tidur nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A'bodyguard
FanfictionTaehyung, seorang mafia yang tidak memiliki kekurangan, nyatanya membutuhkan tenaga orang lain untuk melindungi keselamatan nya sendiri. Siapa dia? mampukah orang orang itu melindungi tuan nya dari berbagai macam mara bahaya? "jika harus ku tukar, a...